Kai : The Reason I'm Getting Married (3)

Comincia dall'inizio
                                    

"Tem, gimana kalo bulan madunya ke Korea aja." usul Yoona.

"Aaah. Jangan Korea. Adek juga mau ikut."

Kai geleng. "Engga. Kita bulan madunya di Bandung aja, sekalian nganter Nayeon."

"Itu bukan bulan madu namanya." rutuk Yoona. "Ayolah, sekali ini aja."

"Engga Yoon. Boleh tempat lain asal jangan Korea, Jepang atau China. Ketara banget gue itemnya."

Denger itu Nayeon ketawa. "Ciyee yang ga mau ada saingan."

"Iya dong. Masak waktu pacaran abang di tinggal streaming drama, eh pas bulan madu di tinggal ketemu oppa plastik. Ogah."

Yoona mendengus. "Mereka itu ga plastik."

"Plastik yang. Mana ada manusia mukanya secakep itu."

"Ada!"

"Mana tunjukkin ke gue." tantang Kai.

Seketika Yoona menaruh kedua tangannya dibawa dagu dengan bentuk V. "Buktinya gue."

Denger itu Kai terbatuk sedangkan Nayeon Cuma mendengus sebel.

"Gila ye, pedenya calon bini gue."

"Iyala, kalo gue ga cantik lo ga bakal suka sama gue dari pertama liat." ujar Yoona ngibas rambut.

"Serah lo aja deh."


"Ayah, ternyata pacarnya mbak baik loh yah. Tadi adek di beliin makanan."

Ayah Yoona melirik kearah putrinya. "Oh ya? Beliin apa?"

"Itu Happy meal yang dapet hadiahnya."

"Oh begitu."

Yoona berdeham. "Cuma temen yah, ga pacaran kok."

Ayah tersenyum. "Pacaran juga gapapa, asal tau batas aja. Anaknya juga baik, jarang ada lo cowok mau nyamperin ayah ceweknya terus langsung ngaku lagi."

"Tetep aja mbak belum mau ngenalin dia sebagai pacar."

"Ayah ngerti. Jalanin aja kayak air yang mengalir."



Yoona menarik tangan Kai yang sedang kumpul bareng gengnya. Tingkah keduanya berhasil bikin geng cowok itu menggoda mereka dengan heboh. Gadis itu melepaskan tangan Kai saat berada di samping gedung sekolah.

"Kenapa?" tanya Kai heran.

"Ga usah beliin adek gue makanan lagi."

"Itu sebagai tanda perkenalan."

"Gue ga suka."

Kai menghela nafas. "Tapi gue seneng ngelakuinnya, Nayeon juga seneng."

"Tetep aja gue ga suka lo deket-deket sama keluarga gue. Kita itu Cuma temenan bukan pacaran."

"Bukannya udah beberapa kali gue bilang, lo pacar gue. Lo pacar gue Yoona." ujarnya penuh penekanan di akhir kalimat. "Kita udah pacaran."

"Gue belum nerima elo jadi pacar gue."

"Terus maksud elo nerima setiap ajakan gue pulang apa?"

"Ya karna lo ngasih tumpangan, makanya gue mau. Siapa yang ga mau pulang gratis."

Tangan Kai terkepal. Hatinya terluka.

Yoona and The BoysDove le storie prendono vita. Scoprilo ora