1⇝

34.9K 1.3K 481
                                    

"Cal, kau kenapa sih?" Tanya Ann sambil melempar bantal pada lelaki yang duduk disampingnya. Bagaimana tidak? Lelaki itu hanya memandanginya daritadi padahal jelas sekali mereka berdua sedang menonton The Hunger Games di kamar Calum.

Calum terkekeh. "Kau cantik sekali jika sedang menonton seperti itu. Aku lebih suka memandangimu daripada si Jennifer Lawrence." Kata Calum membuat pipi gadis disebelahnya memerah.

"Calum bodoh." Ujar Ann malu.

"Anneliese, aku tidak bohong. Kau lebih cantik." Ujar Calum dengan nada menggoda. Ann menatap Calum dengan tatapan ngeri.

Calum tersenyum.

Ann membuang pandangannya dari Calum dan kembali menonton televisi. Membuat Calum mengernyitkan dahinya. Sudah 2 bulan lebih ia dan Ann dekat tanpa ada status. Bukannya Calum terlalu pengecut untuk menyatakan cintanya pada Ann, ia hanya ingin memastikan apakah Anneliese benar-benar perempuan yang "dicarinya". Dari seminggu yang lalu ia sudah yakin. Ia pun memikirkan cara bagaimana agar Ann mau menerimanya.

"Ann?"

"Apa?"

Calum memegang kedua tangan Ann, membuat gadis itu mengernyitkan dahinya.

"Aku sayang padamu, Ann. Aku tahu ini tidak romantis tapi.. Maukah kau jadi pacarku?" Tanya Calum hati-hati.

Kedua bola mata Ann membesar, membuat Calum tersenyum lebar. Ia menyukai ketika Ann membelalakkan matanya. Cantik sekali.

"Cal..kau serius?" Tanya Ann shock. Calum mengangguk.

"Anneliese Harlizchel Xylonne, would you be my girlfriend?" Sekali lagi, Ann membelalakkan matanya.

Senyuman mengembang dari bibirnya.

"Yes, Calum Thomas Hood. I do."

Kali ini, giliran Calum yang membelalakkan matanya.

"Astaga! Aku bahagia sekali! Terima kasih Anneliese!!" Teriak Calum girang. Ia memeluk gadis mungil dihadapannya. Gadis itu membalas pelukan Calum. Akhirnya Cal dan Ann sudah resmi menjadi pasangan kekasih sekarang.

Calum melepaskan pelukannya dan menatap Ann dalam-dalam.

Ia mendekatkan wajahnya ke wajah gadis itu. Dan sedetik kemudian, Calum mengulum bibir Ann, melumatnya pelan. Setelah itu ia melepaskannya.

"I love you, Ann." Ujar Calum pelan. Ia memegang dagu Anneliese.

Wajah mereka masih berdekatan.

"I love you more, Cal." Balas Anneliese sambil tersenyum.

"Bisa kita lanjutkan lagi?" Tanya Calum canggung. Anneliese tersenyum.

Tanpa aba-aba, Calum mengangkat tubuh Anneliese dan menidurkannya disofa yang tadi mereka duduki, Calum berada diatas gadis itu dan sekarang ia dan Anneliese tengah berciuman disana. Sesekali terdengar suara tawa Anneliese karna Calum terlalu bergairah padanya.

"Cal, bisakah kau-- whoa!" Suara seorang wanita terdengar dari pintu kamar Calum. Membuat Calum dan Anneliese sontak menghentikan kegiatan mereka.

"Mali? Apa yang kau lakukan!?" Tanya Calum kesal. Mali-koa, kakaknya berdiri dengan santainya sambil tersenyum mengejek.

Anneliese berusaha mengubah posisinya untuk kembali duduk tapi ia sadar kalau Calum masih ada di atasnya.

"Cal--"

"Ann, stay." Ucap Calum pelan.

"Maafkan aku, Calum, Anneliese. Aku tidak tahu kalian sedang bersenang-senang." Kata Mali sambil menahan tawanya.

Hey Calum ✖️ hoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang