19. A Shocking News

Start from the beginning
                                    

"Hamil..?" Suara bas Jaehyun akhirnya memecah atmosfer canggung di antara mereka.

"Kalian tidak tahu?" Ujar sang dokter sedikit terkejut namun senyum maklum langsung terpasang pada wajah penuh kerutannya. "Istri anda tengah mengandung dan sekarang memasuki minggu ketiga."

Doyoung menengadah lalu mendapati wajah tampan Jaehyun mematri ekspresi tak terbaca memandang sang dokter dengan tatapan datar.

"Kalau begitu saya permisi dulu. Tolong perhatikan kondisinya, jangan sampai kelelahan dan perbaiki asupan gizinya," nasehat dokter tua itu sambil menepuk pelan bahu lebar Jaehyun, membagi semangatnya pada Jaehyun. "Selamat pagi," sambungnya diikuti dengan senyum sopan kemudian pergi menjauh.

Meninggalkan pasangan muda itu dengan berita gembira sungguh awal hari yang baik bagi sang dokter.

.

Doyoung terus menunduk memandangi perut ratanya selama Jaehyun sibuk fokus pada jalanan. Ia tenggelam dalam pikirannya sembari memainkan plastik pembukus obat-obatan untuknya. Seharusnya berita kehamilan membawa kebahagian baginya, tapi aneh rasanya jika ia bahagia karena tengah mengandung anak pemerkosa brengsek macam Jaehyun. Tapi, toh, mau tidak mau Doyoung tetap harus menerima anak dalam perutnya, ia tidak mungkin membunuhnya, bukan? Doyoung menarik napas panjang lalu menegakkan punggungnya. Dahinya berkerut memandang jalanan sekitar yang berlawanan arah dengan rumahnya.

"Kau mau membawaku kemana?" Doyoung langsung panik bukan main. Matanya menatap takut pada Jaehyun yang sibuk memijat pelipisnya. "Turun. Turunkan aku! Jaehyun!"

"Kita sarapan sebentar," ujarnya tenang. Jaehyun sekilas melirik Doyoung yang masih menatapnya tidak percaya kemudian dihelanya napas. "Tenanglah, Kim. Aku tidak akan macam-macam."

Kepala Jaehyun semakin berdenyut saat melirik Doyoung untuk yang kedua kalinya dan pria itu masih menatapnya penuh siaga sambil mendekap bungkusan obat di depan dadanya. Oh, ayolah. Apa Jaehyun sudah seburuk itu sampai-sampai Doyoung bertingkah berlebihan seperti ini? Jaehyun hanya diam dan memijat pelipisnya teratur. Sudah terlalu banyak pikiran yang bersarang di otaknya dan ia tidak mau memperparah migrain di kepalanya.

Mobil Jaehyun terparkir apik pada halaman sebuah kafe. Jaehyun keluar dan membukakan pintu untuk Doyoung. Tangannya terulur untuk membantu pria itu berdiri namun hanya dibalas tatapan nyalang.

"Aku bisa sendiri," Jaehyun hanya tersenyum kecil sambil mengangkat kedua tangannya di udara setelah mendengar ucapan bernada mematikan dari Doyoung.

Aroma manis roti dan kue langsung menyapa indra penciuman Doyoung begitu ia mendorong pintu kaca kafe tersebut. Ia mengambil tempat kosong di dekat jendela dan seorang pelayan langsung menyodorinya buku menu.

"Kau mau apa?"

"Cake.." Doyoung bergumam pelan sambil terus mengamati gambar-gambar cake yang terpampang di buku menu.

"Separuh dari buku menu ini berisi cake, Kim. Spesifikan lagi pesananmu atau kau mau aku memesan seluruh jenis cake di sini?"

