"Hey... Aku penasaran seperti apa tampang pimpinan kita yah?" bisik salah satu siswa yang sejak tadi memperhatikan gadis yang kini tengah berjalan di depan mereka. Gadis itu berjalan dengan menundukkan wajahnya, mereka tidak tau gadis itu sedang menitihkan air mata sekarang.

"Sudahlah, ini sudah tahun ketiga. Sebentar lagi kau akan mengetahuinya".

Sesampainya di depan ruangan itu, gadis itu buru-buru mengkondisikan dirinya dan mengusap air matanya.

"Kenapa dia terus berpaling dariku? Hiks... tidakkah dia lihat semua pengorbanan ku selama ini hiks..." lirih gadis itu yang kini terduduk bersandar ke dinding. "Lihat? Sekarang aku harus melindungi mu lagi hiks... mulai sekarang hiks..." tangis gadis itu semakin menjadi. "Mulai sekarang... hiks aku... aku hanya bisa melihat mu dari jauh Sasuke-kun hiks..."

>>Skip

Setengah jam kemudian, gadis itu bangkit. Tatapan matanya berubah dingin tangannya terangkat lalu mengetuk pintu bercat coklat di depannya.

'Tok... Tok... Tok...'.

"Masuklah Saku" sahut seseorang dari dalam ruangan itu. Dan tak lama kemudian gadis itu memasuki ruangan.

"Ada apa ka-san memanggil ku?" tatapan mata wanita itu memicing menatap teliti wajah Sakura, dan... wanita itu yakin 100% kalau gadis yang sudah dia anggap putrinya sendiri itu, baru saja...

"Kau habis menangis sayang?" satu pertanyaan lolos dari bibir wanita itu dan berhasil membuat gadis dengan surai bubble gum itu menundukkan wajahnya dalam-dalam. Nona Mikoto segera beranjak dan memeluk Sakura.

"G-gomen nasai ka-san hiks... A-aku hiks... dia berjalan menjauh lagi ka-san" gadis itu melirih dalam pelukan nona Mikoto.

"Sudahlah sayang... Untuk saat ini kau tidak perlu memikirkan Sasuke dulu. Sebaiknya kau berusaha menyingkirkan provokator-nya terlebih dahulu" Sakura menatap bingung wajah nona Mikoto.

"M-maksud ka-san?" nona Mikoto menyeringai menatap Sakura. Yah... orang-orang mengenal nona Mikoto sebagai wanita yang kalem, lembut dan penuh kasih sayang tak ada yang tau sisi lain dari nona Mikoto yang dingin, mengerikan dan tanpa ampun pada sesuatu yang tidak dikehendakinya, kecuali Sakura dan sahabat-sahabatnya dan para mantan pimpinan Himitsu Kessha sebelumnya, teman-teman dekat nona Mikoto dan tuan Fugaku. dan tentu saja tuhan tau semua itu.

"Aku punya misi baru untuk kalian berlima"...

::
::

Sementara itu, di kelas XII-B. Ino dan Tenten yang sejak memulai pelajaran berduduk gelisah karena sahabat pink mereka belum masuk ke kelas sejak tadi. Perhatian mereka tak terfokus pada guru yang sejak tadi menjelaskan materi di depan kelas.

"Sebenarnya kemana anak itu? Kenapa dia belum kembali juga?" lirih gadis dengan surai blonde itu sembari melirik kursi disebelahnya yang masih kosong.

"Ino-san... Tenten-san" dua gadis itu mengalihkan perhatiannya ke arah guru mereka. "Huff... Jika ada masalah tolong katakan padaku, jangan membuat kalian tidak konsentrasi pada pelajaran".

"Maafkan kami sensei" sang guru dengan surai hitam pekat itu menghela nafasnya.

"Baiklah. Kalian dipanggi nona Tsunade ke ruangannya, oh ya jangan lupa untuk memanggil Temari dan Hinata" dua gadis itu saling pandang lalu mengangguk yang kemudian beranjak dan segera meninggalkan kelas.

::
::

Sementara itu, di kelas XII-A. Para siswa dan siswi di kelas itu tampak serius menerima materi yang diajarkan guru mereka.

'Tok... tok...'

Sebagian besar siswa-siswi di kelas itu serta guru mereka menoleh ke asal suara.

For My Bad Boy 2Where stories live. Discover now