mantan •osh

1. ||•move on•||

Gagal Move On

©Byul

.

.

.

Chapter 1

Move On

.

.

.

"Kyaaaa! Itu Sehun-Oppa!"

"Sehun-oppa!"

"Sehun aku mencintaimu"

Teriakan demi teriakan dari gadis-gadis kurang kerjaan, menurut Sehun. Itu sangat menggangu dan membosankan.

Ia berjalan dengan gaya cool yang sudah menjadi ciri khas dalam dirinya.

Kadang ia bingung dengan gadis-gadis ini, mereka sarapan apa sih, sampai-sampai semangat dan tenaga mereka sekuat ini.

Ia menoleh kesamping, Matanya terarah pada seorang gadis yang berjalan santai. Tampah menoleh padanya.

Angin bertiup menjadi latar saat gadis itu melewatinya. Rambut panjang tertiup angin, Begitu indah.

Sehun menatap gadis itu berbinar 'kenapa mantan makin cantik saja' batin Sehun.

Gadis itu menoleh padanya dengan gaya lambat, Mata mereka bertemu. tak lupa ia memberi senyuman kecil padanya Kemudian berlalu begitu saja.

Sehun bersumpah ia akan mati sekarang ini juga. Ia tertangkap basah sedang melirik mantan.

Sehun memegang jantungnya, jantungnya hampir copot.

.

.

.

Gadis cantik itu memasuki kelas dengan cepat seperti habis di kejar kecoak terbang, ia menduduki pantat di bangkunya.

Ia memukul kepalanya pelan, apa yang ia lakukan tadi di luar pikirannya. Otaknya seolah-olah mendukung hati nya yang sedang kacau. Seakan Otak dan hatinya sepakat, bahwa mantan harus di hukum.

Oh Sehun harus di hukum

"Bodoh-bodoh! kenapa aku tersenyum padanya" gadis itu memukul kepalanya, lagi. "bagaimana kalo Sehun pikir Aku gagal Move on"

Bomi menghela nafas berat, ini nafas terberat yang pernah ia keluarkan dalam hidupnya.

Bomi harus mengutuk fakta bahwa ia satu kelas dengan Sehun, Dan satu minggu kedepannya dan seterusnya akan menjadi hari-hari paling menyiksa di dalam hidupnya.

Satu kelas dengan mantan bukan ide yang bagus untuk kesehatan hati dan otak.

Apalagi masih sayang seperti ini.

"Memikirkan mantan?"

Bomi tersentak mendengar suara dari arah sampingnya, ia menoleh dan mendapati Hani yang sedang tersenyum manis memandangi dirinya.

Bomi mendecih melihat wajah Hani, seandainya Hani tahu penderitaan Hati yang di alami dirinya. Mungkin gadis itu tak akan memberi senyuman yang pas, seperti senyuman prihatin.

"Susah untuk lupain dia"

Hani terkekeh "Jangan di paksakan buat lupain"
"Ntar beneran gak bisa move on lagi"

Hani sialan

.

.

.

Bersambung

Byul Note:

Hallo, chapter 1 udah di update.

Chapter ini singkat banget ya:)
Di usahakan bakalan lebih panjang lagi dari ini.

semoga kalian suka yah:)

Salam sayang istri YutaKoi:*