relationship

9 2 2
                                    

Jangan baper yak🤗🤗

London

Hari ini Arjun dan Naina sudah berada di London setelah masa liburan 3 hari mereka.

Yup. Sekarang mereka tinggal bersama.

" bangunlah teman " cakap Naina memukul mukulkan bantal itu kekepala Arjun.

" aku masih mengantuk kekasihku " Arjun membawa Naina dalam pelukannya.

" hey...aku ini bukan kekasihmu , ingat itu " cakap Naina.

" bukankah malam itu kau mengatakan jika kau mencintaiku "

" kau adalah sahabatku kau tahu hubungan persahabatan itu lebih besar dari cinta itu sendiri. Cinta itu menyakitkan sedangkan persahabatan adalah hubungan yg indah " Naina membekap Arjun dengan bantal itu dan beranjak pergi.

" baiklah aku ini sahabatmu " Arjun tersenyum.

Naina menoleh dan tersenyum.

-----------------------
Arjun mengecek ponselnya yang selama ini dimatikannya setelah hari pertamanya di Amsterdam.
Ternyata banyak sekali panggilan dari Ibunya, kakaknya dan Aarohi.

" astaga " Arjun menepuk jidatnya.

" kenapa " cakap Naina yg baru datang dgn segelas susu coklat.

" aku lupa setelah badai itu aku tidak menghubungi ibu lagi, pasti dia mengkhawatirkanku ".
Arjun mulai menelfon Sahidd kakaknya itu.

----Sahidd rooms-----

" akhirnya kau menelfon " cakap Sahidd

" maafkan aku kak. Beberapa hari ini aku mematikan ponselku. Bilang pada ibu aku tidak apa apa !"

" kenapa kau tidak bicara sendiri pada ibu? "

" kau tahu kan ibu akan memarahiku nanti ".

" kau selalu saja begitu aku kau jadikan benteng dari kemarahan ibu. Oh ya 3 hari kau tidak di London kemana kau ?"

*ya ampun bagaimana kakak bisa tahu apa dia mengirim mata matanya kesini* batin Arjun.

" aku pergi ke Amsterdam. Jangan katakan ini pada siapapun ! ".

" baiklah setidaknya kau tidak akan berbohong padaku, sekarang di London? ".

" iya "

" besok pulanglah ke India "

" ok " jawab Arjun memutus sambungannya.

Sahidd memang kakak yang pengertian. Ia tahu Arjun sudah dewasa bukan lagi adik kecilnya dulu.

LONDON.

" kita ke India besok " cakap Arjun.

" baiklah " jawab Naina sembari mengukir senyumannya.

.
.
.
.
.
.
INDIA-NEW DELHI

Naina dan Arjun sampai di India pukul 3 sore.

KEDIAMAN MEHRA

Naina terlihat celingukan melihat rumah besar keluarga Mehra.

Arjun mulai menekan belnya.

Arjun memegang tangan Naina dan mereka melangkah bersama.

Sebenarnya hati Naina berdebar debar, campur aduk. Ini pertama kalinya Naina bertemu dengan keluarga Arjun.

Krekkk....

Pintu terbuka oleh Sonam yang memang sudah menantikan kedatangan Arjun.
Tidak hanya Sonam seluruh keluarga ada disana termasuk Aarohi dan ibunya.

" pyarr" nampan doa yang dibawa Sonam kini telah terpapar dilantai.

Semua orang terkejut:^

Mereka menatap Arjun dan Naina terperangah tak percaya.

Naina terlihat mengenakan baju tradisional india berupa salwar biru polos dengan sindoor yang memerah didahinya. Serta manggalsutra( kalung pernikahan) yang melingkar dilehernya dan karangan bunga yang menggantung dilehernya.
Aarohi menatap Arjun tak percaya ketika tilak itu menempel didahi Arjun dan karangan bunga itu mengalung dilehernya serta tangannya yang menggenggam erat pergelangan tangan Naina.

