9ㅡThe Less, The Better

103 10 0
                                    

E T H E R E A L-"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

E T H E R E A L
-
"...sometimes, the less we know, the better..."
-
[ CHAPTER NINE ]

Jane tahu ia telah mencoba menghubungi Baekhyun berkali-kali dan pria itu tidak pernah membalas pesan atau menjawab teleponnya, namun itu tak membuat Jane lantas putus asa. Buktinya, alih-alih bersantai dan menikmati hari liburnya yang jarang-jarang, hari ini gadis itu justru memilih pergi ke tempat Baekhyun tinggal. Jelas ia tetap bersikeras untuk bertemu pria itu.

Baekhyun tinggal di sebuah flat kecil yang sederhana. Nomor 04 adalah kamarnya, terletak di lantai pertama dan tepat di ujung lorong. Sudah lama Jane tidak pergi ke sana. Terakhir kali ia datang ke flat itu adalah beberapa bulan yang lalu, entah untuk apa ia sudah lupa. Tidak banyak yang berubah dari bangunan tempat temannya tinggal itu, hanya saja lebih sepi.

Jane akhirnya mengetuk pintu kamar Baekhyun. Tidak ada bel pintu di sana, jadi ia harus mengetuknya dengan keras kalau ia ingin temannya itu mendengar. Namun, walau sudah berkali-kali mengetuk dengan kencang, pintu itu tak kunjung terbuka juga. Itu membuat Jane bertanya-tanya: mungkinkah Baekhyun tidak ada di kamarnya?

Setelah berpikir sejenak dan memantapkan hatinya, Jane akhirnya menggedor pintu itu keras-keras. Ia tidak peduli penghuni kamar yang lain akan mendengar atau tidak, ia sudah terlanjur datang ke sana dan tak ingin pulang tanpa tangan kosong.


"Byun Baekhyun! Aku tahu kau di dalam! Buka pintunya atau kudobrak!" serunya.

Dan benar saja, beberapa saat kemudian pintu itu akhirnya terbukaㅡsedikit. Seorang pria kecil memperlihatkan wajahnya dari celah pintu itu, menatap Jane dengan mimik benar-benar merasa terganggu seiring bau asap rokok menyerbak keluar.

"Apa yang membuatmu begitu lama membuka pintu?!" protes Jane.

"Ah, kau," Baekhyun berusaha menarik sudut-sudut bibirnya, mengulas sebuah senyum, namun senyumnya lemah... dan aneh.

Disambut dengan tidak ramah, tidak dipersilakan masuk, bahkan pintunya pun tidak dibuka dengan benar, berhasil membuat Jane menekukkan dahinya. Itu bukan Baekhyun yang ia kenal. Terlebih lagi, pria di balik pintu tampak tidak sehat. Tubuhnya ia sandarkan pada pintu, seakan kaki-kakinya tak mampu untuk menopang. Belum lagi wajahnya pucat dan suaranya parau.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jane.

Baekhyun masih mengulas senyum ganjil itu. "Aku tidak pernah merasa sebaik ini," jawabnya.

Jane menatapnya aneh. Jelas ia tidak percaya pada apa yang Baekhyun katakan. "Kau tampak sakit. Apa itu yang membuatmu tidak pergi bekerja kemarin? Dan kemarinnya lagi? Kenapa kau tidak menjawab teleponku?"

"Itu tidak penting," jawab Baekhyun santai. "Bekerja, telepon, dan kau. Itu tidak penting,"

Kedua alis Jane tertekuk. Ia menatap Baekhyun dalam-dalam. "Byun Baekhyun, sebenarnya kenapa kau ini?!" serunya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 28, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

etherealWhere stories live. Discover now