3. Kocar Kacir

4.6K 225 1
                                    

***
Hari ini hari Kamis, sebenarnya Dara ingin berangkat pagi. Tapi apa daya dia bangun kesiangan alhasil dirinya harus tunggang langgang memepersiapkan semuanya, dan lagi dirinya belum mengerjakan tugasnya.

Sesampainya disekolahan ternyata gerbang hampir saja ditutup. Dara pun turun dari angkot langsung berlari, akhirnya Dara memasuki kawasan sekolah pukul  6.55.

Tidak sampai disitu saja, Dara harus berlari lagi karena harus absen di depan ruang TU, berhubung absenya menggunakan sidik jari jadi dirinya harus mengantri,  antrian absen masih panjang dan waktu kurang 5 menit lagi dirinya bisa bisa dianggap telat kalo sampai tidak cepat cepat absen.

Kurang 1 menit lagi sementara antrian masih kurang 2 orang setelah itu gilirannya. Dara menjadi heboh sendiri menghentak hentakkan kakinya sambil menggigiti kuku kukunya hingga keringat dingin membasahi telapak tangannya, akan tetapi hal itu tidak akan membuat antrian menjadi cepat, malah dirinya menjadi pusat perhatian sekarang.

Dara yang diperhatikan oleh murid murid yang lewat pun kikuk sendiri, dia pun memilih  diam dan cepat cepat maju. Karena sekarang giliranya, Dara buru buru menaruh jari jempolnya diatas tempat absen, akan tetapi selalu gagal karena tanganya basah dibasahi oleh keringat. Waktu terus berjalan Dara mengusap jari tanganya menggunakan kerudungnya agar kering, dicoba lagi untuk ke 3 kalinya dan berhasil. "Untung saja nggak telat" kata Dara sambil menggembuskan nafas panjangnya.

Dara berjalan dengan santainya menuju kelas, hingga dia mulai teringat sesuatu " oh ya gue belum ngerjain tugas" Dara menepuk keningnya kemudian berlari menuju kelasnya.

Untung saja kelasnya ada dilantai satu, jadi dirinya tidak terlalu capek berlari lagi. Sesampainya dikelas dirinya tercengang karena bukan hanya dirinya yang belum mengerjakan tugas. Ada banyak temanya yang belum mengerjakan tugas dan sekarang semua temanya sedang bergerombol mencari contekan.

Tanpa pikir panjang Dara pun ikutan bergerombol, karena dirinya juga belum mengerjakan "Al, lo udah selesai nulis belom" tanya Dara.

"Udah nih... Cepetan tulis bentar lagi gurunya dateng" kata Alena.

"Ya udah bentar, gue pinjem ya" kata Dara kemudian berlalu menuju tempat duduknya.

"Ya udah cepet" kata Alena.

Dimejanya Dara menulis dengan kecepatan kilat, sesekali Dara melirik kesamping untuk melihat Krisna yang sedang memakai headsetnya. "Ini pelajaran angka doang haduh pusing kepala ayam gue" batin Dara.

Selesanya menulis dirinya pun menyenderkan tubuhnya disenderan kursi. Hingga ada suara ketua kelas mengintrupsi.

"Mohon perhatiannya bentar... Jadi gini Bu Elisa selaku guru mapel Kimia hari ini tidak bisa hadir karena berhalangan, jadi hari ini kita jamkos yeayyyyyy" kata ketua kelas yang kemudian loncat loncat girang karen guru mapel hari ini tidak hadir.

Beda dengan siswa lainya yang hanya melihat ketua kelas dengan tatapan tajam termasuk Dara.

Ketua kelas yang merasa ditatappun menjadi takut sendiri "hehhe kalian gak seneng ya?"

"Ah lo mah gak asyik masa gue udah capek capek nulis terus gurunya gak dateng" gerutu Alena.

"Iya, ah tau gini gue kagak usah nulis"

"Iya nih capek gue, polpen gue habis lagi"

"Nah lo enak cuma polpen, lah gue gara gara tugas nih gue tadi aja lupa mandi" celetuk Satya.

