"Aku tidak melamun" elakku.

"Aku tadi memanggilmu berkali-kali, tapi kau tidak mendengarkanku, unnie" sahutnya sambil menatapku tajam.

O.. oke... maaf.

"Kita duduk bersebelahan nanti, kau mau duduk di dekat jendela?" tanyanya lagi.

"Tidak usah. Kau saja. Aku akan sering ke kamar kecil" tolakku.

"Baiklah. Sebaiknya aku menjagamu mulai sekarang, unni. Aigoo... ini bisa saja menjadi masalah bagi Seungri oppa! Aigoo..." omelnya pelan seperti wanita paruh baya sambil menarikku agar menghindar dari kerumunan itu.

Apa? Memangnya aku telah melakukan apa? Aku hanya terjatuh... dan merusakkan ponselku... dan menyakiti lenganku... oke, aku memang cukup ceroboh, tapi aku tidak menyebabkan masalah bagi siapapun.

***

Dara duduk disebelah Hana sambil sesekali memijit lengannya yang terasa agak sakit setelah terjatuh tadi.

"Tanganmu sakit?" tanya Hana khawatir.

"Hanya sakit sedikit. Tapi aku baik-baik saja" jawab Dara sambil tersenyum.

"Sebaiknya kita periksakan saat kita berada di Tokyo nanti. Kita tidak boleh sakit, unnie. Apalagi kau tau kalau Jiyong oppa adalah orang yang perfeksionis" ungkapnya lagi.

Dari pada lengannya, dia lebih khawatir pada ponselnya. Sejak tadi ia sudah mencoba berbagai cara untuk mencoba menghidupkan ponselnya itu namun tidak berhasil.

"Bagaimana kalau naga itu meneleponku? Aku bisa saja diamuknya nanti" pikir Dara.

"Permisi, Nona Park?" tanya salah satu pramugari.

"Ya?"

"Anda diminta untuk berpindah ke VIP seat" ujar pramugari itu sambil tersenyum ramah sementara Dara bingung dengan perkataannya.

"Mari saya antarkan Anda ke tempat duduk Anda, Nona" katanya lagi lalu membantu Dara membawakan beberapa barang milik Dara.

"Unnie, aku rasa ini adalah suruhan Jiyong oppa" bisik Hana sambil memasang wajah sedihnya.

"Aku juga merasa seperti itu" jawab Dara juga berbisik lalu memaksakan langkahnya mengikuti pramugari itu sambil sesekali menoleh kearah Hana yang terus menatapnya hingga ia menghilang dibalik pintu.

Pramugari itu mengantar Dara untuk duduk tepat disamping jendela disebelah Jiyong yang sedang sibuk dengan ponselnya.

"Kamsahamnida" ujar Dara sambil membungkuk pada pramugari yang telah selesai membantunya mengemasi barang-barangnya itu.

Dara duduk ditempat duduk kosong tepat disebelah Jiyong, "aku benar-benar akan disudutkan kali ini" pikir Dara.

"Kenapa sejak tadi ponselmu tidak aktif?" cerca Jiyong begitu pramugari itu pergi.

"Nah!" seru Dara dalam hati.

"Ponselku rusak" jawab Dara pelan sambil menunjukkan layar ponselnya yang sudah tidak berupa itu pada Jiyong.

Dahinya berkerut, "Bagaimana bisa ponselmu jadi seperti ini?"

"Tadi aku terdorong oleh beberapa fans, jadi aku terjatuh dan merusak layar ponselku. Tapi aku akan memperbaikinya begitu kita sampai di Tokyo nanti"

"Tidak akan ada waktu" jawab Jiyong acuh.

"Kenapa? Aku akan cepat"

"Kau sudah berapa kali ke Tokyo?"

Dara mengedipkan matanya beberapa kali lalu menggeleng, "belum pernah"

"Kau bisa dengan lancar berbahasa jepang?" tanyanya lagi.

SUPER STAROn viuen les histories. Descobreix ara