**
"Shit,aku terlambat!" Umpat wanita cantik berperawakan mungil itu sesaat setelah melihat jam dinakasnya. Dengan tergesa-gesa ia bangun dari ranjang. Mungkin kalau mandi, ia akan lebih terlambat, pikir wanita tadi. Jadi ia memutuskan cuci muka dan menggosok gigi saja.
Setelah selesai,ia mengganti pakaiannya dengan yang lebih formal,lalu menyemprotkan parfum ketubuhnya.
Tanpa membuang waktu, ia segera memasukkan beberapa barang yang perlu kedalam tasnya dan keluar dari kawasan apartemen sederhananya. Beruntungnya saat itu,bus sedang berhenti ditempat pemberhentian bus yang tak jauh dari apartemennya. Sehingga ia tak perlu membuang waktu yang lebih banyak untuk menunggu kedatangan bus selanjutnya.
Dengan nafas terengah, wanita tadi pun duduk di bangku bagian belakang dan mengeluarkan ponselnya, berencana memberikan pesan singkat pada temannya yang menyebabkan ia terlambat bangun.
Sialan kau joy! Jika saja kau tidak datang kerumahku sambil menangis malam tadi, aku takkan bangun terlambat dihari pertamaku bekerja!
Send
Haha, mian ne eonni cantik. Ngomong-ngomong selamat berjuang, semoga kau nyaman ditempat kerjamu yang baru,dan semoga.. ada penghuni yang tampan disana kkk...
Kau gila,joy!
Send
Tepat setelah ia mengirim pesan singkat tadi, bus berhenti ditempat tujuannya. Wanita tadi pun turun dari bus. Ia mengamati bangunan yang megah namun terkesan suram itu, perlahan ia menghela nafas panjang. Setelah yakin, ia mulai masuk kedalam bangunan tersebut. Lalu berjalan menuju ruang kepala.
"Permisi.." ucapnya setelah dipersilahkan masuk oleh sang kepala
"Silahkan duduk" ucap lelaki paruh baya yang kini menjadi atasannya itu
"Kau tahu pekerjaanmu kan,nona? Kuharap kau betah bekerja di sini, mengingat sudah banyak orang yang mengundurkan diri merawatnya"lanjutnya
"Tentu tuan, saya mengerti" balas wanita tadi sambil tersenyum
"Baiklah" lelaki paruh baya tadi pun menelpon seseorang, tak lama datang seorang laki-laki yang mengenakan seragam, khusus untuk pegawai yang bekerja di sini
"Ini Seokjin, rekanmu. Dia akan mengantarmu kekamar tuan Kim dan memberimu seragam" wanita tadi pun mengangguk dan mulai berjalan keluar dari ruangan tersebut bersama rekan barunya, Kim Seokjin.
...
Rasa bersalahnya pada Irene belum berkurang, masih sama seperti setahun yang lalu saat ia tinggal di rumah sakit ini, ruangan yang sangat sepi ini.
Selalu, setiap saat ia duduk ditepi ruangan. Dengan tangan yang disilangkan pada kakinya. Dengan pandangan kosong, tak ada lagi pandangan tegas dan tajam yang membuatnya digilai wanita. Yang ada kini hanya seorang Kim Taehyung yang rapuh, lelah, kosong dan tanpa gairah hidup.
Kriieeet
Pintu kamar nya terbuka perlahan. Membuat ia yang sibuk bergumam-entah apa- menoleh ke sana. Pandangan nya yang kosong tadi berubah menjadi pandangan terkejut. Matanya membulat, jantungnya berdegup kencang. Namun tak lama,ia kembali menunduk, menunggu orang itu menghilang-seperti biasa- berusaha sadar bahwa ia hanya berhalusinasi, seperti biasa
Tap tap
Namun langkah kaki itu semakin lama semakin keras. Dan tak lama suara langkah tadi menghilang
Oh lihatlah! Bahkan yang tadi juga hanya halusinasi, pikirnya. Lalu ia mengangkat wajahnya. Betapa terkejutnya ia saat wanita tadi masih ada didepannya. Wanita itu menyentuh pundaknya
"I-irene..k-kau irene..?! Tanya taehyung semangat. Sedangkan wanita tadi tersenyum seraya menggeleng pelan, membuatnya bingung
"K-kau irene,kan?! Oh sayang, aku minta maaf sebesar-besarnya pada mu! Aku janji tak akan pernah menyakiti perasaan mu lagi.." lanjutnya. Sedangkan wanita tadi hanya menggeleng kan kepalanya
"Maaf tuan,saya bukan Irene" ucap wanita tadi selembut mungkin, ia berusaha memaklumi orang yang kini menjadi pasien baru dan pertamanya
"Kau bohong! Kau irene,kan?!" Taehyung tetap bersikeras, berusaha membuat wanita yang ada di depannya itu mengaku. Mengaku bahwa ia memang irene dan mengungkapkan kata maaf karena menjahili dan membohonginya, memeluknya erat seraya bersorak 'April Mop!' . Namun sia-sia, wanita tadi terus berujar bahwa ia bukan Irene.
"Maaf tuan, saya bukan Irene! Saya perawat baru anda, Kim Airin" ucapnya membuat Taehyung terdiam. Ia tatap wajah yang sangat mirip dengan istrinya itu, berusaha mencari kebohongan disana, bahkan marga mereka pun sama. Tapi sia-sia, ia tak menemukan kebohongan dimata itu.
Ia sangat mirip dengan istrinya, Irene. Bentuk wajahnya, tubuhnya, dan senyumnya. Namun tatapan mata nya sedikit berbeda, Irene memiliki tatapan yang lebih lembut dan bercahaya daripada wanita tadi....
Sumpah! Beneran end,
Btw,happy 1k readers uwuu❤
YOU ARE READING
I'm not the only one
Fanfiction[End] Kau dan aku telah bersumpah dalam suka maupun duka dihadapan Tuhan. Aku tak percaya kau mengecewakanku. Aku berusaha menyangkal semua ini. Tapi bukti didepan mataku membuatku sakit. Sakit sekali. Pasti kau tak mengira aku tahu apa yg kau l...
