HATE

5.2K 618 131
                                    

Buruan sebelum di unpub lagi.

Itu cincin pernikahan..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terang.... Hal pertama yang di lihat Yoongi disaat dia membuka matanya. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan yang di tempatinya saat ini. Dia berada dalam sebuah kamar megah bernuansa gelap dengan dinding bercat hitam.

Didinding tersebut terdapat ukiran bunga kecil disetiap sudutnya. Meninggalkan kesan menakutkan bagi Yoongi yang tidak menyukai warna gelap.

 Meninggalkan kesan menakutkan bagi Yoongi yang tidak menyukai warna gelap

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Yoongi melangkah turun dari atas ranjang dengan tergesa. Dia tidak tau dirinya berada dimana sekarang, maka dari itu dia harus segera pergi dari tempat ini.

Tapi langkahnya terpaksa harus terhenti, disaat pintu kamar tersebut mendadak terbuka dari luar, menampakkan sosok pria bertubuh tegap dengan warna rambut semerah darah.

Itu Jimin.

Yoongi melangkah mundur disaat Jimin melangkah mendekatinya. Dengan gugup dia menatap pria bermarga Park tersebut.

"Ss-iiapa kau?" Tanyanya dengan nada gugup bercamur takut.

Jimin menyeringai tipis. Dia semakin melangkah mendekati Yoongi dengan langkah perlahan. Tangan kananya terangkat untuk mengelus kepala Yoongi dengan lembut.

"Tidak mengingatku?" Tanya Jimin dengan nada berbahaya. Bibirnya tidak berhenti menyeringai sedari tadi. Hal itu membuat Yoongi gemetar ketakutan.

Tangan Jimin berpindah kebelakang kepala Yoongi, dengan tidak berperasaan dia menarik rambut hitam pria cantik tersebut, sehingga dia berteriak kesakitan dengan kepala mendongak keatas.

"Arghtttt, sakit.... Lepaskan... Hiks... Apa salahku..."

Air mata Yoongi keluar, dia menahan tangan Jimin yang tengah menjambak rambutnya agar rasa sakitnya sedikit berkurang.

"Beraninya kau melupakan aku, setelah apa yang kau lakukan."

Jimin mendesis. Dia menendang kaki Yoongi sehingga pria mungil tersebut jatuh terduduk di atas lantai. Teriakan penuh kesakitannya terdengar semakin keras, ditambah lagi Jimin masih belum melepaskan jambakannya.

"Hiks apa salahku hiks hiks aku bahkan tidak hiks mengenalmu, kenapa kau melakukan ini  kepadaku..."

Tangis Yoongi pecah. Dia merintih kesakitan sambil mencoba melepas jambakan Jimin di rambutnya.

Yoongi kesakitan, dan Jimin sangat suka melihatnya yang seperti itu.

"LIHAT AKU MIN YOONGI!"

Teriak Jimin dengan murka. Yoongi menggelengkan kepalanya. Dia mencoba menahan air mata dan rasa sakit yang dirasakannya, tapi itu tidak berhasil.

Dia tidak mengenal pria yang tengah menyiksanya saat ini, dan dia tidak tau apa salahnya sehingga pria itu tega memperlakukannya seperti ini.

"Kau... Hiks iblis... Aku tidak mengenalmu, jadi lepaskan aku..."

Yoongi memberanikan diri untuk berbicara. Dia masih mencoba menahan tangan Jimin yang menarik rambutnya.

"Ingat aku Min Yoongi... Berani-beraninya kau melupakanku..."

"Tidak hiks aku tidak mengenalmu... Kumohon lepaskan aku hiks hiks..."

Jimin tertawa sumbang. Matanya menyiratkan kebencian serta kekecewaan yang sangat dalam. Jambakan tangannya dirambut Yoongi semakin kuat disaat matanya meliha cincin yang terpasang di jari tengah pria mungil tersebut.

Geraman marah keluar dari bibirnya. Dengan tidak berpri kemanusiaan dia menarik rambut Yoongi dan menyeretnya menuju kamar mandi.

Yoongi berteriak histeris penuh dengan rasa sakit. Teriakannya bahkan dapat di dengar oleh beberapa penjaga yang ada di luar kamar tersebut. Helai rambut hitam cantiknya banyak yang rontok akibat kuatnya tarikan pria bermarga Park tersebut.

Jimin menariknya masuk ke dalam kamar mandi. Nafasnya tiba-tiba sesak di saat pria itu menenggelamkan kepalanya ke dalam bathup yang sudah terisi penuh dengan air.

"MASIH BERANI MENGATAKAN KALAU KAU TIDAK MENGENALKU EOH."

Jimin berteriak, dia menekan kepala Yoongi semakin masuk ke dalam air sehingga pria itu meronta-ronta karna hampir kehabisan nafas.

Jimin menarik kepala Yoongi keluar dari air, tapi beberapa saat kemudian dia kembali menenggelamkan kepala pria mungil itu.

Yoongi meronta, dia tidak bisa bernafas di dalam air, tapi pria yang tidak di kenalinya ini bahkan tega melakukan hal sekeji ini kepada dirinya.

"Hiks apa salahku..." Isaknya disaat Jimin menariknya menjauhi bathup.

Tubuhnya sudah basah kuyup, dan dirinya menggil karna kedinginan. Dia menatap Jimin dengan tatapan memohon ampun, tapi bukannya mendapat sedikit rasa kasihan dari Jimin, pria itu malah menendang perutnya sehingga dirinya batuk sambil mengeluarkan sedikit darah.

Tidak ada yang bisa di lakukan Yoongi selain menangis, dia menyeka darah yang keluar dari mulutnya sambil meringis memegangi perutnya sendiri.

Tidak ada rasa iba sedikitpun di mata Jimin disaat melihat hal tersebut. Dia malah tertawa senang sambil menyandarkan tubuhnya ke dinding kamar mandi.

Yoongi beringsut menjauh darinya. Pria mungil itu memeluk lututnya sendiri sambil terus menggumamkan "Chimin tolong aku..." Berulang kali.

Puasa woy...

Capek maksa, mohon kesadarannya buat vote ama koment

DARKNESSUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum