Chapter 1

28.4K 2.5K 71
                                    


"Ne, Eomma. Aku segera pulang. Iya, janji!", dengan tertawa lepas seorang namja tampan berjalan menuju parkiran.
Sebuah Bentley hitam menantinya disana, ia mengangguk sopan pada supir yang sudah membukakan pintu untuknya.

"Iya, aku akan mampir ke toko perhiasan dulu untuk mengambil pesananku.", dia mendengar Eomma nya berteriak bahagia pada Appa nya sesuatu seperti 'Taehyungie sudah memesan cincin, Yeobo!'

Taehyung tidak mampu menahan senyum bahagia di bibirnya. Ia tau ia nampak aneh saat ini, tersenyum sendiri dengan supirnya yang memandang dari cermin di depan terheran-heran. Meskipun supirnya senang melihat tuannya akhirnya tersenyum lebar.

Mr. Kim, sang tuannya jarang sekali tertawa lepas seperti ini. Pekerjaannya sebagai CEO dari Kim Empire memaksanya selalu memasang wajah strict di depan ribuan karyawannya. Orang-orang menghormatinya atas kecerdasannya, kepemimpinan dan ketegasannya dalam memimpin perusahaan.

Tapi melihatnya tersipu-sipu malu saat berbicara dengan ibunya di hand phone nya, merupakan suatu hal yang sangat tidak biasa.

"Aku sangat berharap Jeonggukie akan menyukainya, Eomma.", Taehyung berkata dengan tulus. Matanya menerawang dengan senyuman lembut menghiasi bibir indahnya.

Taehyung mengakhiri telepon dengan Eomma nya. Ia mengabari supirnya untuk mampir ke Cartier, mengambil pesanan cincin custom untuk pernikahannya.


"Tae tae, kau sungguh yakin hal ini? Bisa jadi Jeongguk tidak mengenalimu.", Jimin bertanya sekali lagi kepada sahabatnya yang sedang mematut diri di depan cermin.

Hari ini adalah hari pernikahan Taehyung dan Jeongguk.
Kedua sahabat berada di kamar mempelai pria, Taehyung berbalik untuk menghadap best friend nya sejak SMP.

"Ayolah Chim, kau bercanda? Mana ada orang yang akan melupakan wajah setampan wajahku ini?", Taehyung bergurau sambil menaikturunkan alis kanannya.

Hanya bersama Jimin lah, Kim Taehyung dapat menjadi dirinya sendiri. Bukan sebagai CEO Kim. Bukan sebagai pewaris utama dari Kim Empire.

"Cih, Taehyung. Aku ini bicara serius, dasar Daegu boy.", Jimin mengejek.

"Yah! Kau Busan boy yang bau amis air laut. Berani-beraninya."

"Yah!"

Seperti inilah juga saat mereka bertemu, tidak hentinya beradu mulut tapi pada akhirnya tertawa bersama menertawakan apa yang mereka perdebatkan.

"Serius Tae, kalau Jeongguk tidak mengenalimu apa yang akan kau lakukan?"

"Itu tidak mungkin. Jikapun terjadi, aku akan membuatnya jatuh cinta padaku sekali lagi.", Taehyung berkata yakin.
Ada api keyakinan di matanya. Dan Jimin sekali lagi menarik napas. Taehyung dan keyakinannya. Dia hanya bisa berdoa pernikahan sobatnya akan bahagia dan berjanji akan selalu di sisi sobatnya jika ia dibutuhkan.

"Hey, Yoongi hyung hadir juga kan? Dia beneran suamimu, Chim? Kok kau sendiri terus.", Tae menggoda sahabatnya.

"Yah! Dia itu suamiku! Dia cuma sibuk akhir-akhir ini. Dan dia bilang dia akan hadir!", Jimin mengerucutkan bibirnya.
Taehyung tertawa dan mengalungkan lengan ke pundak Jimin.

-tbc

So, gaada taekook disini. Sabar, yeorobun. Next chapter, let the story begin.

Arranged Marriage? Hell No!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang