Bagian 7

4.7K 489 302
                                    

“Kenapa hyung ada di sini ?” Jaemin bolak balik menatap ke arah Jeno dan juga Jongin. “Kalian saling kenal?” tanyanya dengan nada penuh keraguan.

“Ah, itu...” Jongin tampak sedikit kesulitan mencari alasan. “Jeno adalah anak sahabatku yang dititipkan di rumahku.”

“Oh, memang dimana orang tuanya?” Jaemin mengernyitkan alisnya.

“Sedang kerja di luar negeri,” bukan Jongin yang menjawab tapi wanita yang sedari tadi berdiri di samping Jongin.
Perhatian Jaemin segera teralih pada wanita cantik yang kini tengah tersenyum padanya. “Noona siapa?”

“Nana....” panggil Jeno pelan.

“Apa?” Jaemin berpaling pada Jeno.

“Jangan bertingkah tidak sopan, dia istri uncle Jongin.”

“Istri....” suara Jaemin terdengar bergetar dan Jongin bersumpah ia dapat melihat tatapan kekecewaan di mata Jaemin.

“Hyung sudah punya istri....” Jaemin meremas ujung seragamnya yang kotor. “Lalu bagaimana dengan hyungku dan juga b....” ucapan Jaemin terhenti. Ia tiba-tiba teringat akan ucapan hyungnya dulu.

Berjanjilah pada hyung, jangan pernah ceritakan tentang Reon pada siapapun, Jae-ya.”

“Dan juga apa?” tanya Jongin.

“Dan juga bagaimana dengan janjimu untuk menikahi hyungku?”

“Itu....”

“Hyung pasti tidak bisa kan?” Jaemin menatap Jongin dengan sedih, “Kalau hyung memang tidak bisa menepatinya lebih baik jangan pernah menjanjikan apapun pada hyungku. Kami memang miskin hyung, tapi kami juga punya harga diri.”

“Jaemina....”

“Tapi aku mengerti hyung, hyung kan pewaris perusahaan besar, jadi tak mungkin punya istri seperti hyungku. Chukkae hyung, istri hyung cantik sekali dan....” tatapan Jaemin sekarang berpindah pada Taeoh yang berada di gendongan istri Jongin. “Anak hyung juga tampan seperti hyung.”

Jaemin mengusap air mata yang turun di pipinya sebelum berbalik menghadap pada Jeno yang kini tengah menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan. “Jeno-ya, karena sudah ada yang datang menemanimu disini, aku akan pulang sekarang.”

“Tapi....”

“Besok aku pasti kembali kesini kok, tapi maaf aku tak bisa menginap, aku tak ingin membuat hyungku khawatir.”

“Kau mau ku antar?” tawar Jongin.

Jaemin menggelengkan kepalanya, “Tak perlu hyung, aku bisa pulang sendiri.” Jaemin membungkukkan badannya sekilas sebelum ia mengambil ranselnya dan berjalan ke arah pintu.

“Jae-ya, maaf.”

Jaemin berhenti tepat di depan pintu saat mendengar ucapan Jongin. “Tak perlu minta maaf hyung, aku tahu hyung pasti punya alasan kenapa tidak memilih hyungku. Aku pergi....”

“Dia lebih tegar dari yang ku kira,” Julia mendudukkan Taeoh di sofa dan ikut duduk di samping kiri anak itu.

Jongin sekali lagi menoleh ke arah pintu yang sudah tertutup itu sebelum ikut duduk di sisi kanan Taeoh. “Ya, dan melihat kekecewaan di matanya, aku merasa sangat bersalah.”

“Kuatlah Jongin, bukankah ini juga demi kebaikan mereka?” Julia mengelus lembut punggung Jongin.

“Aku tahu,” gumam Jongin. “Tapi entah kenapa aku tetap merasa tidak tenang....” pandangan Jongin menerawang entah kemana. “Aku merasa, Appa tidak akan menepati janjinya.”

Love ScenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang