"Temui aku di perkiran saat pulang kuliah" bisik Alex tepat dibelakangnya

🎓🎓🎓🎓🎓🎓🎓🎓

Kelas Reiza hari ini semuanya sudah habis. Pelajaran yang membosankan memang. Reiza tahu itu.

Dia sedang menunggu seseorang di parkiran. Ya,siapa lagi kalau bukan Alex

"Maaf membuatmu lama menunggu. Ayo,aku akan menunjukkan tempat yang indah padamu" kata Alex,yang entah kapan sudah ada di belakang Reiza

Alex menggandeng Reiza masuk ke mobilnya, menyalakan mesin mobil,lalu menjalankannya menyusuri jalanan beraspal

👫👫👫👫👫👫👫👫👫👫👫

Beberapa menit

1 jam

1,5 jam

2 jam

Semuanya berlalu dalam keheningan. Reiza hanya melamun dan Alex fokus menyetir. Daerah yang mereka lalui pun juga sudah berubah. Dari yang awalnya perkotaan,berubah menjadi pohon pohon besar nan lebat,dengan beberapa rumah sederhana di sana.

Sepertinya mereka sudah keluar kota

"Masih lama?" Tanya Reiza. Tempat apa yang ingin Alex tunjukkan,hingga perlu Berjam jam untuk sampai ke tempat itu?

"Sedikit lagi" jawab Alex,ia tersenyum. Meski tanpa menatap Reiza,tapi senyumnya selalu berhasil membuat Reiza gugup

Beberapa menit berlalu, mereka pun telah sampai

Benar-benar tempat yang terpencil,disekeliling mereka hanya ada pepohonan lebat, dengan beberapa tumbuhan liar. Udaranya pun sangat dingin,Reiza yakin mereka berada di wilayah dataran tinggi.

"Ayo!!"panggil Alex,datar,ia segera menarik tangan Reiza dengan lembut untuk mengikutinya. Senyuman tadi telah menghilang, seperti bensin di tempat terbuka,menguap begitu saja.

Reiza hanya pasrah ditarik sana sini, hingga mereka berhenti disebuah tanah kosong, dikelilingi pohon besar yang sudah tua.

Air mata menetes di pipi Reiza

Matanya menatap kearah tanah kosong tersebut. Matanya pas tertuju pada sebuah makam ditengah tanah kosong itu.

Diatas makam itu,dengan jelas diperlihatkan sebuah foto seorang pria paruh baya dengan baju seragam khas dari KEG (KIRA ERADICATION GROUP)

Seketika genggaman tangan Reiza pada Alex ia lepas. Air mata semakin tumpah ke pipinya yang chubby

Air mata kebencian

"Kenapa dia bisa mati"tanya Reiza dengan raut wajah datar. Terdapat kemarahan tertahan didalamnya.

Tanpa menunggu lama,Reiza langsung berlari menghampiri makam tersebut,ia mengambil foto dekat makam itu,ia melemparnya,lalu menendang makam itu dengan keras

"Kenapa kau mati,hah?? Siapa yang mengijinkanmu mati bangs*t!? Hei,bangun!! Aku tersiksa di dunia ini,lalu kau enak-enakan tidur di sana?,bangun bodoh. Dasar Kep*rat!! Anj*ng b*suk ***" teriak Reiza,tak puas menendang,ia juga berusaha membongkar makam tersebut

"Rei!!" Alex yang kaget dengan sikap Reiza, segera menghampirinya,ia menahan tangan Reiza dari dari belakang,berusaha menariknya menjauh dari makam

"Hentikan,Rei!!" Bentak Alex,untung mereka ada di tempat sepi, sehingga tidak akan ada orang yang menyaksikan

"Kau yang hentikan!! Diam,dan jangan menyentuhku!!!" Bentak Rei tak kalah keras. Ia menoleh, menatap Alex dengan tajam

🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕🖕

*Author note; nggak penting banget,nggak usah baca kalau perlu :v


Disini author pengen ucapin banyak banget terima kasih pada kalian semua yang pernah baca nih cerita. Meski cuma baca,tapi kayak penyemangat tersendiri buat author *beneran

Author juga seneng banget,makin hari,makin nambah pembacanya *pas awal , prolog cuma dibaca 8 orang, sekarang dah 14!! *Yeaaay,hehe

Meski pada akhirnya, dari 14 itu,cuman 6 orang yang lanjut baca ke partai 1 *hiks, tapi thanks 🙃🙃

And buat yang dah vote,thanks yakk,moga kalian panjang umur!!


Bye,see You next part
Happy reading
Sorry kalau typo
And
Have a nice day!!

CHANGE- In Both WorldsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora