Chapter 1

5.2K 260 47
                                    

        Siang ini Jungyeon yang baru memulai harinya sudah diminta kakaknya untuk membeli sandwich di food court salah satu supermarket. Kaki jenjangnya berjalan keluar food court setelah membelikan beberapa sandwich untuk kakaknya. BRUK. Buah dan sayur berjatuhan didepan Jungyeon. Seorang ibu-ibu mulai berjongkok memungutinya. Melihat hal itu Jungyeon tak membiarkan si ibu memunguti belanjaannya sendiri, ia mulai berjongkok ikut membantu ibu-ibu yang kewalahan memunguti belanjaannya yang berjatuhan.

"Tante ini tas belanjaanya rusak, Tante tunggu disini dulu yah biar aku beliin dulu."

"Tidak usah, biar Tante sendiri aja yang beli."

"Tapi Tante kan lagi kesusahan bawa barang yang lain."

"Baiklah, terima kasih yah, kamu udah mau direpotin Tante."

"Iya. Aku beli dulu yah tas belanjaannya."

       Jungyeon berjalan untuk pergi membeli tas belanja. Setelah cukup lama, Jungyeon kembali ke ibu-ibu tadi lalu membantunya memasukkan buah dan sayur ke dalam kantong belanja. Si ibu sangat berterima kasih karena Jungyeon sudah mau direpotkan olehnya.

"Terima kasih yah kamu udah mau bantuin Tante. Ini uang buat gantiin tas belanjanya." Ibu-ibu itu menyerahkan beberapa lembar uang untuk Jungyeon.

"Ah nggak usah Tan, aku ikhlas kok bantuinnya."

"Terima aja, ini uang kamu juga."

"Nggak papa Tan, lagian tas belanjaannya nggak terlalu mahal kok."

"Kalo gitu gantinya Tante anterin yah pulangnya, kali ini tidak ada penolakan."

"Mmm oke."

Jeongyeon hanya diantar sampai di sebuah cafe karena baru saja kakaknya juga menitip minta dibelikan kopi. Kakaknya selalu saja memerintahnya, herannya dia mau-mau saja kalau disuruh. Pokoknya nanti Jeongyeon minta uang ganti dua kali lipat ke kakaknya. Dia rela panas-panasan cuma demi mengabulkan permintaan kakaknya.

#kita

        Dosen mata kuliah untuk jadwal terakhir sore ini tidak datang, hal itu membuat banyak mahasiswa dan mahasiswi memilih pulang. Tapi berbeda dengan Jungyeon dan teman-temannya, mereka memilih bergosip di kelas. Aktivitas mulut yang satu ini memang tak pernah bisa dilewatkan. Lolos dari kebiasaan ghibah? Kalian patut dapat reward dari jutaan makhluk dunia ini.

"Mina, bener lo dulu mantanya si Jimin gengnya Rapmon itu?"

"Bukan Mina gue Jihyo, tapi Mina anak Teknologi Pangan. Gue kan pacarnya Jimin."

"Oh, kirain lo. Kan mungkin aja sekarang lo balikan gitu." Jihyo memutar badannya ke arah Momo yang ada di samping kanannya, "oh iya ada gosip katanya lo digebet ama Hoshi, Mo?"

Jihyo ini biangnya gosip, tapi sebelum dia nyebar gosip ke yang lain, dia juga harus klarifikasi dulu dari yang bersangkutan, jadi nggak asal jeplak aja.

"Gue kira tuh gosip gak bakal serame ini. Lagian yah siapa juga yang digebet sama Hoshi, cuma gara-gara dia bantuin gue bawain buku tugasnya Pak Heechul aja langsung dikira dia ngegebet gue," ungkap Momo.

"Jung liatin apaan sih? Muka lo serius amat." Nayeon menepuk pundak Jungyeon yang sedang memincingkan matanya.

"Liat tuh Rapmon, gedek gue liat dia, muka mirip Miper aja cewek-cewek banyak yang ngantri." Jungyeon menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan segerombolan kaum hawa yang menyerukan nama dewa kampus di depan kelas Jungyeon.

