“ckckckkk, dia terlalu terlambat, dia dalam masalah, hmmm kasihan …” gumamku dalam hati .
“Annyeonghaseo… Maaf saya terlambat.”ucap gadis itu sambil menged pandangan ke seluruh kelas.
“hmm… Lee Jinju Ssi… Benar???” ucap guru Hong begitu gadis yang sepertinya bernama Lee Jinju itu berdiri di hadapannya.
“nee…” jawabnya sambil tersenyum.
“Baiklah… aku tidak perduli seberapa berbakatnya kau. Ini adalah hari pertama dan kau sudah datang terlambat. Jika kau tidak bisa serius dalam menjalani pelatihan, sebaiknya kau keluar saja…” ujar Guru HongKi pedas.
“Joungmal jwesonghamnida…” ucap gadis itu sambil membungkuk hingga posisi 90 derajat. Hmm, dia sepertinya takut mendengar ucapan guru hongki yang pedas.
“baiklah, karna ini hari pertama aku akan memaafkanmu. Tapi jangan berani-berani untuk datang terlambat di dalam kelasku..” ucap guru dengan nada tegas.
“Ne… Joungmal kamsahamnida..” ucapnya sambil membungkuk kemudian segera duduk dikursi kosong yang ada di pojok bagian belakang.
“Baiklah… kita lanjutkan pembahasan kita yang sempat tertunda barusan. Jadi peraturan untuk mengikuti pelatihan disini adalah seperti yang tertera dalam lembaran yang ada di atas meja kalian saat ini. Dan mulai hari ini saya adalah guru kalian untuk kelas menari. Saya tidak bisa mentolerir keterlambatan, karna untuk menjadi seorang idol hal yang wajib kalian patuhi adalah datang tepat waktu. Mengerti…” ucap guru hong tegas,
“Mengerti…” jawab kami semua kompak.
………………………………………………
“oh… bukankah itu Lee Jinju… apa yang dia lakukan disitu??” gumamku heran yang melihatnya sedang membungkuk entah seperti mencari sesuatu.
“Lee Jinju… benar??” ucapku begitu sampai didekatnya.
“ne… benar..” jawabnya singkat sambil menghentikan aktifitasnya yang entah sedang mencari apa.
“apa yang sedang kau lakukan??” tanyaku penasaran.
“aku mencari gelang ku… gelang perak dengan hiasan daun dan ada ukiran Namaku di sisi belakangnya apa kau meihatnya??” jawabnya dengan ekspresi cemas yang tidak bisa di sembunyikan. Sepertinya gelang itu sangat berharga.
“Mianhae… aku tidak melihatnya… memang kapan kau kehilangannya??” tanyaku menyelidiki.
“entahlah, aku tidak terlalu yakin… tapi aku rasa mungkin jatuh di sekitar sini… karna aku yakin aku masih memakainya saat naik bus menuju kesini…” jawabnya menjelaskan.
“Benarkah… biar aku bantu mencarinya…” ujarku.
“Ne… Terimakasih… Maaf merepotkanmu…” ucapnya sambil membungkuk, kami segera mencari gelang itu lagi.
……………………………….(setelah hampir Satu Jam mencari)……………………………………
“Jinju Ssi… apa kau yakin kau menjatuhkannya di sekitar sini…?” ujarku yang kini mulai frustasi….
“entahlah… aku tidak terlalu yakin juga…” jawabnya dengan ekspresi lesu.
“Apa gelang yang sangat berharga??” tanyaku penasaran.
“umm… gelang itu hadiah terakhir yang ku dapatkan dari kakek dan nenekku 6 tahun yang lalu…” jawabnya dengan ekspresi mata yang kosong. Ternyata benar-benar gelang yang berharga.
“huft… kalau begitu ayo kita cari lagi…” ujarku, lalu segera kembali mencari.
…………………………………………………..(setelah hampir 2 jam mencari)……………………………………………
ВЫ ЧИТАЕТЕ
^^Mungkin Memang Bodoh...!!!^^
ФанфикшнMungkin Aku Memang Pintar dengan IQku yang mencapai 197, ini adalah karunia Allah. Memiliki keluarga yang kaya adalah bukan pilihanku. Dilahirkan dengan kepintaran tanpa harus belajar keras itu juga diluar kuasaku. Jatuh cinta itu juga bukan pilihan...
~first sight~ MMB Part 7 (chapter 1)
Начните с самого начала
