"Hisap lebih kuat, ya bagus." ujar Jungkook sambil menahan desahannya. Sungguh mulut hangat Taehyung adalah satu dari sekian hal favoritenya. Dibanding hisapan atau godaan dari jalang diluar sana, blow job dari Taehyung-lah yang terbaik menurutnya.

"Lebih kuat lagi uhhh ya itu bagus terus begitu." ujar Jungkook sambil mencoba melepaskan beberapa kancing kemeja miliknya, gerah. Ahh Taehyung memang benar menggairahkannya!

"Cukup!" tahan Jungkook saat merasakan dirinya yang hampir meledak didalam mulut hangat Taehyung yang masih menghisapnya kuat dengan polos dan menurut.

"Sekarang berdiri." satu perintah itu membuat Taehyung susah payah untuk berdiri meski rasanya kakinya sudah sangat lemas dan mati rasa. Tapi, jika ia menolak, entah apalagi yang bakal ia alami setelah ini.

"Berbalik, tumpu tubuhmu dengan kedua tangan diatas meja." perintahnya lagi membuat Taehyung kembali menurut. Ia segera membalikkan tubuhnya menghadap meja kerja milik Jungkook dan menumpukan kedua tangannya disana dengan kepala tertunduk dan bibir yang tergigit.

"Hmmphhh" Taehyung lagi-lagi hanya bisa menahan desahannya saat ia dapat merasakan kedua tangan itu kini sudah mulai merayap ke bagian bawahnya. Membuka asal celana yang dikenakannya dan meremat cukup kuat milik nya yang masih terbungkus dengan dalam hitam.

"Sakit, hmm?" tanya Jungkook yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Taehyung apalagi saat Jungkook dengan usilnya menyentil ujung kepala penisnya yang tertahan dengan cockring kecil disana, membuat ereksi yang sejak tadi ia rasa tertahan. Jangan dibayangkan bagaimana rasanya karena itu sangatlah sakit!

Plopp

Jungkook melepaskan vibrator yang sejak tadi tertancap di dalam hole milik Taehyung, bergetar brutal membuat sensasi aneh menjalar ke seluruh tubuh yang harus kuat-kuat Taehyung tahan. Tak mungkin kan ia meledak apalagi selama ia berada di kantor, di jam kerja dan meja kerjanya? Bisa mati malu dia!

"Hngghhh" Taehyung sedikit terhentak saat sesuatu yang asing tiba-tiba memasuki hole nya yang tadi sempat terasa kosong saat vibrator itu tercabut. Dengan seringaiannya, Jungkook memasukkan semakin dalam keempat jemari miliknya ke dalam hole milik Taehyung, bergerak brutal, tanpa ampun membuat Taehyung kepayahan menahan lonjakan ditubuhnya.

"S-sajang-nim mpphhh" desah Taehyung akhirnya membuat Jungkook yang mendengarnya semakin membabi buta menghajar Taehyung.

"Aaghhhh" jerit Taehyung tertahan saat lagi-lagi ada sesuatu yang kembali memasuki holenya. Sesuatu yang keras, panjang dan.. Ah tak perlu dijelaskan lagi ia juga sudah tau itu apa.

"Kau memang yang terbaik." bisik Jungkook disebelah telinga Taehyung tanpa henti terus menyentakkan miliknya didalam Taehyung yang hanya bisa pasrah dan menikmati apa yang dilakukan oleh boss nya itu.

Dasi yang tadi membelit matanya kini sudah terlepas, lebih tepatnya dilepaskan oleh Jungkook membuat Taehyung kembali dapat melihat pijaran cahaya meski samar. Wajahnya sudah memerah sepenuhnya bahkan nafasnya terdengar terputus-putus dan beberapa desahan terdengar dari bibirnya yang sudah amat memerah dan bengkak karena terus ia gigiti. Dan pemandangan itu sukses membuat libido Jungkook semakin naik. Dengan kasar, ia menarik rahang Taehyung dan mencium bibirnya cukup brutal untuk melepaskan hasratnya.

Decitan meja, cipakan saliva dan suara kulit yang saling bertubrukan menjadi background penyatuan mereka didalam ruang kerja yang luas milik Jungkook saat ini. Beruntungnya ruang kerja itu dilapisi dengan dinding kedap suara sehingga mungkin suara pegulatan mereka tak akan sampai terdengar hingga keluar apalagi mengingat ini masih jam kerja para karyawannya.

Sebelah tanyan Jungkook bergerak menyentuh ujung penis Taehyung yang sudah mengacung tinggi menantang gravitasi, memainkan sedikit benda asing yang melingkar disana sebelum.

Splashhh

Cairan putih itu meluncur dengan indahnya, mengotori beberapa barang yang ada di meja kerja miliknya. Sedikit panik, Taehyung langsung melepaskan pagutan mereka dan melirik ke arah meja kerja sang atasan yang kini sudah dikotori dengan cairannya.

