3ㅡRight Person

1.5K 318 5
                                    

E T H E R E A L

-
"...you came to the right person..."
-
[ CHAPTER THREE ]

Pria itu menggeliat nikmat. Tidak ada yang lebih membuatnya nyaman dari terbangun di atas ranjangnya, dengan seprai dan selimut beraroma seks, dan sebuah pelukan hangat dari seorang gadis. Ya, jangan lupakan bahwa seorang gadis tengah tertidur pulas di sebelahnya sambil menjadikan bahunya sebagai sandaran kepala.

Tak peduli dengan cahaya matahari yang mulai menyeruak masuk lewat sela-sela gordennya atau jam dinding di kamarnya yang telah menunjukkan tengah hari, ia mengusap lembut puncak kepala si gadis. Dikecupnya pelan bibir teman tidurnya itu, membuat si pemilik bibir tersentak dari lelapnya, namun kemudian memilih membalas kecupan itu dengan lebih intens.

Di bawah selimut, tangan si pria beralih menggerayangi tubuh si gadis yang tak berbalut apapun, membelai setiap lekukan yang ada, merasakan kelembutan dan kehangatannya. Si gadis tak mau kalah, ia perlahan mengelus turun ke daerah selangkangan si pria, yakin bahwa 'sang adik' pun telah bangun. Namun ketika ia baru akan menyentuhnya, sebuah suara menghentikannya.

"Kai,"

Kedua insan yang tengah bergelut di atas ranjang itu sontak menoleh. Dan betapa terkejutnya mereka begitu melihat seorang pria bertubuh tinggi telah duduk di tepi ranjang sambil melipat tangannya di dada, melihat ke arah mereka berdua dengan tidak sabar.

"Ayo pergi," lanjutnya.

"Chanyeol, apa yangㅡsial, tak tahukah kau cara mengetuk pintu?!" protes Kai sambil merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk.

Gadis di sebelahnya buru-buru menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut lantas menyenggol lengannya lalu berbisik, "Bagaimana ia bisa masuk? Padahal aku sudah kunci pintunya,"

Kai menghela napas. Ia tahu betul iblis manapun bisa berteleportasi hampir ke setiap tempat, termasuk kamarnya. Alih-alih menjawab pertanyaan gadisnya, ia justru menatap Chanyeol malas.

"Kemana lagi kali ini?"

Chanyeol beranjak dari ranjang, kini ia berdiri lantas berjalan mendekati jendela kaca besar di kamar Kai. Dibukanya gorden itu dalam satu hentakan, membuat matahari yang telah tinggi tak enggan lagi untuk menyorotkan sinarnya masuk. Kai dan gadisnya harus menyipitkan mata mereka karena silau.

"Kita tidak bisa hanya mengandalkan Sehun," kata Chanyeol sambil memandang keluar jendela, ke arah kota yang telah sibuk sejak tadi. "Kita harus mencari yang lain. Kali ini aku yakin ia tidak akan menolak,"

* * *

Gadis itu berusaha membuka kedua matanya yang terasa begitu berat dan perih. Dengan pandangannya yang masih kabur, ia melihat sesosok bayangan berdiri tak jauh dari tempatnya berbaring. Ia berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Ia menabrak seorang pria mabuk, pria itu menamparnya, lantas ia terjatuh dan... pingsan? Lalu siapa yang menolongnya? Apakah orang yang berdiri di sini?

Ia mengusap-usap matanya, berusaha menghilangkan kabur dari matanya. Dan hal yang ia dapati pertama kali adalah kamarnya. Ya, ia berada di kamarnya, tepat di atas ranjangnya. Dan wooz! sosok itu... hilang.

Ia mengerjap-kerjapkan matanya beberapa kali. Namun sosok itu hilang ditelan bumi begitu saja. Benar-benar pergi tanpa bekas. Itu berhasil membuat dahi si gadis tertekuk. Apa ia salah lihat? Atau mungkin ia masih setengah sadar? Jika memang iya, lantas siapa yang mengantarnya pulang? Atau jangan-jangan semua ini, termasuk yang terjadi semalam, adalah mimpi?

etherealWhere stories live. Discover now