Olive mengangguk, "Kayaknya dia mulai nyari gue deh.. Kita ke makam ayah yuk, bentar lagi malam.."

Alex pun mengangguk mengerti.



//



Setelah sampai ke pemakaman, Olive dan Alex harus berjalan kaki lagi menuju makam ayahnya Olive.
Makam ayahnya Olive benar-benar sangat rapi dan bersih. Itu karena Olive selalu kemari setiap minggunya untuk membersihkan makam ayahnya.

Alex membantu Olive membersihkan makam itu. Mereka hanyut dalam diam karena merasa seperti tak sopan mengobrol disini.

Setelah bersih dan menaburkan bunga, Olive terdiam dan mengelus batu nisan ayahnya.

"Ayah, apa ayah rindu sama aku?, hari ini aku telat sehari datang kemari.."

Alex hanya bisa diam memperhatikan apa yang Olive lakukan.

"Aku sudah bertemu Hiro, tepat setelah aku pulang dari sini.. Dia benar-benar menjemputku seperti yang ayah katakan.." Olive terdiam setelah mengatakannya.

Olive menarik nafas, "Tapi aku ngerasa ragu apa dia itu orang yang baik seperti yang ayah bilang.." suara Olive mulai bergetar.

Alex bergerak merangkulnya untuk menguatkan. Dan saat itu juga Olive menunduk menyembunyikan tangisnya.

"Apa ayah tau perjuanganku datang ke sini..?" Olive menangis.

Ia yakin ayahnya pasti tau betapa susahnya ia kabur untuk menemui ayahnya.

Setelah beberapa saat Olive mengeluarkan semua tangisnya, membersihkan rasa kesal yang menyesakkan hati, mereka pun pergi. Berjalan menuju mobil dalam diam.

Alex menoleh melihat Olive yang hanya bisa diam memperhatikan jalannya, "Jadi, sekarang lo mau kemana..?"

"Hmm.." Olive kembali mengingat-ingat tempat yang ingin ia datangi, "Entahlah.. Apa bisa kita ke puncak untuk melihat bintang..?"

Alex mengangguk dengan senang hati. Karena jujur saja, ia masih tak ingin berpisah dengan Olive dan membiarkannya kembali menangis disana. Rasa rindunya terus bertambah sejak Olive tinggal bersama pria itu dan mereka hanya bisa bertemu di kampus saja.

Mereka masuk ke mobil dan segera pergi ke puncak. Selama perjalanan mereka tak lupa membeli cemilan untuk selingan saat mengobrol nanti.

Hingga sampailah mereka di pinggir jalan yang ada di lereng gunung. Memang bukan puncak yang orang-orang tau. Mereka menamakan tempat ini sebagai puncak bagi mereka berdua saja. Karena sebuah tanah lapang yang ada di pinggir jalan lereng gunung itu Benar-benar bisa melihat seluruh kota dari sini.

Olive duduk di atas kap mobil dan Alex hanya berdiri bersandar pada kap mobil sambil menikmati sekaleng cola. Mereka menikmati bintang dan lampu kota yang bersinar sangat indah.

Olive kembali mematikan panggilan dari Hiro lalu menonaktifkan ponselnya.

"Apa lo mau cerita ke gue tentang apa yang bikin lo nangis tadi..?" tanya Alex akhirnya setelah penasaran berat atas apa yang menyebabkan Olive nangis saat di pemakaman tadi. Alex beru pertama kali melihat Olive menangis selama 3 tahun ini mereka berteman.

My King | Season 1 & 2 "SELESAI"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang