Part 5: The Bound

Start from the beginning
                                        

"Hai, mau kopi?"

Seokjin tersentak saat mendengar suara seseorang yang menyapanya kemudian segera mendongak ke arah asal suara dan menemukan seorang gadis sedang tersenyum padanya dengan ramah. Gadis itu mengenakan sebuah kemeja motif bergaris-garis merah dengan sebuah apron kecil melilit pinggangnya yang langsing, kakinya dibungkus sebuah skinny jeans ketat dan juga sepatu boots hingga mencapai betis. Seokjin bisa melihat notepad dan pulpen yang menyembul dari kantung apron gadis itu sehingga Seokjin bisa mengasumsikan bahwa gadis itu adalah pelayan di restoran kecil itu.

"Ya, kurasa kopi tidak masalah." Seokjin tersenyum tipis pada gadis pelayan itu.

Gadis itu tersenyum manis, dia membalik mug yang berada di meja Seokjin kemudian menuangkan kopi ke dalamnya. "Kau sedang patah hati?"

Seokjin tersentak, dia mengerjap kaget pada gadis itu namun gadis itu justru tertawa dengan manisnya. "Duh, kau tidak terbiasa ditanya seperti itu ya? Tapi ekspresi wajahmu benar-benar menunjukkan bahwa kau sedang patah hati sehingga aku tidak bisa tidak bertanya."

Seokjin mendengus pendek, "Well, kau mungkin benar,"

Gadis itu tertawa dengan suaranya yang tinggi. "Sudah kuduga aku benar. Kau mau coba chicken waffle andalan Papa? Itu yang terbaik dan sangat ampuh mengatasi patah hati." Gadis itu mengangguk-angguk dengan wajah meyakinkan yang terlihat lucu di mata Seokjin.

Seokjin tertawa kecil, dia mengangkat bahunya. "Yah, kurasa aku tidak masalah dengan itu." ujarnya kemudian dia kembali mendongak menatap gadis itu, "Tapi.. Papa? Kau anak pemilik restoran ini?"

Gadis itu mengangguk tanpa beban, jemarinya bergerak menuliskan pesanan Seokjin di memopadnya. "Ya, Papa adalah orang yang membesarkanku, makanya aku membantunya meneruskan pekerjaan impiannya ini." Gadis itu kembali menatap Seokjin, "Kau mau minum apa? Soda? Milkshake? Atau yang lainnya?"

"Kurasa soda bukan masalah."

Gadis itu mengangguk dan menulis lagi, "Bagaimana dengan dessert? Papa membuat pie cokelat hari ini."

Seokjin menggigit bibir bawahnya, "Uhm.. kurasa boleh."

"Ma cherrie! Antarkan pancake-pancake ini ke meja delapan!"

Gadis itu menoleh saat pria yang berdiri di balik counter itu memanggilnya. "Iya, Papa! Papa, siapkan chicken waffle untuk nona ini!"

Pria yang berdiri di balik counter itu mengacungkan ibu jarinya kemudian berbalik dan kembali masuk ke dapur. Tapi sebelum dia menghilang di balik pintu dapur, dia kembali mengisyaratkan kepada gadis itu untuk mengambil setumpuk pancake yang ada di meja.

"Pesananmu akan tiba dalam 20 menit, aku akan mengambilkan soda untukmu setelah mengantarkan pancake itu." Gadis itu menyimpan memopadnya di saku bersama dengan pulpennya.

Seokjin tertawa kecil, "Tentu, ma cherrie~" goda Seokjin.

Gadis itu mendesah kesal, "Oh, kau beruntung mendengar panggilan yang itu. Beberapa pemuda yang menjadi pengunjung tempat ini pernah menggodaku dengan memanggilku 'Chocochip' karena Papa memanggilku itu." Gadis itu berkacak pinggang dengan wajah gusar, "Padahal apa susahnya memanggil namaku? Bukankah 'Jungkook' terdengar bagus?"

Seokjin memiringkan kepalanya, "Namamu Jungkook? Tapi.. ayahmu tidak terlihat seperti orang asia?"

Jungkook mengecap bibirnya, "Well, itu karena.."

"Ma cherrie!"

Jungkook menoleh ke arah counter dan melihat ayahnya sedang menatapnya.

"Kau mau membuat pancake-pancakeku yang cantik dan gemuk ini berjalan sendiri?" ujar ayahnya.

Jungkook mendesah kesal, "Oke, Papa. Aku ke sana sekarang." Jungkook menoleh dan memberikan sebuah kedipan mata yang lucu untuk Seokjin kemudian berjalan menghampiri meja dan mengambil piring penuh pancake itu.

Seokjin bisa melihat ayah Jungkook memelototi putrinya sementara gadis itu sama sekali tidak peduli. Dia justru memberikan sebuah ciuman jauh untuk ayahnya hingga ayahnya hanya bisa menggeleng-geleng dengan pasrah dan kembali berjalan ke dapur.

Seokjin terkikik pelan melihat interaksi mereka yang lucu, dia menyesap kopinya dan tersenyum puas akan rasanya.

Seokjin rasa dia akan menjadi pengunjung tetap restoran kecil ini.

To Be Continued

.

.

.

Ya, siapa yang dari kemarin nyari-nyari Jungkook? Ini ada Jungkooknya nih.

Tapi Jungkooknya jadi pelayan restoran, hahaha

.

.

.

Ditunggu selalu tanggapannya~ 

Eclipse [ ON HOLD ]Where stories live. Discover now