"Lo tuh liat Rapmonnya dari mana sih Jung? Dia ganteng gitu masa dikatain mirip Miper?" Jihyo tidak suka cowok idolanya di kampus yang ganteng itu dihina.

"Oh iya, lo kan termasuk fansgirl si Rapmon yah Hyo hahaha. Kalo gue sih mending pilih Kento Yamazaki ketimbang Rapmon."

"Awas nanti kek Nayeon loh Jung, dulunya ngata-ngatain Jin tapi sekarang malah pacaran sama Jin wkwkwk."

"Kok cuma gue sih San, lo juga kali sama Tae."

"Udah, kalian sama aja. Pulang ah udah sore, kalian nggak pada pulang?"

"Kita nanti lah Jung, kita nungguin Chaeyoung, Dahyun sama Tzuyu dulu."

"Yaudah gue duluan yah. Bye...."

        Teman-teman Jungyeon yang masih tinggal di kelas memilih untuk mengecat kuku ramai-ramai. Kelas seketika berubah jadi salon dadakan. Jungyeon melangkahkan kakinya keluar kelas. Baru beberapa langkah meninggalkan kelas, ia dihadang oleh Rapmon. Rapmon ini cowok terkenal seantero kampus. Bukan mahasiswi sana kalau tidak mengenal Rapmon. Ganteng sih nggak terlalu, tapi manisnya kebangetan sampai bikin anak perawan mimisan. Ditambah ketenaran akan IQnya yang tinggi itu membuatnya jadi incaran kaum hawa. Poin plusnya lagi Rapmon ini kalau kemana-mana suka bawa motor ala-ala anak jalanan ceiilah fekboi pemirsa. Jadi cewek mana yang nggak mau jadi pacarnya Rapmon? Tapi...ada sifat dari Rapmon yang bikin beberapa orang gedek ke dia termasuk Jungyeon, yaitu Rapmon itu agak belagu dan suka gangguin orang kayak sekarang ini dia gangguin Jungyeon.

        Saat Jungyeon menggeser tubuhnya ke kanan, Rapmon mengikutinya ke kanan Jungyeon. Saat Jungyeon menggeser tubuhnya ke kiri, Rapmon juga menggeser tubuhnya ke arah kiri Jungyeon. Berulang kali seperti itu terus. Tangan Jungyeon udah ancang-ancang pengen jotos aja biar Rapmon cepet minggir.

"Mau apa sih! Minggir! Tuh urusin tuh fans-fans lo yang kurbel."

"Mau gue, ya gangguin lo. Lo juga kan fans gue." Rapmon menggigit bibir bawahnya agar terlihat seksi. Terbukti semua fansnya mulai menjerit-jerit. Jungyeon heran kenapa semua cewek bisa nganggep Rapmon itu cowok idaman padahal ada banyak cowok yang lebih lebih lebih dari seorang Rapmon di luaran sana.

"KYAAA RAPMON LO SEKSI BANGETTT."

Rapmon memberikan wink ke seluruh fansnya. Dan itu membuat seluruh fansnya kembali menjerit.

"Jangan digigitin gitu Mas, nanti sariawan. Selain itu, gue juga jijik liatnya."

"Bilang aja kalo gue seksi, gak perlu sungkan-sungkan."

"Geli gue. Awas gak lu."

        BRUK. Tubuh Jungyeon dipepetkan ke tembok. Wajah Rapmon mendekat ke wajah Jungyeon. Untuk beberapa detik Jungyeon terdiam memandang wajah di depannya. Tapi segera ia tersadar. Kaki Jungyeon segera menendang perut Rapmon, baru setelah itu Jungyeon berjalan meninggalkan Rapmon yang sedang mengeluh kesakitan sambil memegangi perutnya.

"Sialan lo. Awas lo kalo ketemu lagi."

"Terserah. Gue gak peduli." Sambil terus berjalan Jungyeon mengacungkan jari tengahnya ke arah Rapmon. Ia terus berjalan tanpa menengokan kepalanya kebelakang.

#kita

Eh balik lagi nih jadinya tapi gak tau mau diunpub lagi atao gak:'^

Kita (BangTwice)Where stories live. Discover now