[2]

2.6K 306 45
                                    


+++

Tepat sehari setelah konser graduation Melody, Kinal mengumumkan kelulusannya di handshake festival itu.

Tentu banyak yang tak menyangka dengan hal tersebut, baik fans maupun member yang memang tidak mengetahui hal tersebut.

Seperti halnya Beby yang langsung menghampiri Kinal dan memeluk gadis itu.

"Kok gak bilang dulu sih? Dasar paus!" Seru Beby kesal sekaligus sedih pastinya.

"Maaf. Kan lo juga sibuk melipir."

"Mana ada!"

"Galak banget lo."

"Biarin." Beby melepas pelukannya. "Tapi beneran deh, kok tiba-tiba?"

"Gue udah ngerasa cukup aja. Ini waktunya buat adik-adik gue." Jawab Kinal seadanya. "Titip dia ya."

"Siapa?"

"Gak usah bego. Siapa lagi lah yang gue titip ke elo."

"Ooh..Shanju. Kan ada Saktia."

Kinal menyadari bahwa Beby dalam diamnya sebenarnya cemburu. "Mereka deketan kan temenan satu tim."

"Yaudah. Titip aja ke Saktia, dia kan lebih sering sama Nju."

"Kebiasaan deh lo kalau cemburu, ngomongnya asal. Padahal udah janji kan bakal jagain dia?"

Ingin mengelak namun sepertinya percuma saja karena semua permasalahan Beby dan Shania, ntah mengapa ada akhirnya Kinal akan selalu tau.

"Gue bisa percaya lo kan, Beb?"

"Gue..gak tau."

"Udah hampir 7 tahun kita kenal, gue yakin lo bisa lakuin itu."

"Gue gak janji."

"Kok lo jadi lemah gini sih?" Tanya Kinal. "Biasanya juga lo selow."

"Keadaannya udah berubah. Gue bukan orang yang tepat untuk bisa selalu ada buat dia." Ucap Beby. "Udahlah. Gue males omongin ini."

+++

Di backstage Beby sedang beristirahat bersama dengan Gracia dan Anin di sana, sesekali mereka berbincang mengenai handshake hari ini.

"Ka Beby rada pucat gitu gak sih?" Tanya Gracia.

"Iya. Ka Beby sakit?" Tanya Anin juga.

Beby menggeleng. "Cuma kecapekan aja."

"Kurang tidur atau capek mikirin Ka Shania?" Iseng Gracia.

"Apaansih Gre. Enggaklah. Emang capek aja."

"Eh itu Ka Shania dateng. Mending kita pergi aja." Ajak Anin melihat Shania yang berjalan ke arah mereka.

Langsung saja Gracia dan Anin pergi dari sana.

Beby yang mengetahui kedatangan Shania itu langsung mengalihkan pandangannya dan memasang earphonenya.

Shania duduk di sebelah Beby, ia menyadari gadis itu mungkin sedang dalam mood yang tidak baik.

"Beb?"

Tidak direspon.

"Beby."

Masih sama.

Hingga Shania melepas earphone dari telinga Beby itu. Terpaksa Beby pun menoleh ke arahnya.

"Apa sih?" Tanya Beby kesal.

"Kamu kenapa tiba-tiba cuek gini?"

"Pikir aja sendiri."

"Aku bukan cenayang. Mana bisa aku main tebak, apalagi nebak kamu yang misterius gini."

[RE-PUBLISH] What Is Love?Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt