Extra Chapt

13.3K 799 64
                                    

SasuHina...Love Your Son

.

"Aku tidak menyangka, ini hari terakhirmu bekerja di sini. Aku pasti akan merindukanmu!" Ino menatap Hinata dengan sendu. Tenten memutar bola matanya bosan dengan perkataan Ino yang sudah empat kali didengarnya hari ini.

"Kita tidak akan berpisah disini Ino, kita kan masih bisa bertemu di luar kantor nanti." Kata Hinata menenangkan sahabatnya.

"Apa kau jadi bekerja di perusahaan kakakmu, Hinata?" Tanya Tenten sambil membantu membereskan barang-barang di meja Hinata. Hinata memang meminta pada Neji untuk menerimanya bekerja diperusahaan kecil milik Hyuuga tersebut. Neji dengan senang hati menerimanya.

"Entahlah, aku masih belum memikirkannya lagi." Jujur Hinata memang masih belum tau apa yang akan dilakukannya kedepan. Jika dia menikah dengan Sasuke nanti, Sasuke pasti akan melarang Hinata bekerja dengan alasan siapa yang akan menjaga Yukine dan merawat rumah nanti. Sejak berpacaran pun Sasuke sudah melarangnya untuk bekerja karena tidak ingin ada pria lain yang meliriknya. Seperti itulah Sasuke.

Hinata sebenarnya ingin kembali bekerja, tetapi dia mulai harus memikirkan keputusannya itu bersama-sama. Dan Hinata sudah yakin akan jawaban Sasuke. Hinata menghela nafasnya pasrah, ia sudah pasti tidak boleh bekerja. Namun ditengah helaan nafasnya, Hinata tersenyum karena seperti itulah watak Sasuke.

"Bagaimana jika aku memiliki gosip tentang si bos, siapa yang akan mendengarkan ceritaku pertama kali? Kau tau sendiri kan, Tenten tidak pernah mau mendengar apapun dari gosipku." Kata Ino sebal. Hinata dan Tenten hanya tersenyum dan tertawa melihat sahabatnya ini.

Sedang asik-asiknya Hinata membereskan mejanya, tiba-tiba terdengar teriakan dari anak kecil yang sudah sangat ia hafal suaranya.

"MAMA!!" Teriak anak kecil itu lalu berlari  menghampiri Hinata meminta di gendong. Hinata, Tenten dan Ino terkejut dengan kedatangan Yukine yang entah darimana datangnya.

"Yuki, kamu sedang apa disini? Dengan siapa kamu kemari?" Hinata mengerutkan keningnya, dan sedikit bergidik, tidak ingin apa yang dipikirkannya saat ini terjadi.

"Yuki kesini sama Papa," Yukine tersenyum bangga, seolah menyatakan kalau sekarang Yuki sudah memiliki papa, sama seperti orang lain. "Itu Papa!"

Yuki meminta Hinata menurunkan gendongannya dan berlari ke arah lift tepat pada seorang pria.

"PAPA!!" Yuki kini meminta untuk digendong pria itu. Seketika semua orang di lantai itu menganga dengan apa yang mereka lihat. Seorang Sasuke menggendong seorang anak yang tidak lain adalah anak Hinata.

Sasuke berjalan mendekati Hinata sambil menggendong Yukine dengan bangganya. Luka yang kemarin membiru sudah tidak terlalu kentara sekarang. Hinata menatap semua orang yang ada di sana ketakutan. Ino juga tampak terkejut melihatnya.

"Hinata, kenapa kau pergi ke kantor sendiri? Padahal aku menjemputmu ke rumah." Tanya Sasuke santai, sama sekali tidak peduli dengan tatapan penasaran karyawan-karyawannya.

"Ssstt!! Bisa kau pelankan suaramu?! Kau tidak lihat semua orang melihat kita?" Cicit Hinata sambil menatap Sasuke. Heran, kesal, dan bingung bercampur aduk di benak Hinata. "Kenapa kau membawa Yukine kemari?!"

"Kenapa?! Aku membawa anakku, apa salah?" Kata Sasuke dengan suara menggelegar terlihat disengaja. Semua orang yang mendengar kontan berbisik-bisik dan mulai bergosip pada teman sebelahnya.

Sasuke maju kembali beberapa langkah menuju pusat ruangan. Setelah berdeham kecil, dia mulai berbicara. "Aku tau apa yang kalian pikirkan saat ini. Tapi aku ingin mengkonfirmasi kebenaran. Yukine adalah anakku. Anak kandungku bersama Hinata. Karena kesalahanku, kami sempat berpisah namun akhirnya bisa bersatu kembali. Jadi, aku tidak ingin mendengar selentingan negatif lagi tentang istri dan anakku ini! Kalian mengerti?!"

Sasuhina...Love Your Son [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang