4th 📞

1.5K 378 35
                                    










seminggu setelah kejadian mengenaskan yang menimpa taeyong, divisi tempat jisoo bekerja masih dilanda kesedihan.

secara, taeyong terkenal dengan pribadi yang cukup ramah dengan kinerja yang bagus dan teliti. sangat disayangkan bahwa dia harus pergi begitu cepat.

jisoo juga baru masuk kerja setelah mengurung dirinya di kamar selama berhari-hari.

peristiwa naas yang menimpa taeyong itu, membuat jisoo menyalahkan dirinya sendiri karena jisoo memaksa menarik tangan taeyong waktu itu.

"jisoo, udah baikan?" tanya jinyoung, atasan jisoo.

"lumayan lah, pak." jisoo mencoba tersenyum secerah mungkin tapi ekspresi wajahnya tak bisa berbohong kalau dia masih berkabung.

jinyoung memegang kedua pundak jisoo menghadapnya dan menatap jisoo dengan lekat, dari ujung rambut hingga ujung kaki.

"eung... kenapa ya p-pak?" tanya jisoo.

"gak. saya ingin ngecek kamu bener udah gapapa doang. yaudah, sana kamu kembali kerja. semangat!" jinyoung menepuk pundak jisoo dan segera berlalu pergi.

Set!

jisoo merasa ada yang melihati nya saat sedang bersama jinyoung tadi. dia pun menolehkan kepalanya ke arah yang dia rasa ada orang yang melihati dirinya tadi.

oh ternyata hanya nayeon.
orang yang tak suka keberadaan jisoo sejak awal dirinya masuk.








"dek, hp kamu bunyi terus tuh dari tadi, berisik banget! coba dilihat dulu siapa tahu penting," ucap seola begitu jisoo baru kembali ke meja nya setelah mampir ke kamar mandi.

jisoo meraih hp nya yang ber-casing pink itu, "oalah, thanks ka!"

"sip."

jisoo mendudukkan diri di kursi nya lalu mendapati bahwa ada 10 panggilan masuk dengan nomor private.

"siapa sih? norak banget nelpon pake private number"

jisoo tanpa ragu-ragu memencet panggilan tersebut.

"halo, kim jisoo. voice number one, from 431. play my next call."

jisoo hampir saja melempar ponselnya ketika terdengar voicemail itu.

tapi rasa terkejutnya digantikan dengan rasa penasaran oleh kalimat akhir yang di ucapkan si penelepon itu.

"kamu pasti penasaran kan aku siapa? hehehe. aku gak bakal ngasih tahu kamu. voice number two, from 431."

"aku mau kamu cari tahu aku siapa. voice number three, from 431."

"jisoo. aku pernah kasih tahu kamu, jangan pergi tinggalin aku sendirian diruangan putih ini. tapi kenapa kamu malah tinggalin aku? voice number four, from 431."

"jisoo... aku kangen. voice number five, from 431."

"kok kamu gak pergi ke tempat aku lagi sih? padahal aku masih mau ketemuan sama kamu. voice number six, from 431."

"jisoo. jangan pergi tinggalin aku demi pria lain. jangan ya. voice number seven, from 431."

"i may sound selfish but whoever gets close to you will not be safe. because you only mine, mine, and MINE! voice number eight, from 431."

"unless, you want 'em die. voice number nine, from 431."

"let's talk more in the future, just text me. voice number ten, final number, from 431."

jisoo meletakkan ponselnya di atas meja dan menelungkupkan wajahnya di atas sana dengan wajahnya yang pucat dan badannya yang sudah dipenuhi keringat dingin.

ini siapa?

kenapa dia mengirim voicemail aneh seperti itu?

apakah jisoo mengenalnya? apa dia yang membunuh taeyong?





dan, rasanya jisoo pernah mendengar suara itu sekali. entah dimana. dirinya benar-benar lupa.











song recommendations
for you to bopping on it,
from me:
- Original_ONF
- Rubber Band_iKON

danger 431 | kim jisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang