O1 : kos

11K 1.3K 190
                                    

cast : kim saeron, kim yeri

sudah satu tahun lebih aku tinggal di kosan ini.

kos ini terdiri dari dua lantai dan beberapa kamar kecil yang cukup nyaman—setidaknya menurutku.

aku memang memutuskan untuk sekolah di sma yang cukup jauh dari rumah. selain untuk menghindari didikan orangtuaku yang kuno, aku pun ingin menikmati masa smaku dengan lebih bebas.

aku menempati kamar pertama dilantai dua dengan teman sekamarku.

namanya yeri—gadis yang ceria sangat sesuai dengan namanya. dan dia adalah teman sekamar yang menyenangkan.

semuanya sangat sempurna disini. terkecuali ibu kos ku yang sangat galak dan pelit. setiap pukul 8 malam ia selalu mematikan seluruh lampu dikosan. dan hanya menyalakan beberapa lilin disepanjang koridor. hemat listrik, katanya.

penghuni kosan yang semuanya remaja seumuranku, hanya bisa menurut saja pada si ibu kos. tidak ada yang berani untuk komplain. aku sudah bilang bahwa dia sangat galak bukan?

"saeron, saeron." aku menggeliat dikasurku, mengucek mata sebentar. terlihat wajah yeri yang diterangi lilin tersenyum lebar.

"antar aku ke toilet hehe." yeri terkekeh—mungkin merasa tidak enak karena telah membangunkanku. padahal aku merasa biasa saja, toh aku juga sering membangunkan dia saat ingin ke toilet.

aku mengangguk sambil bangkit dari tempat tidur.

kamarku dan yeri berada di ujung koridor, sedangkan toilet berada di ujung lainnya.

"ini jam berapa?" tanya yeri. aku mengecek jam tanganku. yeri mengarahkan lilinnya ke arah tanganku.

"jam 2 malam. pantas saja sangat dingin." kataku sembari merapatkan jaket. yeri dan aku kembali berjalan. suasananya sangat sepi. dan entah kenapa aku merasa malam ini lebih dingin dibanding malam-malam sebelumnya.

aku dan yeri berjalan dengan pelan—karena takut penghuni kos lain terganggu dengan suara langkah kaki kami.

yeri menatapku sambil berjalan. senyum mengembang dibibirnya membuatku sedikit risih, "kenapa yer?"

"hm? tidak. aku hanya senang melihat wajahmu seperti ini."kata yeri masih dengan senyumnya. aku tersenyum kecil. sejujurnya merasa agak janggal dengan pernyataan yeri.

yeri menggenggam tanganku. dingin.

setelah selesai, yeri dan aku pun kembali ke kamar kami. aku pun tertidur lelap hingga keesokan harinya.

besoknya, aku membuka mataku perlahan. aku terbangun karena suara gaduh dari beberapa orang yang kuduga anak-anak dari kamar lain.

ku kira suara itu dari luar, tapi ternyata suara itu dari dalam kamarku. lebih tepatnya dari orang-orang yang sedang mengerubungi kasur yeri.

"hey ada apa ini?" aku menyelipkan diriku diantara orang-orang yang berkerumun.

"yeri bunuh diri sae!" teriak arin membuatku segera menujukan pandanganku ke arah kasur yeri.

yeri disana. terbujur kaku membiru dengan tangan yang mencekik dirinya sendiri.

wajahnya tersenyum menatap lurus ke depan. ke arah tempat tidurku.

dan yang membuatku semakin terkejut adalah surat kematiannya yang tertulis :

jumat malam.
23.45

dear saeron,

aku menyukaimu. tapi aku tau jika aku memberitahukan hal ini padamu kau akan membenciku dan bahkan menjauhiku. jadi,

lebih baik begini:)





ada yang nemuin letak kejanggalannya gak? hehehe

sebenernya gak terlalu kentara sih. tapi kalo kalian teliti, pasti langsung ketemu.

buat yang udah nemu mari komen,

disini.

creepy pasta 2 | koreanidols ✓Donde viven las historias. Descúbrelo ahora