"Hai Jaehyun."

Jaehyun sedikit berdecak kesal saat mendengar suara itu. Tanpa perlu memandang pun ia sudah tau.

Jaehyun mengabaikan suara yang ternyata milik Jung Chaeyeon tersebut.

Chaeyeon dengan manis duduk di hadapan Jaehyun sambil memandang lekat wajah rupawan Jaehyun.

"Tumben sekali kau berada disini. Ada apa?"

"Bukan urusanmu."

Chaeyeon terkekeh pelan. Ia sudah terbiasa dengan sikap acuh milik Jaehyun. Baginya, lelaki yang acuh pada dirinya itu merupakan tantangan tersendiri untuknya untuk segera ditaklukkan. Dan Jaehyun adalah laki-laki itu.

"Ah iya, ngomong-ngomong bagaimana dengan pembicaraan kita waktu itu? Apakah sekarang aku sudah bisa melihat siapa pacarmu itu hm?"

Jaehyun hanya menatap tajam wajah Chaeyeon dihadapannya.

Bahkan sebenarnya Jaehyun merutuki kebodohannya karena melupakan pembicaraan nenek sihir itu dengannya beberapa waktu lalu.

Namun ia harus bagaimana? Tidak mungkin bukan ia membawa hyungnya dan mengatakan bahwa hyungnya itu adalah pacarannya? Apa yang akan mereka pikirkan pada dirinya dan juga Taeyong nantinya karena hampir seluruh penghuni kampus sudah tahu bahwa Taeyong dan Jaehyun adalah bersaudara.

"Jaehyun? Hei, kau melamun."

Jaehyun tersadar dan langsung menyingkirkan tangan menjijikan milik Chaeyeon yang menyentuh​ pundaknya.

"Hei, santai saja. Jika kau memang belum punya pasangan cukup katakan saja. Aku akan dengan senang hati menja-"

"Jaehyun, ini-"

"Dia pacarku."

Baik Chaeyeon maupun Winwin yang baru saja datang untuk memberi buku yang baru saja dipinjamnya itu menatap Jaehyun dengan pandangan yang membulat.

Sedangkan Jaehyun sudah berdiri dan merangkul pundak Winwin dengan cepat.

"Dia pacarku Chaeyeon, sudah cukup bukan?"

Winwin hanya memandang wajah Jaehyun dengan tatapan What-the-heck-are-you-saying.

Sedangkan Chaeyeon yang memang pintar membaca situasi hanya terkekeh meremehkan.

Chaeyeon berdiri dan sedikit mendekatkan diri pada Jaehyun.

"Kau aktor yang buruk Jung."

Jaehyun masih pada posisinya. Merasa kesal karena aksinya ternyata ketahuan.

"Apa yang harus aku lakukan agar kau percaya bahwa dia adalah pacarku?" Tantang Jaehyun.

Chaeyeon terdiam sebentar untuk berfikir. Lalu mulai menyunggingkan senyuman miringnya menatap menantang pada Jaehyun.

"Cukup mudah.




Cium dia."

Kali ini giliran mata Jaehyun dan Winwin yang membulat.

Ini gila! Bagaimana bisa mereka berciuman apalagi mereka adalah sahabat.

Winwin hendak melayangkan protes sebelum salah satu tangan Jaehyun membekap mulut winwin.

"Aku akan menciumnya."

Kali ini mata Winwin lebih besar dari sebelumnya. Menatap horror wajah Jaehyun yang kini makin dekat dengan wajahnya.

Cupp

Bibir mereka sama-sama menyatu menimbulkan umpatan-umpatan kasar dari hati dua pria itu.

Hyper [JAEYONG]Where stories live. Discover now