Past's Nightmere

95 5 0
                                    

Ichigo p.o.v

.
.
.
.

Mereka hanya diperintahkan untuk menghentikan para pasukan pengubah sejarah, dirinya memimpin Ishikirimaru, Izuminokami, Tsurumaru, Imanotsurugi, dan Shoukudaikiri.

Tetapi sesuatu terjadi, dan ia tidak menyadarkan diri.

.
.
.
.

Semuanya gelap.

Tiada cahaya sedikit pun yang menyinari ataupun membimbingnya dari kegelapan ini.

Ba-dump...

Apa yang...?

Ba-dump..!

Sakit...sakit apa ini...

Ba-dump!

Hentikan!!

Ba-dump!!?

Semua kembali menyala.

.
.
.
.

Selain api, ia sangat membenci kegelapan dan kesepian.

Dirinya sendiri, di kegelapan ini, entah dari kapan hingga sampai kapan.

Ia rindu senyuman adik-adiknya, tawa mereka, keriangan, serta kegaduhan di Benteng.

Ia merindukan semua itu.

Mengingin semua itu kembali.

Tapi bagaimana caranya?!

Ia ingin pergi dari kegelapan dan kesendirian ini.

Ia ingin kembali.

Dan ia akan kembali.

Bagaimanapun caranya.

.
.
.
.

Walaupun ia lelah, walaupun sampai ia tidak dapat lagi berdiri, ia tetap tidak menemukan apapun.

Semuanya gelap...

....ia takut...

...sangat takut....

...siapa saja...tolong...

.
.
.
.

Rasa sakit terasa di kepalanya, dan seketika ia melihat Nakigitsune.

Ia merasakan hatinya dipenuhi harapan, tapi semua sirna saat ia melihat cairan merah itu.

Dan bilah berlumuran cairan yang sama.
Dan rasa sakit itu kembali.

Lebih parah bahkan.

....dan semua...

....kembali....

....gelap....

.
.
.
.

Saat ia kembali berjalan, walaupun ia bisa saja menyakiti Nakigitsune, ia sadar bahwa ia dapat kembali.

Untuk meminta maaf, dan hal lain.
Ia percaya, ia dapat kembali.

Kembali menemui keluarganya.

“....kau bodoh sekali...”

Langkahnya terhenti, kepala menoleh kian-kemari, mencari dari mana datangnya suara yang hampir menyerupai miliknya.

“Halo...?”

Cih. Aku tidak percaya aku menjadi sebodoh ini.”

Ia mengerutkan keningnya.

Walaupun ia merasa tersinggung, ia dapat mendengar kesedihan di suara misterius itu.

Tidak.

Sebuah penyesalan.

“...bisakah aku membantumu...?” Tanyanya.

“...tentu saja.

Rasa sakit kembali menerkamnya, seperti bilah pedang yang menusuk dari belakang hingga tembus keluar.

Matanya tertuju di bilah pedang di hadapannya.

“Agh-!”

Rasa sakit itu perlahan hilang, seperti...diri....nya...

Kau milikku, Ichigo Hitofuri...”

Akankah ia kembali....?

.
.
.
.

Selesai~~~~
(^w^)/ part 3 punya Tsurumaru~~~

Past and Futureजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें