"Kok tidak menjawab?" Calum kini menatap Abby dengan tatapan bingung.
Sedangkan itu, Abby masih penasaran. Pertanyaan yang dia lontarkan tak membuat dia malu atau bukan. Tetapi, dia lega.
"Tidak," ucap Calum. "Kenapa?"
Abby tersenyum lalu memeluk Calum.
"Setidaknya aku telah menghancurkan fakta itu, Cal."
Calum menaikkan sebelah alisnya dan menatap Abby bingung.
"Kau tidak suka padaku?"
Abby hanya tersenyum lalu melepaskan pelukannya," aku menyukaimu sebagai sahabat,"
Hati Calum tiba-tiba tergores. Bahkan dia tidak ada perasaan apa-apa ke Abby. Atau mungkin?
"Sahabat?" Abby memberi jari kelingking ke depan muka Calum. Calum hanya tersenyum dan mengaitkan jari kelingkingnya ke kelingking Abby.
"Sahabat,"
---
A/N : Haaaii!! Makasih ya udah comment :'3
gatau deh ini panjang atau ngga
2 chap lagi udah tamat (?)
YOU ARE READING
[TAS I] : Too Late ❆ c. h
Teen Fictiontentang percakapan di sore hari yang hangat. antara kedua sahabat yang saling menyayangi --- All Right Reserves. Copyright ©5S0sFF. 2014 Calum Hood's Fanfiction. Written on Bahasa [+] short story #60 (7/13/2014) teenfiction #151 (7/13/2014)