"ALICE!" Teriak Mark dan terbangun dari mimpi buruknya yang hampir 2 hari ini sering mengganggu tidurnya, keringat mengucur deras di pelipis dan jidat Mark,nafasnya tidak teratur dan tatapannya sangat ketakutan

Ia bangun dari ranjangnya yang berukuran besar dan pergi menuju wastafel untuk membasuh wajahnya seketika pantulan akan ingatan kematian seluruh keluarganya termasuk semua saudara sepupu dan keponakannya tergelipak jatuh dan mati di atas lantai dan sorot tatapan iba Irina terakhir kali terngiang di kepalanya dan sosok seorang wanita yang sedang tersenyum kepada Mark dengan rambut cokelat dan iris mata hitamnya membuat Mark memegang kepalanya menahan pusing yang amat luar biasa

"Honey ada apa?...." tanya Tania yang membuat Mark berbalik dan mendapati Tania yang tengah berjalan ke arahnya

"Nothing." jawab Mark singkat dan mengalihkan pandangannya kembali menuju cermin yang terletak di depan wastafel yang memperlihatkan pantulan wajah Mark dan rambutnya yang sedikit basah

"Kau mimpi buruk hah?" tanya Tania yang kemudian menggelayut manja di lengan Mark

"Itu bukan urusanmu." Mark sedikit tidak nyaman dan mulai melepaskan gelayutan Tania yang berada di lengannya dan pergi menuju keluar kamar

"Kau akan kemana honey?" tanya Tania lembut yang membuat Mark menatap tajam Tania. "Bukan urusanmu." itulah satu satunya kalimat yang membuat Tania marah dan kesal sementara itu Mark melenggang pergi menuju garasi dan pergi di pagi pagi buta begini.

"Tsk! Kekuatan sihirku mulai melemah karena ia mulai mengingat kembali mengingat tentang gadis itu! Seharusnya saat itu aku memastikan bahwa gadis itu sudah meninggal tapi aku malah ceroboh makanya Mark seperti ini." ucap Tania dalam hati dan mulai kembali meningkatkan kekuatan sihirnya.

•••

Mark mengarahkan mobilnya menuju rumah Alice, rumah itu lampunya memang menyala tapi terlihat kosong dan tak berpenghuni dan juga ia masih belum mengingat apa apa tentang kejadian yang berhubungan dengan rumah Alice, yang ia ingat hanya rumah ini saja yang menjadi satu satunya sumber informasi untuk mengetahui keberadaan Alice, ia memutari seluruh rumah dan tidak mendapati apa apa semua jendela dan pintu di kunci meskipun rumah Alice di pinggir hutan namun jika Mark tetap nerobos masuk mungkin ia akan di sangka perampok

Mark kembali pergi menuju pintu utama masuk kedalam rumah dan membenturkan kepalanya beberapa kali ke pintu sebelum akhirnya ia hanya bisa diam pasrah putus asa dan menunduk menatap lantai, dan ia bisa melihat seperti sebuah amplop putih yang tegeletak di lantai dan amplop itu nampak kotor dengan jejak telapak sepatu Mark, mungkin ia tak sengaja menginjaknya

Sesegera Mark mengambil amplop itu dan mulai membaca isi surat tentang curhatan hati Alice selama ini dan tak lupa juga rahasia Tania yang telah menyihir Alice dengan menghilangkan ingatannya semua itu dengan detail Alice tulis di balik dua carik kertas yang terisi tinta tinta pulpen berwarna hitam.

•••

Mark kembali ke dalam rumahnya dan bergegas menuju kamar untuk mengambil beberapa dokumen dan barang barang penting sebelum akhirnya ia bawa ke dalam bagasi mobil sementara itu Tania masih belum terlihat, ketika Mark mulai berganti baju dengan kaos merah dan jeans yang di padukan dengan sepatu converse hitam dan memakai untuk pergi menuju bandara dan juga ia sudah siap untuk meinggalkan Tania yang benar benar melakukan cara yang licik untuk membuatnya berada kembali di sisi Tania, Mark tiba tiba merasa kesakitan yang menjalar di kepalanya dan pandangannya mulai kabur serta seolah olah bumi ini berputar dengan sangat cepat Mark sangat pusing dan kesakitan ia tak sengaja memecahkan vas karena rasa pusing yang sangat menjalar di kepalanya itu, Mark berpegangan ke meja nakas dengan kuat

Mendengar suara benda pecah, Tania pergi menuju ke asal suara itu dan berpura pura berlagak sok tidak tahu padahal ini adalah ulahnya, Tania berusaha untuk menghapus ingatan yang tersisa di kepalanyadan berusaha mengambil alih dirinya namun seolah olah jiwa itu menolak dan malah berbenturan dengan sihir Tania

"Cih! Si Luc sialan itu! Padahal aku sudah menyegelnya tapi si Luc sialan itu." batin Tania dalam hati

"Mark kau tidak apa apa?" tanya Tania seolah olah peduli dan memegang bahu Mark

"Jauhkan tangan kotormu dariku Tania!" teriak Mark yang membuat Tania sedikit terkejut, refleks tangan itu melepaskan cengkramannya dari bahu lebar itu

"kenapa kau seperti ini Mark?" tanya Tania, Mark masih menahan rasa perih di kepalanya

"bukannya kau mencintaiku? Aku kembali untukmu..." ucap Tania dengan nada bergetar

Mark masih memegang kepalanya yang kesakitan, kemudian bahu yang menegang itu terlihat seperti rileks kembali Mark menenangkan dirinya walaupun kepalanya berdenyut perih

Mark memegang jidatnya dan menatap Tania yang ada di depannya."Kau tahu? Aku memang mencintaimu, tapi itu dulu, dan juga aku mencintaimu dirimu yang dulu bukan dirimu yang sekarang yang bahkan kau rela menghabisi nyawa saudara saudaraku yang tak berdosa." ketus Mark yang sontak membuat Tania membulatkan mata tak percaya dan perlahan berjalan mundur ketika mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Mark

"Ap-apa ma-maksudmu?" tanya Tania gugup dan tidak percaya

"Ternyata Moongodnes menjadikan Alice sebagai mate ku tidak salah, karena Moongodnes tahu bahwa takdirku akan seperti ini jika aku ditakdirkan bersamamu dan ia tidak ingin itu jadi dia menciptakan Alice sebagai belahan jiwaku, maafkan aku Tania bila aku memang selalu mencintaimu tapi hatiku kini sudah terikat untuk Alice." ungkap Mark yang membuat Tania menangis dan geleng geleng tak percaya

Tiba tiba cahaya putih menguar dari dalam tubuh Tania, Tania menjerit menolak sebelum akhirnya cahaya putih terang itu melahap habis tubuh Tania dan membuatnya menghilang, inilah konsekuensi jika kau menjalin janji dengan Caster* jika perjanjianmu itu tak bisa di penuhi maka Caster akan mengambil jiwa dan tubuhmu untuk di jadikan budak dan memang Tania mengambil janji jika ia akan hidup bersama sama dengan Mark dan menjalin kasih dengannya, Namun dengan satu syarat yaitu harus melupakan gadis itu beserta seluruh keluarganya jika tidak atau dia masih mengingat seluruh keluarganya atau bahkan gadis itu maka Caster akan mengambil jiwa dan tubuhnya, Maka dari itu Tania berusaha mati matian demi melupakan ingatan Alice yang tersisa di pikirannya dengan sihirnya, tapi insting hewan Mark tidak bisa berbohong dan justru lebih mendorong untuk mengingat Alice

Ketika Tania menghilang, rasa perih yang menjalar di kepala Mark mulai mereda dan perisai yang terasa mengelilingi rumah ini pun menghilang, Maid maid di rumah ini yang oleh Tanida di sihir menjadi hewan pun kembali normal, Luc yang telah di segel oleh Tania kembali menjadi normal dan ingatan akan kenangannya bersama Alice kembali ke memory Mark. Mark tersenyum. "Terimakasih moongodnes." bisiknya pelan yang kemudian ia bangkit dan perlahan berjalan menuju garasi untuk pergi menuju bandara untuk menyusul Alice dan membebaskan keluarganya dari sihir Tania.

"Maafkan aku Alice jika aku selalu menyimpan nama orang lain di hatiku selain diriku, tapi aku berjanji setelah kejadian ini aku tidak lagi akan mengulanginya." ucap Mark dalam hati.

•••

HAYOH YANG NGAREP SI TANIA PELAKOR NYA ILANG ATO MENINGGAL SIAPA? APAKAH HANYA AKU SAJA ATAU SAMA KALIAN GAISE? 

APAKAH KALIAN JUGA PERNAH DI RUSAK HUBUNGAN OLEH SANG PELAKOR? JIKA PERNAH TULIS DI KOLOM KOMENTAR AKU INGIN TAHU~~ SOALNYA AKU JUGA PERNAH MWEHEHE RASANYA SANGAT ATIT ATIT BANGETT...

My Mate is a Nerd [TAMAT]Where stories live. Discover now