Pintu ruangan itu terbuka dan menampilkan tiga orang gadis dengan surai berbeda dan seorang pemuda bersurai merah.

"Kalian lama sekali".

"G-gomen Saku-chan, a-aku harus mencari alasan untuk p-pergi dari Neji-nii terlebih dahulu".

"Baiklah, kita mulai rapatnya".

"Matsuri mulai membuka laptopnya dan data di dalam laptop gadis itu jelas terpapar di diding bercat putih bersih berkat bantuan dari sinar proyektor. Jendela di ruangan itu dimatikan untuk membuat data terpampang dengan jelas.

"Baiklah, ini laporan hasil pengamatan terakhir kami dari sebelum festival terakhir sampai bulan sebelum libur musim dingin. Ne, kasus pembullyan belum bisa dituntaskan karena korban dari pembullyan di sekolah kita masih banyak dan bisa kukatakan korbannya setiap bulan makin bertambah".

"Bisa ku artikan beberapa bulan ini kita lengah".

"Berarti usaha kita sia-sia?" gadis bersurai soft pink itu menatap sahabat pirangnya, lalu menatap lekat-lekat layar pantulan dari proyektor itu.

"Ku rasa kita harus memakai cara lain Sakura-chan. Atau tidak lebih baik kita memanggil orangtua yang bersangkutan daripada musibah ini terus berlanjut".

"Tidak Te-chan. Orangtua mereka akan membela anak-anak mereka dan menyuap guru di sekolah ini" semua orang di ruangan itu terkecuali Sakura menatap Sakura tak percaya.

"Guru? Ayolah Forehead, mana mungkin guru di sini ada ya-".

"Yah kita tidak pernah berpikiran begitu karena kita hanya menyelidiki siswa dan siswi di sini. Kita tidak tau apa yang terjadi di antar kalangan guru" mereka semua bungkam. "Ku rasa kita memang harus memikirkan masalah ini matang-matang dan jangan gegabah".

"Yah. Ini akhir dari masa jabatan kita dan selanjutnya sekolah akan merekrut siswa-siswi lain yang berpotensi menjadi pimpinan HK".

"Kau benar Te-chan, hmmp ku harap masalahnya cepat selesai dan kita akan melewati hari-hari terakhir kita dengan nyaman".

"Kau benar Pig. Ne, Matsuri-chan kita sudahi rapat hari ini. Aku akan memikirkan caranya lain waktu".

"K-ku rasa sudah cukup untuk Sakura-chan mengasihani mereka" kelima gadis serta pemuda itu menoleh ke arah Hinata. "Kau sudah cukup tersiksa dengan semua ini. Ada baiknya jika kau segera memberi mereka pelajaran, sama seperti yang kau lakukan pada Hanabi".

"Hinata benar Forehead. Sebaiknya kau menghabisi mereka sekarang, kau akan menyesal jika terus-terusan mengasihani mereka".

"Huff, gomen mina. Itulah maksudku, aku ingin mencari cara terampuh untuk membuat Karin dan teman-temannya ampuh. Tahun kemarin, aku sudah membuat Sasuke dan memergoki Karin dan lihat, orangtuanya menyangkal dan membuat Karin bebas sementara Suigetsu di penjara, aku hanya ingin tidak salah langkah lagi kali ini".

"Baiklah, kami juga akan berusaha untuk membantumu memikirkannya Sa-chan" gadis musim semi itu tersenyum tulus dan menatap lembut sahabat-sahabatnya.

::

::

Sementara itu, di Konoha International Airport.

'Angelica Licya, seorang pengedar narkoba yang kini menjadi buronan international. Memiliki ciri-ciri, tinggi sekitar 165 cm, warna rambut hitam kebiruan dan warna mata merah. Angelica Licya bukanlah namanya, perempuan itu memiliki banyak nama dan perempuan itu kini di duga melarikan diri ke negeri matahari terbit ata-'.

"Tch" seorang gadis dengan surai putih lurus yang dibiarkan terurai itu mendecih mendengar berita di televisi yang memang disediakan oleh pihak bandara. "Aku heran, sejak sebulan yang lalu berita itu terus ditayangkan dan tidak hanya di LA, ternyata di sini juga ditayangkan? Membosankan sekali, apa tidak ada hal menarik lain yang bisa ditayangkan".

For My Bad Boy 2Where stories live. Discover now