I'm Yours [Complete]

I'm Yours [ Part 2 ]

"Kau telah berbohong kepada papamu hm? Bersiap-siaplah menerima hukumanku"
Seringai Daniel, Ilana pasrah dengan apa yang akan dilakukan Daniel pada tubuhnya. Lagi pula dia tidak akan sampai tega melukai tubuh mulus putri kesayangannya.

Dengan cekatan tangan Daniel mengikat kedua tangan dan kaki Ilana pada setiap sudut ranjangnya. Ilana terlihat pasrah dengan apa yang akan diterima, sebuah hukuman kenikmatan yang akan menghampirinya. Daniel mengambil sebuah vibrator kecil berbentuk oval miliknya, dinyalakan dengan gerataran sedang. Getaran itulah yang akan menjadi sumber kenikmatan yang akan dirasakan Ilana sebentar lagi.

"Enghh" Ilana mengerang saat getaran kenikmatan itu menyentuh clitoris, digigit bibir bawahnya bermaksud untuk menahan desahan yang keluar dari mulut. Dengan aktif tangan Daniel menekan benda mungil itu semakin dalam ke bibir vagina dan clitoris Ilana. Kepala Ilana menggeleng pelan. Jari jempol Daniel menekan vibrator itu pada clitoris, sedangkan jari telunjuk dan jari tengahnya menusuk kedalam liang kenikmatan Ilana.

"Apa masih kurang sayang? Kau ingin menambah kecepatannya?" Ucapnya bertanya. Mulutnya kini tengah bermain di puting kanan Ilana yang terlihat menegang. Menggigit pelan lalu menariknya. Dada Ilana semakin membusung seiring dengan perlakuan Daniel terhadap payudaranya.

Ilana merasa tersiksa tidak bisa menggerakkan kaki dan tangan dengan puas. Ilana menggenggam erat tali yang menjulur mengikat tangannya. Tubuhnya menggeliat seiring getaran pada vibrator itu dinaikkan. Liang vagina Ilana mendapat kenikmatan dengan adanya dua jari yang bermain didalam sana. Denyutan itu kembali datang. Ilana memejamkan mata erat-erat, tubuhnya kembali menegang. Jari-jari tangan Daniel secara aktif mengocok vagina yang semakin basah.

"Keluarkan sayang, berteriak sebut nama papa" perintah Daniel kepada Ilana sambil menciumi pipi putrinya itu. Tubuh Ilana kembali menegang saat cairan orgasme itu kembali keluar, kepalanya menggeleng cepat.

"Ouhhh... Daniel, Ilana keluarrr aaahhhh" menuruti apa kata papanya, Ilana mendesahkan nama papa saat badai orgasme itu menyerangnya. Tubuh Ilana mengejan dan bergetar sesaat. Tangan Daniel dengan cepat mengocok vagina Ilana menstimulasi agar cairan orgasme Ilana terus menerus keluar.

Daniel tersenyum puas melihat putri kesayangannya itu terbaring lemas karena dua pelepasan badai orgasme yang melanda putrinya. Daniel turun dari ranjangnya berdiri memandang putrinya dengan pose yang begitu menggairahkan -menurutnya-.
Tangannya kembali meraih vibrator kecil itu, lalu dimasukkan kedalam liang vagina Ilana. Dinyalakan dengan getaran maksimal.

"Nikmatilah hukuman dari papa sayang, papa mengambil minum dulu" pamit Daniel meninggalkan Ilana yang tersiksa karena vibrator itu bersarang di liang vaginanya.

Daniel meninggalkan Ilana dengan sebuah vibrator yang bersemayam pada liang senggama. Tubuh Ilana menggeliat merasakan getaran kencang vibrator yang menyentuh dinding vagina. Kepalanya menggeleng. Dia tidak bisa melakukan apa-apa selain menikmatinya.

Daniel sengaja berlama-lama berada di dapur. Ditangannya terdapat sebuah kaleng minuman berkarbonasi. Daniel meneguknya perlahan untuk menghilangkan dahaga. Senyum kecil tercetak di wajah tampannya membayangkan tubuh Ilana yang terus-menerus menggeliat merasakan getaran vibrator miliknya. Daniel melihat isi kulkas berharap ada sesuatu yang bisa membuat permainannya akan terasa seru, tapi sayangnya tidak ada. Didalam kulkas hanya berisi beberapa kaleng dan bir juga beberapa buah-buahan. Matanya tertuju kepada botol madu. Kepalanya menggeleng pelan. Dia tidak suka menggunakan madu, menurut Daniel rasanya terlalu manis lagipula cairan Ilana sudah terasa manis di mulutnya. Ia kembali bergegas menuju kamar untuk melihat bagaimana keadaan Ilana. Dia hanya melihat Ilana yang tersiksa dari meja kerjanya.