Butiran butiran itu lolos sudah dari mata Aarohi, namun sesekali ia tepis menggunakan selendang yang melingkar kebelakang lehernya.

Sughanda memegang tangan putri semata wayangnya itu.

" apa ini Arjun " pekik Sonam mengisi kekosongan ruangan itu.

" aku dan Naina sudah menikah bu, Ini yang kau minta kan? Ibu selalu saja memintaku pulang dan segeralah menikah. Kini aku sudah pulang bersama menantumu ibu " Cakap Arjun.
Arjun dan Naina berniat mengambil berkat dari Sonam.
Ketika sudah menunduk dan mau menyentuh kakinya, Sonam mundur terlihat sangat kesal.

" Siapa kau itu berani mempengaruhi otak putraku.?" Bentak Sonam pada Naina.

" kau menikah tanpa persetujuan siapapun? Apa kau sudah bisa sendiri semuanya " cakap Dev Patil, ayahnya setelah tadi membungkam geram.

Arjun menatap kakaknya Sahidd, seperti mengisyaratkan sesuatu.

" oh ho kalian merencanakan semua ini dibelakang ibu? " teriak Sonam.

" berbuatlah sesukamu!! Setidaknya ini yang Italia ajarkan padamu " Ayahnya pergi begitu saja.

----------
" Aarohi " panggil Arjun setelah semua orang pergi meninggalkannya, menatap punggung Aarohi yang kini membelakanginya.

Aarohi memejamkan matanya tak sanggup mengatasi perasaannya saat ini lalu pergi tanpa menggubris Arjun.

------------------

" Aarohi jangan menangis!!"

" tenanglah Aarohi aku akan kembali "

" aku akan kembali untukmu, Aarohi "

" aku berjanji kaulah orang pertama yang akan aku temui saat aku pulang dari Itali nanti ".

Semua ucapan Arjun kala itu berngiang ngiang ditelinga Aarohi. Air matanya meluncur deras setiap kali mengingat Arjun dan Naina yg sudah berkalungkan karangan bunga tadi.

Suara gelang kakinya yang begitu nyaring seakan menandakan betapa keras dan sakit hatinya perasaan Aarohi saat ini ketika Arjun tak menepati janjinya kepadanya.

Aarohi melempar semua barang yg ia lihat dikamarnya, seperti kapal pecah. Foto Arjun yg ia simpan kini sudah pecah merata dilantai dan ia duduk lemas dilantai menangis tersedu sedu, sedangkan Sughanda yang hanya bisa melihtnya tak mampu menahan air matanya lalu ia pergi.

-----Arjun&Naina badroom----

Sejak tadi Naina terus menangis di tempat tidur.

" berhentilah menangis Naina! Keluargaku itu baik. Hanya saja reaksi mereka berlebihan. Kau tahu ibu tidak akan bisa marah padaku, aku akan menjelaskan semuanya pada ibu. Kau tenanglah ya!" Arjun memeluk Naina.

" aku tidak akan bisa menatap semua orang. Jika mereka menatapku penuh dengan kebencian "
TIDAK ADA MALAM PERTAMA
INI ADALAH
MALAM PENUH AIR MATA.
KETIKA SEMUA KELUARGA MENOLAK PERNIKAHAN MEREKA.

*flashback*

30 menit sebelum datang kerumahnya Arjun dan Naina melangsungkan pernikahan mereka bersama seorang pendeta disebuah kuil.

Sahidd, kakaknya pun terlihat disana dengan kemeja biru kotak kotaknya.

Pernikahan yang Naina anggap sebagai hadiah untuk keluarga Arjun dan memulai hidup yang bahagia kini hancur sudah.
Semua tidak seperti yang Naina bayangkan.

##bersambung

Aku menangis untuk Aarohi dan Naina😭😭😭

Ok ok..mana suaranya baca part ini.
Komwelnya ditunggu ya..
Komen and bakal di next🤗🤗😘

HAI DIL YEH MERAOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz