Ji Changwook : 우리 (WE)

2.2K 155 3
                                    


And we
After the day we promised together
Everything in the world has changed
You came into my days
Like a nice breeze, do you know?

"Im Yoona-ssi, the only one girl who made me fall into the deep. I promise to give you the best of myself. I promise to share with you my time and attention. I will love you through good times & bad. From this day forward, you will not walk alone. My Heart is your shelter. My arms are your home." Ucap pria itu dengan tegas tanpa gugup sama sekali dan membuat semua tamu ikut bahagia bersamanya.
"Mempelai wanita."
Perempuan cantik yang kepalanya terdapat sebuah mahkota cantik tanda bahwa hari ini ialah ratunya. Di bukanya lembaran kertas yang diberikan oleh bridesmaid untuknya.
"Ji Changwook-ssi. Todays and always, beyond tomorrow, I will beside you, always as your best friend, lover and forever soulmate. I Love you from all my heart." Ujarnya dan membuat para tamu tersenyum. Kalimat yang singkat dan padat itu tidak kehilangan arti yang sesungguhnya.
"Kalian sudah berjanji didepan Tuhan dengan saya sebagai saksi kalian. Mulai hari ini kalian resmi menjadi pasangan suami istri."
Pasangan itu melemparkan senyuman mereka.

Pria itu merenggangkan ototnya sambil berjalan keluar kamar menuju lemari pendingin yang ada di dapur. "Morning." Sapa seseorang saat ia masuk kedalam dapur. Pria itu tersenyum dan mengambil minuman di dalam lemari pendingin kemudian duduk diatas konter sambil menatap kegiatan istrinya yang sibuk dengan masakan.
"Sarapan hari ini nasi goreng kimchi dan telur mata sapi, tidak masalah?"
Pria itu mengangguk. "Apapun yang kau masak aku akan memakannya hingga tidak bersisa."
Perempuan itu tersenyum dan memecahkan telur keatas wajan dan kembali melakukannya untuk telur kedua. "Semalam pulang jam berapa?"
"Tengah malam. Kau sudah tidur saat itu."
"Nee, aku sangat kelelahan semalam."
Pria itu memeluk istrinya dari belakang dan mengangguk. "Kalau begitu aku tidak akan bekerja hari ini."
"Hei, kenapa seperti itu?"
"Aku ingin menemanimu di kios hari ini. Apalagi hari ini adalah white days, pasti banyak orang-orang yang ingin membeli bunga di kiosmu."
"Gwencana, aku bisa dibantu pegawai lain."
"No.No.. Hari ini aku ingin membantu ratu Im Yoona."
Yoona tersenyum. "Baiklah. Sekarang pergi ke kursimu, kita sarapan."
"Nee."

"Ingin pakai baju apa?" seru Yoona pada suaminya yang sibuk mandi.
"Terserah."
Perempuan itu mendesah dan menatap pakaian yang ia taruh diatas ranjang. Saat ini sedang musim semi membuat mereka tidak perlu memakai pakaian tebal, Yoona memasukkan kembali pakaian yang menurutnya tidak cocok hingga pada akhirnya pilihannya terjatuh pada kemeja biru muda dengan celana jeans berwarna coklat untuk sang suami dan sebuah dress kemeja berwarna sama serta syal untuk dirinya.
"Woah bukan pilihan yang buruk."
"Omo kapjagya."
Changwook terkekeh melihat wajah kaget istrinya dan membuatnya mencubit pipinya dengan gemas.
Yoona mengerucut bibirnya. "Sakit tahu."
"Mianhee." Ujarnya lalu melihat kearah kasur. "Jadi aku harus memakai ini?" Yoona mengangguk. "Tidak terlalu formal?"
"Tidak, menurutku ini sangat cocok untukmu. Berhenti memakai pakaian serba hitam, kau bukan bodyguard."
Changwook terkekeh. "Arrasseo."

When we're walking side by side
Every step we take
Makes the world larger
Your tired shoulders after a long day
I want to wrap around them every day, like a break

Changwook mengenggam tangan istrinya. Mereka sedang berjalan di trotoar menuju rumah mereka, kios bunga tadi begitu ramai membuat para pegawai dan juga mereka berdua sedikit kewalahan melayani para pelanggan yang memesan bunga untuk pasangan mereka. 'Bahkan aku tidak memberikan apapun padanya, padahal Valentine kemarin dia membuatkan coklat untukku.'
"Ingin mampir dulu?" tawar Yoona.
Changwook mengangguk. "Ingin makan malam dimana?"
"Disana." Tunjuknya kearah sebuah tenda yang menjualkan makanan.
"Kau yakin? Kita tidak pernah pergi ke tempat yang seperti itu, apa disana higienis?"
Yoona terkekeh. "Disana higienis oppa. Kita bisa minum soju disana."
"Benarkah?"
Yoona mengangguk dan menggandeng sekaligus menarik lengan suaminya. "Ayolah."
"Baiklah. Baiklah."

Yoona and The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang