5

5.3K 681 76
                                    


.
.
.

"Naik."

Seongwu mengangkat alisnya. "Apa maksudmu? Kenapa kau menyeretku ke sini lalu dengan seenaknya menyuruhku naik ke atas motormu?"

"Naik, Seongwu."

Seongwu diam menatap Daniel yang mengeraskan rahangnya. Ada apa dengan pemuda itu?

"Daniel!"

Seongwu mencengkram erat tangan Daniel begitu pemuda berbadan besar itu berhasil mengangkatnya dan mendudukkannya di atas motornya.

"Apa kau gila?"

"Diam kalau kau tak mau jatuh."

Seongwu mengangguk. Tangannya memegang erat bagian depan motor. Dia benci naik motor. Daniel tau hal itu tapi tetap memaksanya naik. Apa sekarang Daniel menyuruh Seongwu mengendarai motornya? Apa Daniel mau Seongwu mati?

Tak lama, Seongwu merasakan punggungnya bersentuhan dengan dada seseorang. Itu dada Daniel. Seongwu mengintip sedikit dan menemukan Daniel benar-benar dekat dengannya. Tangan pemuda itu terulur mencengkram stang melewati badan Seongwu.

Pipi Seongwu panas menyadari posisi mereka saat ini.

"Hey, Seongwu. Katakan kalau kau mau menjadi kekasihku."

Seongwu bergidik. Daniel berbicara tepat di telinganya.

"Apa maksudmu?"

Daniel menyalakan motornya lalu memainkan gasnya membuat Seongwu semakin mencengkram bagian depan motor pemuda itu.

"Katakan, Seongwu."

"Ada apa denganmu? Kau sendiri yang bilang tak akan memaksaku tapi kenapa tiba-tiba?"

"Ternyata aku salah, kau seharusnya aku paksa dari awal."

"Kau-!"

"Kau tak mau mengatakannya?"

"Daniel!" Jerit Seongwu begitu motor yang mereka tumpangi melesat kencang.

"Hm? Kau mau mengatakannya sekarang?"

"Kau, sialan! Kau gila!" Seongwu berteriak melawan angin. Daniel benar-benar mengendarai motornya dengan cepat.

"Kau yang membuatku gila, Seongwu."

"Kau keparat sialan!"

Daniel tertawa.

"O-oke!"

"Hm?"

"Aku akan mengatakannya!"

Seongwu menelan ludahnya. Dia merasa Daniel menurunkan sedikit kecepatan motornya.

"Aku-aku mau menjadi kekasihmu."






.
.
.






Are you crazy? [OngNiel] ✅Where stories live. Discover now