Catatan Pendidikan

8 0 0
                                    

Pendidikan Indonesia telah mengkhianati saya dengan sangat kejam.”Mengapa kita harus belajar dengan rajin?” kata guru-guru zaman sekarang di beberapa sekolah. Mereka akan menjawab agar kita bisa mencapai cita-cita dan impian kita.”Apa saya harus belajar dengan rajin juga? “ tanya gw. “Tentu saja” balas guru tersebut. “Apa saya boleh belajar pelajaran yang saya sukai saja,Bu?” tanya saya lagi. “Tidak boleh kamu harus belajar semua pelajaran yang ada di sekolah ini.”balas guru tersebut.
“Tapi bukannya hal tersebut agak memaksakan,Bu?”kata gw.”Tidak,ini wajib jangan membantah kamu harus belajar biar kamu pande”.sahut guru itu.
Masa kecil saya di sekolah dihabiskan dengan pemikiran sederhana bahwa nilai adalah faktor yang menentukan masa depan gw.Hal sia-sia yang gw lakukan selama sekolah adalah mengincar suatu angka fana atau bersaing merebut juara di sekolah. That’s POINTLESS. Hal tersebut tidak berarti apa-apa dan sama sekali tidak memberikan manfaat. Dengan bangganya gw pergi ke depan panggung, mengambil sertifikat penghargaan tersebut sambil difoto dengan wajah tersenyum.Memang pada waktu itu saya merasa bangga dan senang. Kejadian itu pertama kali terjadi pada saat SMP dan berlanjut sampai gw tamat dari SMA.
Gw menyadari kesia-siaan ini pada saat kuliah.Apa yang selama ini gw lakukan selama sekolah. Mengapa gw menyia-nyiakan masa sekolah gw hanya untuk nilai belaka.Untuk apa gw selama ini belajar  banyak pelajaran jika gw hanya bisa memilih satu jurusan pada saat kuliah.Gw merasa sangat bodoh saat menampakkan kaki pertama kali di bangku kuliah.Bahkan les mahal-mahal hanya untuk kuliah dan nyatanya gw harus memulai dari nol saat kuliah.
Memalukan! Itulah kata yang bisa gw katakan pada diri gw. Terus terang saja hal yang gw sesali adalah waktu yang telah terlewat di sekolah tidak dimanfaatkan dengan baik. Mengapa gw tidak mengembangkan bakat saya di sekolah? Mengapa semua orang seolah merasa tidak peduli dengan sistem pendidikan yang rusak seperti ini? Gw tidak akan menyalahkan guru gw karena tanpa mereka gw tidak akan menjadi diri gw sendiri yang sekarang.Malah saya sangat berterima kasih kepada mereka.Para guru tersebut hanya mengikuti sistem yang ada.Gw sama sekali tidak bisa menuduh mereka salah.
Seperti yang ada pada survei organisasi tertentu tentang sistem pendidikan negara mana yang terbaik,maka Indonesia berada di peringkat yang sangat rendah. Bahkan anak-anak Indonesia yang masih bersekolah tidak menyadari bahwa sistem pendidikan Indonesia sangat buruk.Memprihatinkan..!
Gw tau hanya berkata-kata saja tidak akan mengubah keadaan yang ada.Gw terlambat untuk menyadari hal ini sewaktu masih di sekolah dan terus mengikuti arus yang salah sampai akhirnya gw melakukan hal yang terlarang waktu ujian yaitu menyontek.MEMALUKAN bukan masa juara satu menyontek.Sungguh MEMALUKAN itulah hal yang masih terbayang di dalam hati gw sampai saat ini.
Gw juga tidak bisa menyalahkan orang tua gw karena mereka menginginkan yang terbaik buat kehidupan gw.Mereka tidak tau kalau sistem yang ada sangat tidak efektif untuk perkembangan otak anak.Hal terbaik yang harus kalian lakukan sewaktu sekolah adalah mengembangkan bakat dan impian kalian.Jangan takut dengan nilai rendah karena sesungguhnya nilai bukan segalanya.Tapi untuk sekarang jika sekolah anda tidak ingin nilai anda rendah,berusahalah sebaiknya untuk terlihat pintar di sekolah.Gw akan membalas pendidikan Indonesia dengan mengkhianatinya di perkuliahan.
Sekarang gw menjadi pribadi yang suka menyontek. Pengakuan ini saya buat karena saya telah dipengaruhi sistem pendidikan Indonesia yang buruk.Jujur saja saya tidak merasa bersalah karena sebenarnya yang salah itu adalah sistemnya.
Pendidikan Indonesia telah memaksa gw melakukannya.
Gw sangat kesal dengan manusia-manusia yang menertawakan rakyat di pemerintahan. Mengapa tidak mau mengubah sistem pendidikan kita?Kenapa mereka menambah pelajaran dengan kurikulum 2013? Apa tidak ada orang tua yang bisa melihat kelemahan sistem ini. Hal ini semata-mata hanya untuk mempersulit generasi muda Indonesia sementara generasi tua yang duduk di pemerintahan dapat menggunakan kuasa mereka untuk menipu rakyat.
Mereka tidak ingin rakyat lebih pintar dari mereka makanya mereka mempersulit kurikulum yang ada. Semakin lemah sistem pendidikan kita,maka semakin hebatlah kuasa pejabat-pejabat itu.
Negara lain pun memanfaatkan hal ini untuk menguasai generasi muda Indonesia dengan memasukkan teknologi seperti HP dan game ke dalam Indonesia.Untuk apa? Mempengaruhi dan melemahkan perkembangan intelektual generasi muda.Mereka yang kecanduan game akan menghabiskan waktu mereka sepanjang hari untuk bermain game.Siapa yang akan mendapat untung? Tentu saja pengembang game dan bukan yang memainkannya.
Itulah ironi yang ada pada zaman sekarang.Bagi orang tua yang membaca tulisan saya pernahkah kalian menyadari sistem pendidikan kita salah.Kemerosotan moral pada zaman sekarang diakibatkan kurangnya pelajaran moral dan agama.Manusia Indonesia sangat mudah dipengaruhi bahkan jika kalian memprovokasi mereka dengan beberapa kata akan timbul api permusuhan.Saran gw adalah sebaiknya pendidikan SD ditambah dengan pelajaran moral,budi pekerti,pendidikan kewarganegaraan dan agama.Pendidikan dasar seperti menghitung dan berbahasa akan ditambah secara bertingkat.Pendidikan ilmiah seperti IPA dan IPS akan dipilih di SMP.Sementara pelajaran seperti seni budaya,pendidikan olahraga,seni musik,kerajinan,TIK dan pramuka dimasukkan ke dalam ekstrakurikuler untuk mereka pilih.
Kenapa?Anda tidak bisa memaksa anak-anak untuk mempelajari 10 pelajaran lebih sekaligus saat otaknya masih berkembang. Banyak anak-anak yang masih belum tau cara melakukan hal-hal sederhana pada kehidupan sehari-hari. Saran yang paling ampuh adalah menambahkan pelajaran tentang kehidupan sehari-hari.Maksud gw adalah mengajari mereka tentang hal-hal umum seperti memasak sendiri,mencetak tulisan,menjaga lingkungan,membersihkan tempat tinggal,mencegah penyakit ,cara mengobati luka dan lain-lain.Pengetahuan dasar inilah yang dibutuhkan. Pada waktu SMP mereka akan diajari cara menabung di bank,membuat rekening,mengurus kendaraan seperti sepeda,membuat alat-alat sederhana dan saat SMA mereka akan bisa membuat dokumen sendiri seperti KTP,SIM,dll serta mengendarai kendaraan sendiri.
Harapan saya untuk pendidikan Indonesia adalah bahwa mereka bisa mengikuti pendidikan di negara maju seperti Finlandia atau Jepang. Pada negara Finlandia murid tidak diberi PR maupun tugas rumah.Mereka melihat kemampuan murid secara langsung melalui praktek karena PR bukan indikator keberhasilan siswa dan banyak diantara mereka yang bahkan menyontek ataupun menyalin milik orang lain untuk menyelesaikan PR mereka.Terkadang tugas-tugas seperti itu hanya menambah beban di pikiran mereka. Sistem pendidikan Jepang lebih menekankan moral pada pendidikan dasarnya sehingga siswa di Jepang sangat menjunjung tinggi kesopanan dan moral.Mereka bahkan membungkuk saat member salam ataupun menyapa orang yang lebih tua.
Inilah yang saya inginkan untuk diterapkan di Indonesia.Saya tidak bisa mengatakan dengan egois bahwa ini keinginan saya sendiri.Saya yakin banyak murid maupun yang telah tamat sekolah ingin melihat perubahan pada pendidikan Indonesia agar menjadi lebih baik lagi.
Dengan demikian tulisan ini saya akhiri sampai disini.Semoga orang-orang yang membaca tulisan saya bisa menyadari kelemahan sistem pendidikan Indonesia dan membuat petisi untuk mengubah kurikulum yang ada.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 25, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Catatan Kelam Where stories live. Discover now