pertama

4.9K 768 261
                                    

What if i'm looking at you
everytime you looked away?

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Sore itu, Jeongin duduk bersandar di kursi rotan di teras rumahnya sambil menikmati semilir angin sore yang berhembus menerpanya.

Bau tanah yang basah karena guyuran hujan masih bisa ia cium. Tetesan air dari dedaunan pohon yang basah juga masih menetes.

Hujan baru saja reda.

Ngomong-ngomong, Jeongin sangat suka hujan.

Dingin dan menenangkan, katanya.

Terkecuali hujan lebat yang disertai angin kencang dan guntur. Ia tidak akan menemukan ketenangan disana.

Tapi guyuran hujan sore itu sangat sempurna. Ditambah secangkir cokelat panas yang baru saja ia buat.

Tatapannya kosong kearah jalanan.

Selepas hujan, tidak akan banyak orang yang berlalu-lalang.

Namun atensi Jeongin seketika tersudut kearah gadis yang sedang berdiri sekitar sepuluh meter di depannya.

Rambutnya tertiup angin, lalu sedetik kemudian gadis itu menyikap rambut yang menutupi wajahnya.

Wajahnya sendu. Matanya sayu. Rambut panjangnya terkulai asal di bahu.

Bak tersambar petir, Jeongin tidak bisa sedikitpun mengalihkan pandangannya. Walau langit senja yang menjadi favoritnya tengah indah-indahnya.

Dan sejak saat itu, ia sadar. Ada tiga hal yang menjadi adiksinya;

Satu, bau tanah yang basah karena hujan.


Dua, langit oranye senja di arah barat.

Tiga, gadis berambut panjang yang sedang menatapnya dari kejauhan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
what if / y. jeonginWhere stories live. Discover now