O7. Because of My Ex

Comenzar desde el principio
                                        

Mengapa Doyoung hyung tidak pernah seceria itu jika berada di dekatku?

Kenapa Doyoung hyung tidak pernah tertawa lepas seperti itu saat bersama denganku?

Apa Doyoung hyung sudah mempunyai kekasih makannya ia menolakku?

Spekulasi buruk bermunculan di kepala Jaehyun tanpa bisa dihentikan. Ia merasa kalah sebelum sempat memulai dengan serius.

Jaehyun hanya bisa melihat Doyoung dan pemuda lainnya yang saling bersenda gurau, tanpa menyadari, satu tetes air mata telah jatuh dari matanya.

Ternyata sakit hati itu nggak enak ya, ma.

.
.
.

Hyung, kau sudah punya kekasih, ya?
Selamat, aku turut bahagia.

Doyoungie hyung
Hah?

.
.
.

Setelah kejadian itu, Jaehyun jadi lebih senang sendirian. Ia pun masih tetap jarang melihat Doyoung. Dan itu justru membuat napasnya berhembus dengan lega. Karena ia takut hanya akan merasa sakit jika melihat Doyoung. Ya, sakit hati maksudnya.

Ia bahkan sudah jujur pada Taeyong bahwa sebenarnya ia masih jomblo, belum memiliki pasangan lagi. Dan hanya dibalas, "Eiy, seharusnya kau tidak usah berbohong karena gengsi padaku. Kau tahu kan aku tidak akan menertawakanmu?"

Tapi entah ada angin dari mana, hari ini ia tiba-tiba melihat Doyoung. Sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Merasa panik sekaligus belum siap, maka Jaehyun buru-buru mengeluarkan ponselnya dan berpura-pura sibuk mengetik sesuatu di sana.

Tidak menyadari bahwa Doyoung menatapnya bingung. Dan jugaㅡtidak menyadari bahwa di depannya terdapat pilar besar, membuatnyaㅡ

BRUK

ㅡtertabrak cukup keras dan jatuh dengan tidak elitnya. Karena jalannya yang terburu-buru serta fokusnya yang berada pada ponsel.

Jaehyun jelas merasa pusing sekaligus merasa ada sesuatu yang mengalir di hidungnya, tapi tangannya sibuk mengambil ponselnya yang terlempar untuk dimasukkannya kembali ke dalam saku.

"Yah, Jaehyun-ah! Kau tidak apa-apa?" Doyoung, yang sedari tadi memperhatikan Jaehyun, segera berjalan dengan cepat ke arahnya untuk kemudian terkejut saat melihat darah mengalir keluar dari hidung Jaehyun.

"Haish! Kau mimisan! Ayo ikut aku."

Jaehyun sebenarnya ingin menolak karena sakit hatinya belum pulih. Tapi karena kepalanya yang masih pusing serta pandangannya yang masih linglung, ia akhirnya menurut saja.

Akhirnya di sinilah mereka, di sebuah bangku taman.

Doyoung sibuk membersihkan darah di hidung Jaehyun dengan menggunakan tissue miliknya, "Lain kali jangan bermain ponsel sambil berjalan, kau lihat kan apa akibatnya sekarang?"

Jaehyun hanya diam, tidak berniat menjawab. Jadi, saat ia merasakan Doyoung sudah selesai mengatasi mimisan pada hidungnya, ia segera berdiri setelah membungkuk dan mengucapkan, "Terimakasih, hyung."

"Huh?" Doyoung mengerutkan keningnya saat melihat sikap Jaehyun. Lalu, sebelum Jaehyun benar-benar jauh, ia berseru, "Berhenti atau aku akan memukulmu di sini!"

Saat menyadari bahwa Jaehyun sudah berhenti berjalan, Doyoung segera berdiri dan menghampiri Jaehyun untuk memberi satu pukulan di dadanya, "Kau kenapa, sih?!"

Jaedo's 💕Donde viven las historias. Descúbrelo ahora