Part 19 (END)

3.4K 333 45
                                    


☆☆☆

Changbin kembali sekolah setelah hampir dua bulan menghilang dari peredaran.

Kesehatannya makin membaik setelah dirawat Felix, sesekali dipaksa Felix untuk terapi.

Kyungsoo sangat bersyukur jika Felix memang jawaban yang dia cari agar putranya kembali hidup.

Mobil Bugatti Chiron telah terparkir di halaman mansion Changbin.

Jangan tanya siapa pemiliknya, ya Felix lah.

Meski gak ikut balapan lagi karena dicurigai Papanya dan dipantau hyungnya 24/7, dia tetap boleh mengendarai mobil pemberian Guanlin itu ke sekolah.

"Apa-apaan ini? Kamu kenapa kesini? Kan aku bisa jemput."

Changbin menatap Felix tidak percaya saat Felix keluar dari mobilnya.

Felix tersenyum bangga.

"Gak usah kaget gitu. Aku yang sebenarnya memang kayak gini asal hyung tau."

Ujar Felix.

"Sejak kapan?"

Felix berpikir sebentar.

"Mungkin udah 2 tahun."

Changbin menatap tak percaya (lagi).

Kejutan apalagi yang akan diberikan Felix kepadanya, pikir Changbin. Mungkin masih banyak rahasia yang belum Felix ceritakan kepadanya. Dan Changbin bertekad untuk mencari tau.

"Biar aku yang nyetir. Kamu duduk aja."

Changbin merebut kunci mobil yang dipegang Felix. Felix merengut tak terima.

"Gak usah protes. Aku gak mau kamu kenapa-napa."

Kemudian Changbin membukakan pintu mobil untuk Felix, dengan berat hati Felix masuk dan duduk di jok penumpang.

Kemudiam Changbin melajukan mobil itu keluar dari mansionnya menuju sekolah mereka.


☆☆☆




"Kemana aja lu ngilang? Gue nyamperin rumah lu, lu gak ada mulu."

Samuel buka suara setelah Changbin duduk di bangkunya.

"Gak kemana-mana."

"Yakali gak kemana-mana. Itu tangan kenapa banyak bekas sayatan? Lu cutting?"

Sahut Minho histeris.

Samuel menoyor kepala Minho.

"Jangan berisik bajing. Nanti malah jadi gosip."

Ucap Samuel.

"Segitunya lu depresi karena gak dimaafin Felix?"

Tanya Minho lagi.

Changbin hanya menghela nafas kasar mendengar ocehan dua sahabatnya itu.

"Udah. Stop. Gue gak mau denger kalian ngoceh lagi."

Ujar Changbin dingin.

Samuel dan Minho tatap-tatapan. Ngode.

Lalu mereka memutuskan kembali ke meja masing-masing meninggalkan Changbin sendiri. Changbin lagi mode Iblis. Mereka takut dibakar.

☆☆

Guanlin kini berada di atap dengan seseorang yang sangat dia benci dengan seluruh jiwa dan raganya.

Tapi terpaksa harus dia maafkan.

Karena tak ingin membuat adiknya terluka lagi.

"Ini kesempatan terakhir lu. Kalo sempat gue liat adek gue nangis sekali aja karena lu, gue bakal musnahin lu dari muka bumi!"

Changbin menatap Guanlin dengan wajah bersalahnya.

"Maafin gue. Karena gue adek lu pernah menderita. Gue bakal jaga dia dan hatinya mulai sekarang dan seterusnya. Gue janji. Diri gue taruhannya."

Guanlin masih menatap tajam ke arah Changbin.

"Gue pegang janji lu!"

Lalu Guanlin meninggalkan Changbin di atap.

"Semoga gue bukan orang yang salah buat lu Lix."

Gumam Changbin yang menengadah ke langit setelah Guanlin pergi.

"Kamu bukan orang yang salah kok hyung."

Tiba-tiba suara Felix menginterupsi lamunan Changbin.

Changbin berbalik dan mendapati Felix yang kini tersenyum sangat manis kepadanya.

"Hanya saja hubungan kita harus banyak melalui kerikil tajam sebelum kini bisa bersatu."

Ucap Felix lagi sembari melangkah mendekat kepada Changbin.

Changbin merengkuh tubuh Felix dan membawanya ke dalam pelukan hangat.

"Terima kasih, My baby Koala."

Bisik Changbin di telinga Felix.

Felix tersenyum dan  mengangguk dalam pelukan itu.

"Mereka sangat serasi ya?"

Ucap Seungmin kepada Hyunjin yang berdiri di sampingnya.

Seungmin dan Hyunjin tadi niatnya mau memakan bekal mereka di atap. Tapi malah dapat tontonan drama Changlix.

Hyunjin mengusak surai Seungmin. Dan tersenyum.

"Lebih serasi kita."

Pipi Seungmin sudah memanas. Dia mengipas-ngipasnya lalu meninggalkan Hyunjin.

Hyunjin yang melihat itu terkekeh kemudian mengejar Seungmin yang sudah turun duluan.


☆☆☆


Guanlin menatap jengah ke arah Changlix yang kini tengah menebar gula. Felix mengambilkan beberapa daging untuk Changbin.

Mereka kini tengah makan malam di mansion Felix.

Hunhan, Changlix dan Guanho.

Seonho yang melihat tingkah aneh Guanlin, lalu memberikan juga beberapa daging ke piring Guanlin.

Guanlin menoleh kepada Seonho yang duduk di sampingnya, menatap heran.

"Makan yang banyak. Biar gak sakit."

Ujar Seonho.

"Hm."

Hanya itu jawaban yang didapatkan Seonho dari seorang Guanlin yang kini masih tidak rela melepas adiknya kepada Changbin.

"Ho, Guan hyung suka dipeluk lho kalo tidur."

Byurrr...Guanlin menyemburkan air yang masih berada dalam mulutnya saat mendengar ucapan adiknya.

Felix tertawa terbahak-bahak. Guanlin menatapnya sinis.

"Aku tau kok. Kan Guan hyung sering jadiin aku guling."

Nah! Sama-sama licin kakak dan adik ipar ini.

Sehun dan Luhan shock.

Tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.

"Setelah lulus kalian langsung nikah."

Final Sehun ke arah Guanlin dan Seonho.

"Aku sama Changbin hyung juga kan Pa?"













END

MAAF JIKA INI TIDAK SESUAI HARAPAN 😔

TERIMA KASIH SEMUANYA 💞💞💞💞💞


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Possessive Hyung vs My Love (?) - CHANGLIX ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang