Aku inget in jangan lupa vote dan komen ya...
Kritik dan saran kalian sangat aku butuhkan...
Terimakasih 😊😊
________________________
"Panggilan untuk Jeon Somi, diharap datang ke ruang BK" ketika Somi sedang merayu jinyoung agar jinyoung mau menjadi guru private nya tiba-tiba dia dikagetkan dengan suara salah satu guru yang menyuruhnya datang ke ruang BK. Somi merasa tidak membuat masalah kecuali datang terlambat tadi pagi.
"Som, namamu" ucap yoojung. Somi hanya mengangguk kemudian ia berjalan keluar dari kelasnya dan menuju ruang BK.
Sesampainya didepan ruang BK Somi mengetuk pintu kemudian Somi disuruh masuk dan akhirnya dia masuk.
"Guanlin saem, dimana Jaehwan saem. Bukannya beliau...." belum selesai bicara guanlin sudah menyodorkan surat pada Somi
"Berikan pada walimu" ucap guanlin. Somi sedikit bingung, ia tidak tahu itu surat apa tapi ia mengambil surat itu.
•••
Pulang sekolah Somi teringat surat yang diberikan guanlin seminggu yang lalu. Dari awal Ia tidak berniat memberikan pada kakeknya. Somi kemudian membuka isi surat itu, iapun sedikit terkejut bahwa guanlin saem menyuruh kakeknya itu datang kesekolah dan membahas dirinya. Somi berpikir, jika itu guru lain pasti menelpon kakeknya dan tidak menyuruh kakeknya itu datang kesekolah tapi ini, apa Somi melakukan kekacauan sampai harus kakeknya datang.
"Sayang, kau sudah pulang" Somi kebingungan menyembunyikan surat tadi saat melihat kakeknya didepannya. Tak biasanya kakeknya itu pulang lebih awal dari kantornya
"Apa yang kau sembunyikan itu Somi"
"Ah ini, bukan apa-apa haraboji" kakek Jeon yang penasaran langsung merebut surat itu, Somi terlihat ketakutan saat ini.
"Surat panggilan ? Kau membuat kesalahan apa sayang sampai dapat surat seperti ini" Somi hanya menggeleng yang artinya tidak tahu. Somi terlihat takut melihat kakeknya.
"Jangan takut, haraboji tidak akan marah padamu" seketika Somi tersenyum dan memeluk kakeknya
"Bagaimana dengan guru private mu" Somi bingung harus menjawab apa.
"Itu, emmmh aku belum menemukan yang cocok haraboji. Sekarang aku masih mencari teman-temanku yang pintar-pintar " jawab Somi, sebenarnya selama seminggu ini Somi hanya sibuk merayu jinyoung agar mau menjadi guru private nya tapi Somi kesusahan merayu jinyoung karena jinyoung menolak mentah-mentah. Sedangkan tiga temannya itu tidak membantu sama sekali.
•••
Somi berangkat pagi-pagi sekali. Alasannya simple, hari ini pelajaran matematika dan Somi belum mengerjakan tugas itu. Rencananya Somi ingin menyalin jawaban milik woojin. Somi tidak pernah telat lagi sekarang, ia menjadi anak rajin seminggu ini karena ia juga takut jika akan berakhir seperti teman-temannya. Ingat kan peraturan dari guanlin, jika mereka lupa disuruh menulis peraturan itu dan mengalungkan dileher mereka. Somi tidak mau seperti itu.
"Sial, woojin belum datang" gumam Somi. Jelas saja belum berangkat, bahkan masih sepi hanya ada beberapa temannya yang ada. Somi pun memutuskan pergi ketoilet tapi belum sampai toilet dia terkejut melihat pemandangan yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
Kenapa Somi jijik melihat eunbin saat ini. Somi biasanya melihat perempuan itu dengan pesona cantik, angkuh, cuek dan dinginnya. Eunbin termasuk saingan Somi untuk berebut perhatian murid laki-laki disekolah nya. Bahkan perhatian jinyoung tertuju untuk eunbin bukan dirinya.
"Sifat Eunbin yang asli keluar" gumam Somi. Somi melihat eunbin sedang bersama guanlin. Eunbin nampak manja pada guanlin bahkan eunbin sudah memeluk guanlin sedangkan guanlin menangkup pipi eunbin dan tersenyum.
"Aku merindukanmu lin-ah, kenapa kau tidak datang kerumahku" samar-samar Somi mendengar ucapan eunbin. Somi curiga jika sebenarnya eunbin dan guanlin itu sama-sama mengenal. Somi mengurungkan niatnya pergi ke toilet. Ia berjalan mundur.
"Yak kalau jalan itu kedepan bukan mundur bodoh" Somi langsung menoleh kearah orang yang ditabrak nya itu
"Jinyoung" Somi mengucapkannya lirih sedangkan jinyoung terlihat kesal. Saat jinyoung ingin melanjutkan berjalannya, Somi lamgsung menarik tangan jinyoung.
"Jinyoung, aku pinjam buku Matematikamu sekarang. Ayo ambilkan bukunya" alasan Somi sebenarnya agar jinyoung tidak melihat eunbin. Somi tahu jika jinyoung menyukai eunbin sejak lama.
"Lepas, siapa juga yang ingin memberi contek an padamu. Jangan harap" ucap jinyoung, Somi perlahan melepas tangannya pada tangan jinyoung
"Somi ikut saya" jinyoung dan Somi menoleh kearah suara disampingnya. Jinyoung tersenyum pada Somi, samar-samar somi melihat jinyoung mengatakan mampus. Somi melirik Eunbin, eunbin sudah seperti biasanya cuek dan dingin tidak seperti beberapa menit yang lalu.
"Eunbin kau sudah datang, ayo pergi kekantin" itu suara jinyoung. Kenapa Somi saat ini terlihat miris sekali.
"Kenapa diam, cepat keruang BK" ucap guanlin dan Somi pun mengikuti dibelakang guanlin berjalan.
Sesampainya diruang BK Somi sedikit melirik kearah guanlin. Wajah guanlin nampak menahan amarahnya berbeda saat bersama eunbin yang Somi intip tadi. Somi tiba-tiba merasa takut, apa tadi guanlin saem melihat jika Somi mengintip. Itulah yang ada dipikirkan Somi saat ini.
"Kau tahu apa kesalahanmu" ucap guanlin sedikit meninggi sedangkan Somi menunduk. Ia benar-benar takut, ia pikir punya guru seumuran itu bisa diajak kompromi nyatanya salah besar. Guanlin menjadi guru yang menakutkan untuk siswa-siswi di SMA Produce101 terbukti selama seminggu ini banyak sekali murid yang terkena hukuman dari guanlin karena tidak disiplin.
"Hari ini kau tidak mengerjakan tugas dariku malah ingin mencontek" Somi seketika lega. Ternyata gurunya itu tidak membahas masalah dia mengintip tadi.
"Kedua, apa kau tidak memberikan surat BK seminggu yang lalu untuk walimu" mampus itu yang ada dalam otak Somi saat ini. Ia harus memikirkan jawaban yang tepat.
"Saya bisa mengeluarkan mu saat ini jika walimu tidak cepat datang hari ini" ucap guanlin. Somi langsung menoleh ke gurunya itu. Memang orang didepannya itu siapa sampai ingin mengeluarkan dirinya dari sekolah ini batin Somi
"Memangnya anda siapa, anda hanya guru dan saya sepertinya tidak melakukan kesalahan yang fatal" Somi sudah melupakan rasa sopan santunnya saat ini. Kesal itu yang dirasakan, lagian sekolah ini tidak akan mengeluarkan dirinya karena kakeknya itu penyumbang dana terbesar disekolahan ini.
"Kamu itu cantik tapi otak tidak berfungsi, kamu tahu jika sekolahan ini sebelum masuk dilakukan tes jadi tidak mungkin sekolahan ini memiliki siswa yang bodoh" Somi mengepalkan tangannya. Ia merasa sakit hati dengan ucapan guanlin saat ini. Sebenarnya ucapan gurunya itu benar tapi bisakah gurunya itu punya perasaan sedikit untuk tidak mengungkapkan setajam itu.
"Harabojiku nanti akan datang, dia berjanji akan datang" ucap Somi meninggi kemudian ia keluar dari ruang BK dan berlari sambil menangis
"Apa aku keterlaluan" gumam guanlin ketika Somi sudah keluar dari ruangannya
Tbc...
Part ini ngebosenin gak ?
Jangan lupa vote dan komen ya...
Terinakasih
