Selarik pelatuk seperti menerpa dahiku
Ah
Beginikah rasanya berbeda?Padahal dulu tak ada sehari pun kita tak bercakap-cakap
Dari embun berterbangan sampai berganti bintang
Kita masih dalam kotak yang samaAh
Beginikah rasanya berbeda?Tak ada kata yang tersirat mewakili perasaan
Intinya selama kau masih ada di bumi
Aku bahagiaAh
Beginikah rasanya berbeda?Waktu telah membumihanguskan kewarasanku
Seperti gila, tak tau apa yang harus kulakukanAh
Beginikah rasanya berbeda?Walau dalam hati ingin kembali tertawa seperti dulu
Namun, selama kau masih ada di hati
Aku akan tertawa bahagia
YOU ARE READING
Karena Jarak
PoetryKini, aku siapkan semangkuk tinta untuk menulis jutaan rasa. Rasa yang tak pernah diketahui oleh siapa pun, termasuk pemiliknya. Tapi akankah ia mengetahuinya?