5

6.5K 772 0
                                    

Aku duduk disebelah ayahku. Aku gugup, begitupun dengan ayahku. Wajahnya tegang seperti melihat sesosok manusia yang paling ia takuti.

Aku bahkan tak bisa berhenti untuk meremas ujung rokku. Rasanya, kedua telapak tanganku sudah dibasahi oleh keringat dingin.

Aku bisa melihat jika laki-laki yang duduk di depan kami memberikan sebuah koper hitam pada ayahku.

"Jadi, apa saya sudah boleh mengambil uangnya?" Tanya ayahku ragu sembari menatap wajah Tn. Kim dengan takut-takut.

"Silahkan,"

Setelah mendengar suruhan Tn. Kim yang mempersilahkan dirinya untuk mengambil koper yang berisi uang tersebut, ayahku segera menarik koper hitam itu dan kemudian beranjak dari tempat duduknya.

Aku menarik ujung baju ayahku, membuat kepergiannya sempat terhenti.
"Ayah akan menjemputku kembali kan?"

"Ya. Ayah janji,"

Dan setelah itu, aku hanya bisa menatap punggung ayahku yang semakin menjauh dan akhirnya hilang.

"Kau masih bersekolah?" Tanya Tn. Kim dengan nada serius padaku.

"Y-ya," jawabku takut. Aku takut jika ia menyuruhku untuk berhenti bersekolah.

"Aku akan membiayai sekolahmu sampai kau lulus. Tapi, kau harus memenuhi satu syarat,"

Melihat Tn. Kim tersenyum membuat bulu kudukku meremang. Entah kenapa, aku jadi takut. Sangat takut malahan.

"Aku punya anak, dia sangat nakal dan susah diatur. Jadi, untuk mengganti semua biaya yang sudah kukeluarkan untukmu, kau harus mengurusnya,"

Yang kulakukan sekarang hanya mengangguk. Hanya itu yang kubisa sekarang.

Highschool RomanceWhere stories live. Discover now