Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"I've never heard silence quiet this loud." (Taylor Swift - The Story Of Us)
---;---
ALANIS MERAPIKAN BUKU-BUKUNYA yang berserakan di atas meja. Karena terlalu males untuk menoleh ke belakang dan memasukkan bukunya, Alanis memilih untuk memeluk buku-buku itu di depan dadanya.
Pikiran Alanis bisa dibilang kacau banget. Selain besok ada pengambilan nilai speaking bahasa Prancis, Alanis juga belum berdamai dengan Luke semenjak kejadian enam hari yang lalu.
Boro-boro damai, ngomong ataupun chat-an aja enggak.
"Al?" Alanis yang udah sampai di koridor kemudian menoleh ke belakangnya, dan Harry menyodorkan cardigan berwarna abu-abu milik Alanis. "Ketinggalan di kursi."
"Ah, makasih, Har." Jawab Alanis, lalu cewek itu tampak kebingungan karena tangannya penuh dengan buku.
"Mau gue bantuin masukin ke dalem tas lo aja?" Harry menawarkan.
Alanis mengangguk, "um, boleh. Maaf, ya, ngerepotin."
"No prob." Harry membalas, lalu cowok berambut ikal itu mulai memasukan cardigan Alanis ke dalam tas cewek itu.
Sementara menunggu Harry, Alanis mengedarkan pandangannya ke lorong yang sekarang masih ramai berhubung baru bel pulang sekolah.
Tiba-tiba, mata birunya menangkap Luke yang lagi ngobrol sama Emma.
Ngobrolnya sih nggak masalah. Posisinya yang jadi masalah; tangan kanan Luke bertahan di tembok, sementara Emma ada di hadapannya.
Seakan sadar kalau lagi diliatin, Luke menoleh dan matanya bertemu dengan tatapan Alanis.
Tapi bukannya berhenti, Luke malah membuang wajahnya seakan-akan nggak lihat apa-apa, lalu melanjutkan percakapannya dengan Emma.
"Is this some kind of joke?!" Tiba-tiba aja, pertanyaan itu keluar dengan sendirinya dari mulut Alanis.
Dan malah Harry yang ngejawab, "hah?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
