Meragukan

14 4 2
                                    

Nura pov

"dek makan dulu, kamu dari tadi belum makan. Tuh kan wajah kamu udah pucet gini. Makan gih, kak Bima udah masak masakan kesukaan kamu lho" ucap kak Naku

Ya gitulah kak Naku, kalo dirasa gue sakit atau keadaannya kurang bagus. Ya jadi perhatian. Manggilnya aja aku-kamu. Beda kalo biasanya tonyor tonyoran kepala. Omong omongannya kasar. Berantem enggak lupa. Manggilnya gue-lo kek sama temen aja

"Nura belum laper kak"

"kamu itu lapernya kapan? Setiap di suruh makan pesti bilangnya nggak laper"

"beneran kak"

"udah ayo makan"

"enggak mau kak"

"ya udah lah aku turun, kalo udah laper ke bawah aja makanannya udah siap dari tadi"

Padahal sih laper.hehe

"iya kak"

Setelah kak Naku keluar, kak Dewa masuk.

"dek, makan dulu" kak Dewa langsung duduk di ranjang sebelah gue duduk

"nanti ah kak" elak gue

"dek, gue tau lo itu rindu sama Andi, gue tau lo sayang banget sama Andi, gue tau lo sedih gegara Andi, gue tau lo nggak makan karna nggak ada kabarnya Andi" seketika itu gue berhenti main hp dan memandang kak Dewa

Weh emang kakak debest, tau semuanya

"kakak hebat" balas gue dengan mengacungkan dua jempol gue dan menatapnya dengan mulut terbuka

Ngunggg, lalat mau masuk. Em

"percaya sama Andi aja"

"gimana mau percaya kak, ini udah tiga minggu Andi nggak ada kabar. Gue juga udah cari kesana kesini tapi nggak ada" mata gue mulai berkaca kaca. Hebat ya mata gue ada kacanya.eh

"gue tau Andi itu orangnya gimana"

"kak Andi itu PHP sangat pembohong"

"Andi pernah bilang mau bahagiain gue, nggak mau buat gue sedih tapi kenyataannya apa kak? Andi melanggar semuanya" ucap gue mulai terisak

Kak Dewa memeluk gue, gue nangis sejadi jadinya di pelukannya. Pelukan yang dulu sering menenangkan tangis gue. Disaat gue terjatuh dari sepeda terus luka. Dekapan ini yang selalu ada

"dek, gue temenan sama Andi itu udah lama"

"gue tau Andi itu gimana"

"Andi nggak mungkin menyakiti cewek apalagi itu lo dek"

"Andi itu sayang banget sama lo"

Gue masih belum bersuara. Gue mau jadi pendengar yang baik aja dulu.

"terus kenapa Andi nggak ada kabar selama tiga bulan kak?" tanya gue dengan terisak di pelukannya

"mungkin Andi sedang sibuk holiday di tempat kakek neneknya. Terus nggak ada jaringan. Jadi nggak bisa ngabarin lo. Positif tingking aja dek. Andi itu cowok baik baik kok. Gue jamin"

Gue cuma mau dengerin aja. Mungkin cinta kita sedang di uji seberapa besarnya cinta kita tanpa sebuah kabar

Gue mulai tenang, gue ngerasa kak Dewa itu benar. Toh juga satu minggu lagi masuk kok. Nggak mungkin kan Andi itu nggak masuk sekolah juga

"dek"

"hmm"

Kak Dewa melepaskan pelukannya

"malam minggu besok sekolah ngadain prom night"

"terus" jawab gue datar

"ya lo tau kan kak Naku nggak ada gandengannya"

"gue di suruh jadi gandengannya kak Naku gitu"

"iya lah. Mau kan? Pasti mau lah"

"em gimana ya?"

"oke deh"

Minggu depan ada prom night gue jadi gandengannya kak Naku. Tau sendiri lah kak Naku itu jomblo. Sedangkan kak Dewa. Dia kan udah ada gandengannya. Namanya kak Monalisa

My Star My AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang