My Possessive Hyung vs My Love (?) - CHANGLIX ✔

Part 6

Maafkan kalo banyak typo dan makin gak jelas 😷

☆

S

iapin hati. Konfliknya udah mau mulai nih. 😈

☆

☆

☆

☆

Kini Felix dan Changbin berada di kantin. Changbin menariknya ke kantin untuk menemani Changbin sarapan.

"Aaa.."

Changbin mengode Felix agar membuka mulutnya.

Felix yang daritadi memerhatikan Changbin sarapan dengan puppy eyesnya otomatis membuka mulutnya dan menerima suapan Changbin.

Mana nolak Felix ditawari makanan favoritnya, Gyeran Mari yang daritadi dia perhatiin terus.

"Enak gak?"

Felix mengangguk semangat.

"Mau lagiiii..."

Rengek Felix. Dan sarapan Changbin pada akhirnya menjadi sarapan Felix. Changbin kemudian memesan lagi untuk dirinya.

"Hyuuunng...maaf ya. Hyung jadi mesen lagi."

Felix menatap Changbin dengan tampang memelasnya. Agar dimaafkan.

Changbin mengelus pipi Felix lembut dan tersenyum.

"Gapapa kok. Hyung senang kamu makan dengan lahap."

"Woii..masih pagi ini. Udah nebar keju aja. Orang ganteng mau sarapan nih."

Suara Lucas menghentikan aksi Changbin. Dia menurunkan tangannya dari pipi Felix dan menatap Lucas dengan tatapan tajam.

Lucas duduk di samping Felix. Changbin yang berada di depan Felix menatap Lucas semakin tajam.

"Pindah sana!"

"Lix, entar kita pulang bareng yuk?""

Lucas mengabaikan Changbin. Felix menoleh ke sampingnya, ke arah Lucas.

"Gak mau."

Itu jawaban Felix yang singkat, padat dan ngejleb ke jantung Lucas.

Changbin sudah terkikik.

"Kok gitu? Kan dulu kita sering pulang bareng."

"Kan dulu."

Jawab Felix lagi. Changbin merasa sangat terhibur sekarang. Lucas kini menatapnya dengan tajam.

"Sana lu pindah."

Usir Changbin. Lucas dengan berat hati akhirnya pindah meja. Bel pun berbunyi. Gagal rencana sarapan Lucas.

Felix dan Changbin kemudian berjalan ke kelas.

☆☆☆

Dua minggu ini Changbin mengantar jemput Felix. Karena Guanlin kini dibawa pengawasan Papanya.

Jadi dia tidak bisa dekat-dekat dengan adiknya. Dan di sisi lain Changbin makin dekat dengan Felix, tapi mereka belum jadian.

Changbin kini berada di depan lokernya. Dia ingin mengambil beberapa buku yang dia letakkan disana untuk mata pelajaran selanjutnya, Matematika.

Changbin membuka lokernya, namun matanya teralihkan ke sebuah sticky note biru dan satu lembar foto disana.