20.MELEPASKAN

1.4K 214 44
                                    

Mv ini  benar mewakili perasaan krystal😢😢

Setelah perdebatan yang cukup menguras emosi.
Amber benar benar meninggalkan rumah.

Amber memilih tinggal di apartemen pribadi yang dimilikinya sejak dulu,tempat satu satunya yang selalu menjadi tempat untuk mencurahkan semua kesedihan hidupnya atau sebagai tempat pelarian dari semua masalah yang mendera nya selama ini.
Tak ada yang tau jika Amber memiliki apartemen sendiri.

Krystal bagaimana bisa wanita itu ? ...
Ah entah lah Amber benar tak mengerti dengan semua jalan pikiran krystal.

Tapi jika memang berpisah adalah jalan yang terbaik Amber akan mencoba mengiklaskan semuanya.

Menjadi seperti apa yang krystal mau sekaligus mencari tau tentang kebenaran atas yoona.

Amber tak bisa hanya berdiam diri saja seperti yang dia lakukan kini selalu mencoba menghindar karna rasa tak siap menerima apa yang terjadi.

Amber menghepaskan dirinya di springbad empuk sebagai teman satu satunya yang tau betapa sedang terlukanya perasanya saat ini.

Beberapa panggilan terus masuk ke  ponselnya saat ini amber benar benar tak menghiruakan panggilan itu dia hanya meringkuk di tempat tidurnya dan mencoba memejamkan mata berharap setelah tidur perasaannya akan jauh lebih baik.
Baik menerima kenyataan yang ada.

Bangun bangun Amber merasakan sinar matahari menerpa wajahnya entah sudah jamberapa saat ini.

Diraihnya ponsel yang sedari semalam tak berhenti berdering.
Terlalu banyak panggilan khususnya dari krystal.

Ah untuk apa wanita itu kawatir dengan keadaanya.

Bukan kah cukup rasanya semua yang dia coba tunjukan pada Amber.

Amber berdiri dari ranjangnya membersihkan dirinya dan akan berangkat kekeantor seperti biasa.

Dia sudah mengirim pesan singkat kepada skretaris park bahwa dia akan sedikit terlambat hari ini.

Beberapa menit kemudian setelah cukup rapi Amber meraih kunci mobil dan turun ke basman mengambil mobilnya dan melaju ke Liu grup.
Dia harus bisa menjadi pria yang bertanggung jawab.

Saat hendak memasuki kantornya sendiri dia di buat terkejut dengan krystal yang duduk di sopa sambil memegang majalah di tangannya.

Diluar tuan park tak berkata apapun mungkin karna takut jika Amber berbalik dan pergi.

Amber masuk dengan wajah yang berusaha di buatnya biasa biasa saja.

"Jadi semalam tidur dimana?" Pertanyan krystal langsung pada intinya tanpa basa basi.

Amber masih diam sambil tangannya menatap schedule yang skretaris park letakan di mejanya.

Krystal berdiri dari duduk nya dan langsung berdiri di hadapan Amber.
Mentap Amber yang hanya diam saja.

"Ku tanya kau kemana??? Kenapa pergi begitu saja ... kenapa membuat ku khwatir!!" Suara krystal yang mulai tinggi.

Amber menghela napas nya menatap wanita yang matanya berkaca kaca di hadapannya ini.

"Jangan menghawatirkan ku ... aku baik baik saja mulai hari ini biasakan lah dirimu "

Ucap Amber yang terdengar dingin dan datar.

"Jangan meninggalakn rumah orang tua kita akan bertanya tanya dengan ini" nada krystal mulai melembut.

Amber berjalan melewati krystal dan berdiri menatap keluar gedung kantor sambil memasukan tanganya ke dalam saku celana.

"Aku telah memikirkan ini berkali kali" amber kemudian memutar tubuhnya menghadap krystal " mari kita akiri semua ini ... hidup lah dengan baik cari lah seseorang yang bisa menjaga mu " amber tersenyum lembut senyum paling iklas yang pernah di tunjukannya senyum penuh kerelaan.

Sedetik kemudia krystal berlari dan langsung memeluk Amber dengan tangisnya.

Tangis yang berusaha di tahannya kini pecah begitu saja di dada pria yang di cintainya.

Ya dia mencintai Amber sangat mencintai Amber.

Tak mungkin tak ada cinta jika bisa dengan mudah nya dia membiarkan Amber menyentuhnya bukan hanya sekali tapi berulang kali.

Mereka menangis berdua di sana keputusan mereka kali ini benar sudah final.

Mereka berdua akan mencoba menjalani hidup masing masing setelah ini.

"Mungkin tuhan hanya mempertemukan  kita sebagai pelajaran untuk ku ...,paling tidak aku tau bagaimana rasanya mencintai seseorang saat ini, maka berjanjilah saat semua ini selesai kau harus hiduo dengan baik ... kau sangat muda dan cantik aku benar minta maaf untuk semua yang kulakukan padamu" amber berusaha  berkata kata meski dadanya sama sesaknya seperti krystal.
Menahan sesuatu yang seakan membuatnya sulit bernapas.

Pelukan krystal semakin erat saja kini wanita itu menangis semakin kencang di dada Amber.

Membuat Amber tak mengerti dengan isi pikiran krystal yang sebanr nya.

Tapi keputusan mereka sudah bulat.

Mereka akan mengakiri ini semua.

Krystal akan menjalankan kehidupannya yang baru tanpa Amber.

Dan Amber akan mencoba menjalani takdirnya bersama yoona sekaligus mencari tau tentang apakah benar yoona mengandung anaknya.

Setelah tangis krystal cukup reda dia mencoba menatap amber yang masih berdiri mematung di hadapannya kini.

Krystal menyentuhkan jarinya pada rambut Amber.

"Kau juga harus hidup dengan baik,jadi lah seseorang yang bertanggung jawab,aku akan berbicara pada orang tua kita tentang masalah ini,jangan mengecewakan appa mu lagi dia sangat menyayangi mu" senyum.krystal sambil masih membelai pelan rambut Amber.

Tak sanggup berkata kata Amber hanya menganguk pasrah.

Krystal mengambil tas kecil di samping nya dan keluar meninggalkan Amber yang terlihat matanya memerah menahan perasannya sendiri.

Ini lebih sakit beribu kali dari sakit yang pernah dia rasakan.

Rasanya dadanya begitu sesak dan sulit sekali bernapas.

Sesakit ini kah kehilangan seseorang yang dia sayang ...

Untuk pertama kali dalam hidupnya Amber merasa dia menyesal mencintai seseorang!!

Mencintai seseorang itu sakit apalagi jika kita tau dia hanya menggap kita bocah kecil yang tak dewasa.

Bocah kecil yang tak bisa bertanggung jawab.

"Hyung kau lihat ...aku menyakiti cinta mu ... tapi aku benar mencintainya... hukum aku jika kau mau apa kau melihat semua ini ... aku harap kau disini dan menampar wajahku berulang kali"

Gumam amber sambil tersenyum miris dengan hidupnya.

##############

Selamat subuh selamat bergadang

Selamat terluka ...

Selamat kecewa ....

Nikmati alurnya ....🤘😈

GARIS HIDUPWhere stories live. Discover now