"Ber-berkasnya.." gumamnya membuat Jungkook langsung kembali menarik rahangnya dan menciumnya dengan brutal, lagi.

"Sa-sajang-nim.. Berkasnya-"

"Kau bisa membuat yang baru, disini sambil kita menyelesaikan semua ini, sayang." bisik Jungkook sambil memberikan beberapa kecupan kecil di bibir milik Taehyung.

Taehyung hanya bisa terus mengigiti bibirnya setiap Jungkook menggerakkan pinggulnya. Kini Taehyung sudah berada diatas pangkuan Jungkook. Dihadapannya, sudah ada sebuah laptop yang menyala yang menampilkan file berkas baru yang Taehyung buat sebagai pengganti berkas yang tadi sudah rusak olehnya.

Disela kesibukan Taehyung mengerjakan kembali berkasnya, Jungkook tak pernah berhenti mencari kenikmatannya bahkan Taehyung sendiri sudah beberapa kali mencapai klimaksnya sejak tadi. Tapi, namanya juga seorang Jeon Jungkook, ia sama sekali masih belum puas hanya dengan satu dua kali semburannya yang memenuhi Taehyung.

"A-ahhh sajang-nim hmmphhh" desah Taehyung tak karuan saat dirinya hampir mencapai klimaksnya, lagi. Jungkook sendiri semakin cepat menggerakkan pinggulnya, dirinya juga ingin kembali meledak bersama dengan Taehyung.

Splashhhh

Jungkook mendiamkan miliknya yang masih berada didalam Taehyung, seolah tak membiarkan satu tetespun keluar dari dalam sana. Sementara Taehyung sendiri hanya bisa menyandarkan punggungnya lelah ke dada bidang Jungkook yang memangkunya. Ia lelah, sungguh. Ini ronde terbanyak yang pernah ia lewati bersama Jungkook hari ini.

Taehyung memejamkan matanya dan meraup oksigen sebanyak-banyaknya. Sungguh ia nyaris mati kehabisan oksigen saat ini. Melihatnya, Jungkook hanya bisa tersenyum dan mengelus lembut pipi kanan Taehyung yang sudah berubah menjadi merah muda dan meninggalkan satu kecupan lembut disana, tanda terima kasih dan juga tanda sayangnya.

Ujung matanya tak sengaja menangkap satu buah figura foto yang ada diatas meja kerjanya. Sebuah foto yang menampilkan seorang pria muda nan cantik yang tersenyum manis ke arah kamera sambil membawa sebuket bunga lily digenggaman tangannya. Rambut serta kemeja biru mudanya terlihat berterbangan diterpa angin yang ada membuatnya tampak jadi bertambah cantik. Ia adalah orang yang sangat dicintai olehnya.

"Berbenahlah. Setelah aku selesaikan ini, kita pulang ya, sayang." ujar Jungkook lembut sambil membantu Taehyung untuk berdiri dan membenahi sedikit penampilan pria yang baru saja selesai ia gauli.

"Hmm." hanya itu balasan dari Taehyung dan setelahnya, dengan langkah sedikit tertatih, dirinya pun segera beranjak menuju ke sebuah pintu diujung ruangan, pintu kamar mandi untuk berbenah.

Senyum langsung merekah diwajah tampan Jungkook selepas matanya menatap punggung Taehyung yang sudah menghilang dibalik pintu kamar mandi. Matanya memandang ke sekitar meja kerjanya yang sudah sangat berantakan dengan beberapa berkas yang terjatuh ke lantai, meja penuh cipratan cairan cinta serta laptop yang masih menyala tanpa tersentuh kembali.

Bukannya segera membereskan kekacauan yang ada, sebelah tangannya malah terulur kepada satu bingkai foto, membersihkan kaca foto itu yang sempat terciprat cairan cinta milik Taehyung dengan ibu jarinya. Senyum semakin merekah diwajahnya saat menatap foto itu, sebuah foto pernikahan antar dirinya dan sosok laki-laki berambut hitam yang tersenyum manis dalam rangkulannya.

"Aku sangat mencintaimu, Taehyung-ah. Sangat mencintaimu." ujarnya lalu kembali meletakkan bingkai foto itu ke posisinya semula dan setelahnya segera membereskan kekacauan yang ada sebelum Taehyung keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk kembali ke apartment hangat mereka berdua.

.

.

.

END

A/N: Aneh? Memang HAHAHHAA hai aku back dengan membawa ff gak guna begini :') maafkan ya hehehe oh ya bacanya jangan waktu pagi/siang ya apalagi sewaktu belum bedug buka puasa, takut batal hehehe

CLOSER_Where stories live. Discover now