Jumat pagi yang seharusnya dipakai untuk sedikit bersantai dan rehat menjadi sibuk bagi Eunwoo setelah dipanggil oleh ustadz Seokjin. Setelah Shubuh, ia sudah niat belajar di loteng sambil menikmati matahari terbit. Alih-alih ekspektasi menjadi kenyataan, yang ada bukan matahari terbut melainkan ustadz Seokjin yang merevisi hampir semua karya tulisnya yang sebenarnya sudah siap dirental.

Kenapa tidak dari kemarin-kemarin? Begitulah yang dipikiran Eunwoo saat ini.

Hampir dua jam ia berada di rumah ustadz Seokjin. Mau melihat matahari terbit setelahnya ya sudah tidak bisa lagi karena matahari sudah terlanjur tinggi. Sudah bisa Sholat Dhuha pula.

Dengan raut wajah penat, Eunwoo kembali ke kamarnya. Sebundel kertas berisi karya tulisnya yang direvisi ia lempar asal ke dalam lemari. Kasur yang belum ditata oleh petugas piket pun memanggilnya untuk merebahkan diri. Saat akan terpejam, Sewoon masuk dan membuka almari Mingyu.

"Woo, kemana aja pagi ini? Baru nampak."

"Rumah ustadz Seokjin."

Sewoon hanya mengangguk sebagai jawaban kendati Eunwoo tak mungkin melihat jawaban itu karena sudah berbalik memunggunginya.

"Nanti siang kumpul sama ustadz Seongwoo habis jumatan."

"Ngapain?"

"Bahas Naqd."

[naqd : semacam evaluasi. jadi, ketika amaliyah tadris kan dibagai kelompok. setiap ada salah satu anggota kelompok yang maju, yang anggota lain ngasih naqd. mungkin ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan si calon guru selama ujiannya. Naqd ini juga ada nilainya lhoo, jadi gak sekedar asal nyari kesalahan orang lain]

"Oke. Syukron infonya."

Karena diajak ngobrol sebentar saja, Eunwoo jadi hilang rasa ingin tidurnya. Matanya jadi terang benderang. Saat berbalik, Sewoon tak lagi di kamarnya. Eunwoo pun duduk. Pikirannya kosong sekarang. Tak lama kemudian, ia mendapatkan sesuatu untuk dipikirkan setelah fokusnya beralih ke arah kalender tahunan pesantren yang digantung dekat jendela.

"Jumat depan, ya ...." Eunwoo menggumam lalu tersenyum. Kemudian, ia berdiri; mengambil revisian karya tulisnya yang ia lempar asal ke dalam lemari, lantas keluar dari kamar. Dengan penuh tekad, karya tulis itu harus sudah selesai sebelum kumpul dengan ustadz Seongwoo.

Jumat depan harus siap dirental.

Jumat depan harus bertemu Dawon.

>.<

Tadi malam, abah baru saja kembali dari ziarah wali. Minhyun yang menunggu abah hingga larut. Awalnya, ia ditemani Taehyung yang sedang belajar untuk menyiapkan Try-Out Ujian Nasional, tapi akhirnya si bungsu pun terlelap duluan. Jadilah Minhyun duduk sendiri di ruang tamu setelah menyuruh Taehyung pindah ke kamar.

Hampir pukul setengah dua ketika abah mengetuk pintu rumah. Minhyun tak merasakan kantuk sama sekali hingga saat itu. Segeralah ia membukakan pintu untuk abah. Tidak langsung beristirahat, Minhyun malah diajak berbicara oleh abah hingga pukul setengah empat.

Banyak hal yang dibicarakan keduanya. Dari yang paling penting-pesantren dan masa depannya-hingga yang paling sepele. Oh, dan nikah.

Yang terakhir adalah yang membuat Minhyun tidak bisa tenang hingga saat ini. Ketika abah menyinggung soal nikah. Tidak ada tanggapan berarti dari Minhyun selain satu kata tanya "Kenapa?" yang terlontar balik dari bibir Minhyun ketika abah bertanya "Sudah siap nikah?"

Terhitung belum genap 20 bulan sejak mbak Jisoo resmi dipinang ustadz Seokjin. Minhyun juga masih ingin mengejar pendidikan sarjananya. Di Madinah selama 2 tahun itu hanya sekedar mematangkan hafalannya dan ilmu-ilmu agama dari kitab-kitab klasik ulama dari masa tabi'in hingga ulama modern.

Dan tiba-tiba disuruh menikah? Direkomendasikan salah satu calon yang sudah dua kali ditemuinya?

"Abah suka dengan putrinya ustadz Woohyun. Sepertinya cocok juga dengan Minhyun. Kamu bisa pikirkan lagi. Abah tidak akan memaksa."

Dari Jiyeon saja belum move on, bagaimana bisa berpikir?

>tbc<

mba ul kambek ada yang kangen? wqwq

iya atuh kita akan memasuki bulan ramadhan, mba ul dan semua casts di ff ff mba ul mohon maaf kalau ada salah-salah kata. dan kabar baik atau kabar buruk mba ull gak tau karena kabarnya ff ini akan memasuki momen momen penuh konflik ke depannya. 

"Wah mba ul puasa-puasa ngasih konflik"

gpp, drpada puasa-puasa mba ul kasih yang 'iya iya' tapi kan ga mungkin juga wqwqwq tapi ya mana tahu kalau mba ul mau nyeritain kenistaan isi kepala Jeon Jungkook wqwq tapi ga usah sih yaa... hahah

Ya pokoknya semoga puasa kita lancar dan jangan lupa doakan negara kita yang sedang dalam masa genting karena pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah NKRI. ingat kita semua Bhinneka Tunggal Ika. Mau dari agama apapun, ras apapun, fandom manapun kita tetap satu!!

[15/05/18]

[[ASTRO x WJSN FF]] SANTRI (boleh) JATUH CINTAWhere stories live. Discover now