Sorry #end

12.2K 378 5
                                    

Sehun mengubah posisi Kai menjadi tengkurap dengan pinggang sedikit diangkat hingga memperlihatkan holenya yang sudah becek dan berkedut seakan menantang penis Sehun yang besar untuk memasukinya dan menumbuknya dengan kasar didalam sana.

Kai memekik tertahan ketika Sehun meremas kuat – kuat pantatnya hingga meninggalkan bekas berwarna merah yang begitu ketara. Ingin rasanya Kai menyudahi ini semua tetapi sentuhan Sehun begitu memabukkan hingga ia hanya bisa mendesah pasrah ketika ia sudah dibawah kukungan Sehun.

Sehun menegakkan badannya, tangannya menggapai vibrator yang sempat ia lupakan setelah  mengerjai hole basah milik Kai. Sehun tersenyum tipis, tangan kirinya memegang pinggang ramping  Kai sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk memegang vibrator guna mengerjai hole kai lagi.

Kai menoleh kebelakang menatap Sehun sayu, ia menggelengkan kepalanya pelan memohon agar Sehun tak memasukannya untuk sekian kalinya.
Kai lelah jika hanya terus bermain dengan benda – benda biadab itu, yang ia inginkan sekarang adalah penis berukuran besar milik Sehun yang menghajar holenya dengan kasar dan brutal hingga ia hanya bisa pasrah mendesahkan nama suaminya bukan benda bodoh itu.

Apa Kai terlihat seperti masokis sekarang? Masa bodoh, yang penting ia bisa merasakan penis Sehun berada didalamnya.

Kai menggerang frustasi, tangannya meremas dengan gemas sprei dibawahnya. Sehun menggodanya, sedari tadi ia hanya memainkan ujung vibratornya disekitar mulut holenya. Ingin sekali Kai membanting tubuh Sehun dan membuang jauh - jauh vibrator biadab itu lalu melepas celana Sehun dan memasukkan penis Sehun kedalam holenya. Tapi ia masih mengingat bahwa Sehun masih dalam mode marah kepadanya. Jadi ia hanya bisa membiarkan Sehun mengerjai tubuhnya dan ia hanya bisa terus mendesah pasrah. Poor Kai.

Sehun tersenyum tipis melihat raut wajah Kai yang begitu frustasi. Ia menyukai ekspresi itu, sungguh. Ia mendesis pelan, tangannya mendorong vibrator itu dengan sekali hentakan dan sedikit kasar.

“A-anghh!” Kai memekik lagi – lagi jemarinya meremas sprei dibawahnya, ia cukup terkejut dengan gerakan tiba – tiba Sehun. vibrator itu masuk dengan tiba - tiba dan langsung mengenai prostat Kai dengan keras. Bahkan tubuh Kai hampir saja terjembab kedepan jika saja Sehun tidak menahannya, tubuhnya melemas ketika vibrator itu mengoyak holenya dengan kecepatan paling tinggi.

“Sekarang buatlah dirimu senang, carilah kepuasan dirimu sendiri” Kai menggapai tangan Sehun menggelengkan kepalanya cepat ia juga menatap Sehun dengan pandangan memohon. Sehun dengan cepat menepis tangan Kai dan menjauh dari ranjang dan memilih duduk di sofa yang berada dikamar itu matanya tak lepas dari tubuh Kai yang terus menggeliat tak karuan di atas ranjang. Sesekali ia mendegar erangan putus asa yang keluar dari mulut Kai.

“Aku tidak menerima penolakan, cepat lakukan jika kau ingin segera cepat selesai” Kai mengigit bibirnya ragu ia menatap mata elang Sehun lagi – lagi ia mencoba memohon tetapi apadaya Sehun menggelengkan kepalanya dan bibirnya mengucapkan kata ‘tidak’. Dan keputusan Sehun tidak bisa di ganggu gugat.

“Eumhhh..” Kai mengubah posisinya menjadi telentang agar ia bisa leluasa memainkan benda biadab yang terus bergetar diholenya. Ia memejamkan matanya ketika jemarinya memainkan vibrator yang memenuhi holenya ia juga sengaja melebarkan kedua pahanya. Jemarinya mengeluar masuk kan vibrator itu sedangkan tangan satunya tak tinggal diam ia menarik nipplennya dan sesekali mencubit nipple itu kuat dan ia pastikan nipple itu akan membengkak nantinya.
Kai mengeluarkan vibrator itu dan dengan sekuat tenaga ia melesakan lagi vibrator itu agar tertanam lebih dalam. Ia membusungkan dadanya ketika vibrator itu menyentuh prostatnya dengan keras. Ia mengulum jemarinya guna meredam sedikit desahannya. Kai mendesah tertahan ketika vibrator itu menyentuh titik terdalamnya berulang kali.

HunKai 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang