(Part 2) Anak Nakal..................

934 19 9
                                        

“Annyeong haseo, Lee Jinju imnida..”  ucapku sambil membungkuk

“ah.. ne jinju shi, silakan tunjukan apa kemampuanmu!” ucap salah seorang juri yg memakai kacamata

“Ne..” jawabku singkat, lalu mulai mengeluarkan gitarku dari tasnya dan mulai memainkannya.. aku menyanyikan salah satu lagu pop yang cukup terkenal saat ini.

“huooooooo…. Hmmmm… hummmm :: jreeenggg” aku mengakhiri lagu dengan petikan gitar pada nada C.

       Setelah aku selesai dengan penampilanku salah seorang juri yg memakai kemeja hitam mulai angkat bicara…

“wahhh… itu sangat bagus” ucapnya sambil sedikit bertepuk tangan

“Gamsahabnida..” ucapku senang

“disini tertera kau menguasai tiga bahasa? Benrkah itu?“ tanya juri dengan kemeja hitam padaku

“ah, ne… aku fasih bahsa inggris dan mandarin, dan juga aku bisa berbahasa jepang cukup baik, tapi tentu saja aku bisa berbahasa korea dengan baik juga.. ” jawabku menjelaskan

“Jinju shi, sejak kapan kau bermain gitar?” ucap juri yang memakai kaca mata.

“Aku sejak mulai masuk sekolah menengah pertama sudah mulai memainkannya, awalnya hanya bermain saja.. tapi sejak kelas 1 sekolah menengah atas,(*selanjutnya di singkat SMA*) gitar ini adalah teman terbaikku” jawabku menjelaskan.

“oh begitu, lalu alat musik apa saja yang bisa kau mainkan jinju shi?” tanyanya lagi.

“ selain gitar aku bisa memainkan piano dan Janggu, walupun tidak sebaik aku bisa memainkan gitar, tapi aku bisa memainkan mereka cukup  baik.” Ucapku menjelaskan…

*Janggu (atau janggo) atau juga disebut seyogo adalah gendang tradisional dari Korea. Janggu disebut juga gendang jam pasir karena bentuknya yang ramping dan menyerupai jam pasir. Janggu ditabuh menggunakan kedua buah tongkat kecil.*

“wah, kau bisa memainkan janggu..?! sejak kapan kau mempelajarinya?” tanya juri yg memakai kemeja hitam

“aku mempelajarinya  sejak kelas 2 SMA, dari kakak perempuanku.. dia sangat pandai bermain janggu, saat itu dia membeli satu dari pusat budaya, jadi kami punya satu buah janggu di rumah” ucapku menjelaskan, agak ngelantur kesana-sini, kemudian aku senyum malu sendiri dengan jawabanku.

“oh, begitu… kalau begitu bagus jinju shi…  kau lulus audisi kali ini” ucap seorang juri yg terlihat paling tua diantara yg lainnya yg sedari tadi diam tak bicara..

“ehh… aku lulus.. benarkah?” tanyaku memastikan.

“ne,, kau lulus.. sampai jumpa saat trainee..” ucap juri itu lagi..

“chugha hae” ucap kedua juri lainnya

Aku tertegun sesaat, memastikan apa yang sedang terjadi., lalu dengan cepat aku mengucapkan terima kasih.

“ohh, Gamsahabnida.. jeongmal gamsahabnida..” ucapku semangat sambil membungkukkan badan hingga posisi 90 derajat, saking senangnya… ehehee

Aku masih terus senyum-senyum sendirian dalam perjalanan pulang… oh iya aku belum bilang ya, kalau sekarang aku sudah tinggal di seoul. Di rumah unnie ku yang menikah tahun lalu dan tinggal di seoul bersama suaminya. Jarak rumahnya juga tidak terlalu jauh dari tempat audisi, jadi aku memutuskan untuk pulang jalan kaki, sekalian melihat-lihat seoul. Sebenarnya sudah 2 bulan aku pindah kesini, tapi aku terlalu sibuk mempersiapkan diri untuk audisi, dan aku juga harus meyakinkan kedua orang tuaku agar aku di izinkan melanjutkan kuliah di korea saja. Jadi aku sibuk mempersiapkan diri untuk ujian masuk salah satu universitas terbaik di korea. Masuk universitas korea, adalah salah satu jalan yang bisa aku lewati agar bisa meyakinkan orang tuaku. Aku harap umma akan menyetujuinya.

^^Mungkin Memang Bodoh...!!!^^Where stories live. Discover now