Who Are You?

32.5K 310 4
                                    

Hari ini udara terasa cukup dingin, aku duduk di sofa sambil memindah - mindahkan acara televisi dengan bosan. Kulihat jam  pukul 22.00, ahh aku sangat bosan seharian ini berada di rumah. Tak ada yang bisa aku ajak keluar sejak teman - teman dekat ku pulang pagi tadi.

Sebenarnya ada tapi yang lain sedang sibuk, dan satu - satunya yang pasti tidak sibuk adalah Jack,tapi dia juga satu satunya orang yang tidak ingin aku ajak. Aku ingin minum diluar, tapi sudah lama sejak aku mabuk mabukan sendiri yang menyebabkan aku bergantung pada Jack. Walau agak ragu tapi aku putuskan untuk pergi atau aku akan membangkai di rumah seperti ini.

Kumatikan televisi dan segera naik ke kamar  menuju ruang rias. Waw! Kamarku berantakan sekali, tapi aku biarkan dan segera membuka lemari lemari kaca yang tinggi ini. Satu persatu baju aku keluarkan, entah kenapa rasanya ingin rapih malam ini. Akhirnya baju yang terpilih adalah sesuatu yang sederhana. Aku pergi mandi dengan cepat setelahnya.
Waktunya bersiap, dress hitam diatas lutut yang tight body dengan v neck yang cukup lebar membuka area dada, lengan tiga perempat dan backless. Untuk aksesoris aku hanya pakai jam tangan disebelah kiri dan anting - anting, simple bukan? Riasan tipis dengan lipstick merah yang on  point. Tak lupa high hills perak yang cukup tinggi.  Dengan membawa tas kecil berisi dompet, ponsel dan alat kecantikan, dan persiapan selesai.

Malam ini aku membawa mobil sendiri, karena pasti tidak akan lama, sekedar menyapa teman dan menenangkan pikiran aku akan langsung pulang. 30 menit kemudian aku sampai didepan night club tempat biasa aku pergi. Sebelumnya aku sudah memesan meja walaupun sendiri itu akan lebih nyaman. Sesaat setelah memarkirkan mobil, tanpa ragu aku masuk dan menyapa orang orang club, tak lupa dengan bartender tampan andalanku.

Chris, sudah tahu betul selera alkoholku, tapi sekarang aku ingin minum wine.
" Hei Beauty, sendirian malam ini?atau kau menunggu seseorang?", Chris menyapa dengan senyum dibibirnya.
" Hai Chris, ya seperti yang kau lihat aku benar - benar sendiri malam ini. Oh ya, aku ingin wine untuk pembuka", kataku dengan tawa kecil. Chris mengerti, sengan segera ia menuangkan wine terbaik miliknya.
"Untukmu"  sambil tersenyum.
"Thank you " balasku dengan senyum.
Suasana di club ramai seperti biasanya.

Aku menegak beberapa gelas anggur sampai akhirnya duduk dimejaku. Aneh rasanya jika hanya menonton seperti ini. Mulai bosan, tanganku mengikuti alunan musik dan perlahan tubuhku pun melakukan hal yang sama. Aku  memanggil pelayan untuk membawa kan beberapa minumam beralkohol. 

Tak lama dari itu aku merasakan sentuhan jari tangan dipunggungku dengan gerakan yang lambat menuju pantat, sesampainya disana aku merasakan sentuhan lembut namun pasti,tidak terlalu lama. Kemudian pemilik tangan itu kembali membelai punggungku dan melingkarkan satu tangannya di perut dan satu tangan lagi memegang gelas berisi alkohol.

Tak perlu lagi aku harus repot repot menanyakan itu siapa karena dia akan marah jika aku melakukannya. Well, kuputuskan untuk berbalik badan dan berjinjit untuk mengecup bibirnya. Setelah kulepaskan bibirku darinya dan tersenyum, apa yang kulihat membuat ku berjalan mundur satu langkah. Tidak ada senyuman, tidak ada kecupan balasan, dia membelakan mata sama terkejutnya denganku. Lalu, tubuhnya mulai terhuyung ke arahku dan cepat cepat kubawa ke kursi, tubuhnya berat. Sial.

GODDESS Where stories live. Discover now