"Apa?! Tidak, tidak! Kau gila, ya?!" Doyoung berseru begitu mendengar ucapan Jaehyun. Yang benar saja si Jung itu mau memesan seluruh cake di sini. Dasar orang kaya sombong! Doyoung memutar bola matanya lalu kembali fokus dengan buku menu. "Aku sedang memilih, brengsek!" Sambungnya kemudian. Bibirnya mengerucut lucu sambil terus membolak-balik buku menu. Sebenarnya Doyoung tidak bisa menentukan pilihannya. Semua cake dalam buku ini terlihat sama-sama menggiurkan dan ia sungguh ingin mencoba semuanya, tapi itu tidak mungkin.

Jaehyun mendesah berat setelah menerima makian Doyoung. Ia lalu mengalihkan atensinya ke pelayan yang tengah tersenyum penuh iba padanya. "Black coffee dan waffle, tolong."

"Uhm.. Cheese cake dan aku mau teh, tapi.." Doyoung memutus ucapannya dan menunduk malu. "Aku tidak tahu apa perbedaan dari teh-teh ini," cicitnya pelan. Demi apapun Doyoung baru tahu jika ada begitu banyak jenis teh di dunia ini, dengan nama yang aneh pula! Ia pikir teh hanya dibedakan dari rasa, pahit dan manis, itu saja.

Senyum geli Jaehyun mengembang. Pria di hadapannya itu sangat menggemaskan. Jaehyun membuka buku menunya ke bagian teh dan matanya langsung menangkap jenis teh yang cocok. "Earl grey kalau begitu," ujarnya lagi pada si pelayan.

"Mohon, tunggu sebentar."

Hanya selisih beberapa detik selepas perginya si pelayan, Jaehyun merasakan getaran pada dada kirinya. Jaehyun mengangkat benda hitam persegi panjang dari saku kemejanya. Ponselnya tengah bergetar dan layarnya menampilkan panggilan masuk dari financial advisor nya, Johnny Seo. Jaehyun berdecak kesal. Johnny sialan selalu saja mengganggu waktunya dengan Doyoung dengan atau tanpa sengaja. Jaehyun mengusap layar ponselnya ke samping sebelum menempelkannya pada telinga.

"Kau di mana, huh?! Pertemuan dengan kepala direktur lima belas menit la—!"

Jaehyun langsung memutus sambungan telepon yang hanya membuat migrainnya semakin parah. Ia menekan lama tombol di sisi ponselnya dan membiarkan benda itu nonaktif.

Jaehyun melayangkan senyum termanisnya pada Doyoung yang tengah menatapnya.. Cemas? Entahlah, Jaehyun tidak tahu, tapi tatapan itu seperti tengah mengkhawatirkannya.

Tak berapa lama berselang pelayan tadi datang membawa nampan berisi pesanan mereka.

.

Jaehyun menghentikan mobilnya tepat di depan kontrakan Doyoung. Tangannya bergerak ke tengkuk kepala Doyoung dan menarik pria itu hingga bibirnya menempel lembut bibir Doyoung. Jaehyun masih bisa rasakan suhu tinggi Doyoung. Tangannya beralih mengusap perlahan kepala Doyoung penuh sayang.

"Minum obatmu dan istirahat," ujarnya lalu mengecup bibir mungil itu sekali lagi sebelum melepaskan pegangannya, membiarkan tubuh kurus itu menjauh darinya.

Jaehyun masih diam di tempat hingga punggung sempit Doyoung menghilang di balik pintu. Diliriknya arloji pada pergelangan kirinya lalu melajukan mobilnya dengan cepat. Jaehyun tahu akan ada masalah begitu ia tiba di kantor nanti.

.

.

TBC

Dedek bayi, baik-baik sama mommy Doyoung, ya :)) Cukup bapakmu aja yang bajingan, kamu jangan :))

Terimakasih sudah mau membaca dan terimakasih banyak atas votmennya! :'v

Dan 400 followers, saya bahagia sekali :)) Terimakasih atas dukungan kalian! ❤

ILYSM

Love,

KueUltahDot.

3rd FloorWhere stories live. Discover now