Sontak semua murid langsung menoleh ke Satya dengan tatapan jijik. Begitu juga yang dilakukan Dara, dirinya menoleh  ke arah Satya dengan tatapan jijik.

"Ngapain sih pada liatin gue, gue ini ganteng kok iya gue tau. Jadi gak usah dilihatin gitu nanti pada naksir" kata Satya dengan pdnya.

"Idih najis, kantin aja yuk mumpung jamkos nih" kata salah satu teman Dara dan sekaligus teman satu bangkunya Satya yang bernama Arip.

"Yah gue nggak di ajak nih beb" kata Satya yang kemudian berlari lebay menuju Arip dan bergelantungan dilenganya.

"Njir homo, gue masih normal woy" kata Arip sambil menjitak kepala Satya dengan harapan agar semua jin keluar dari tubuh temanya itu.

Hingga itu membuat semua temanya tertawa termasuk Dara dan Alena. Sedangkan Krisna dirinya masih seperti biasa duduk dengan headset menempel ditelinganya. Sebenarnya walaupun headset itu terpasang ditelinganya akan tetapi Krisna masih bisa mendengar apapun yang dibicarakan teman temannya karena memang Krisna selalu mendengarkan dengan volume sedang saja.

Karen merasa lapar Alenapun memutuska untuk menghampiri Dara dan mengajaknya ke kantin.

***

Disini lah mereka berdua dikantin yang hanya berisi seluruh anggota kelasnya. Saat Dara memesan makanan langkahnya langsung terhenti karena ada seseorang yang baru  saja mehantam tubuhnya kuat sehingga tubuhnya langsung jatuh terduduk dengan minuman yang sudah menumpahi seluruh bajunya.

Dengan wajah merah Dara ngedumel sendiri sambil mengelus dadanya agar bisa bersabar. Saat mendongakan wajahnya Dara terkejut karena yang menabraknya ternyata Bagas, orang yang pernah ditemuinya dibelakang perpus. Untung ganteng 

Bagas menunduk menatap Dara, perempuan yang  tak sengaja ditabraknya, akibat telat setengah jam dan dikejar oleh guru bp bernama Pak Ruli. Alhamdulillah nabrak bidadari hehhe rejeki anak soleh nih.

"Aduh maaf ya Dar gue gak tau" kata Bagas yang kemudian berniat membantu Dara agar bisa berdiri, sementara Dara malah menjauhakan tubunya dari tangan Bagas.

"Maaf ya bukan muhrim" kata Dara kemudian bangkit dari duduknya.

"Oh gitu ya, terus waktu dibelakang perpus lo mau mau aja tuh gue pegang tanganya" kata Bagas yang kemudian berjongkok dan membersihkan jus yang tumpah dilantai.

"Abisnya lo ganteng sih" kata Dara dengan polosnya.

"Apa?" Bagas langsung menolehkan wajahnya menghadap Dara.

"Eh gak papa " Dara yang menyadari kata katanya keluar begitu saja langsung menutup mulutnya dengan semburat merah sudah menjalar dipipi mulusnya. Ini mulut gak bisa dikontrol emang

"Terus gimana itu baju lo basah" tanya Bagas.

Dara melihat bajunya dan benar saja bajunya basah sehingga membuat bajunya sedikit tembus.

"Gimaan dong ini" Dara mulai panik.

"Pakek jaket dulu ini ya, terus ke UKS. Gue beliin baju dulu di koperasi" kata Bagas kemudian berlalu meninggalkan dara menuju koperasi.

Tapa pikir panjang Dara langsung memakai jaket yang diberikan Bagas dan menuju UKS

***

Dikamarnya Dara senyum senyum sendiri menatap jaket dan baju pemberian bagas. Dara tidak habis pikir, bagaimana bisa dirinya ditabrak oleh Bagas. Yang notabene adalah anak OSIS sekaligus famousnya sekolah orang yang paling diincar kakak kelas genit bin alay.

***

Enjoy for reading ya ^_^.

WHEN THE HIJABER MEET THE BAD BOYOnde histórias criam vida. Descubra agora