Jaehyun diam, tidak menjawab.
"Kau sekarang jadi tidak bisa berbicara, huh? Katakan, kenapa kau menghindariku?"
Sang pemuda Jung kemudian membuka mulutnya, "Kau yang pertama menghindariku, hyung."
"Itu karena perkataanmu yang membuatku sakit hati! Dan kauㅡaku bahkan tidak berbuat salah padamu, jadi kenapa kau justru menghindariku bukannya meminta permintaan maaf?!" Balas Doyoung dengan cepat.
Bukannya menjawab pertanyaan Doyoung, Jaehyun justru bertanya, "Perkataanku membuatmu sakit hati, hyung?"
Doyoung menghembuskan napasnya, "Kau bahkan tidak menyadarinya?" Lalu ia mendengus, "Aku menyukaimu, dan kau justru memintaku untuk menjadi kekasih bohongan? Dan kekasih sungguhan untuk lima jam? Kau pikir perasaanku ini mainan?"
"Ah bodoh!" Doyoung berseru ketika menyadari apa yang diucapkannya, kemudian berjongkok, meyembunyikan wajahnya di antara lipatan tangannya, "Aku justru mengungkapkan semuanya." Ucapnya lirih.
Suka...
Jaehyun terdiam mendengar semuanya, lalu beberapa detik kemudian, ia akhirnya ikut berjongkok di depan Doyoung, "Hyung... kau sungguhan menyukaiku? Bukannya kau sudah memiliki kekasih?"
"Kekasih pantatmu!" Kebiasaan Doyoung kembali keluar, Jaehyun jelas dapat mendengarnya walau harus teredam oleh lipatan tangan Doyoung.
"Tapi waktu itu aku melihatmu berjalan denganㅡ"
"ㅡia temanku!" Doyoung memotong ucapan Jaehyun.
Jaehyun, seperti orang gila, tiba-tiba tersenyum lebar. "Jadi aku masih memiliki kesempatan untukㅡ"
"ㅡberhenti menyuruhku untuk menjadi kekasih bohonganmu!" Lagi-lagi Doyoung memotong ucapan Jaehyun, kali ini wajahnya sudah ia angkat dan Jaehyun dapat melihat pipinya yang memerah. Lucu sekali.
Merasa kesal sekaligus gemas karena pipi merona milik pemuda di depannya, akhirnya Jaehyun beringsut mendekat dan memberikan satu kecupan di pipi hangat Doyoung.
"Hehe. Hyung, mau tidak jadi kekasihku sungguhan? Aku menyukaimu."
Walaupun hatinya sudah berdebar serta pipinya yang tambah memerah, Doyoung tetap memberikan Jaehyun pandangan tajamnya, "Tidak perlu mengatakan itu untuk membuatku lebih baik."
"Tapi, hyung, aku sungguhan menyukaimu." Balas Jaehyun.
"Lalu mengapa kau menyuruhku menjadi kekasih bohonganmu? Itu seperti kau hanya ingin membuat mantanmu cemburu."
"Karena aku terdesakㅡ (mendengarnya, Doyoung bersiap membuka mulut) jangan memotong dulu! Dan karena aku menyukaimu, hyung. Sejak lama. Tapi aku takut kau menolakku karena kau selalu menganggapku teman, hyung. Aku kira dengan ini aku akan tambah dekat denganmu dan memiliki kesempatan untuk menjadi kekasih sungguhanmu."
Doyoung akhirnya terdiam ketika mendengar ucapan Jaehyun.
"Jadi jangan menolakku ya, hyung? Pada dasarnya kan kau memang menyukaiku, hehe."
Doyoung menggigit bibirnya sebelum membalas, "Jawab dulu pertanyaanku, kenapa kau menghindariku?"
Jaehyun mendengus, "Kau tidak peka ya, hyung? Itu karena aku pikir kau sudah memiliki kekasih, maka dari itu aku pikir menjauh lebih baik daripada aku harus sakit hati."
Pemuda yang memiliki wajah seperti kelinci tersenyum dengan lucu, "Jadi, kau cemburu?"
"Itu jelas!" Jaehyun berucap dengan yakin, dan itu lagi-lagi menimbulkan semburat merah pada pipi Doyoung.
ESTÁS LEYENDO
Jaedo's 💕
Fanfiction[ ( collection ) jaedo's fanfiction by do-tokki. ] [ UPDATED ] 12. Rain (I need warmth) ; Seseorang dengan jas hujan kuning serta sepedanya berhasil menarik perhatian Jaehyun.
O7. Because of My Ex
Comenzar desde el principio
