Bab 1 : Tentang Aku

472K 15.5K 583
                                    

          Namaku Nafisa Humaira Azzahra. Aku biasa dipangggil Ica atau Nafisa. Aku lahir di Jakarta. Nama Papaku Adipati Herlambang dan Mamaku Aisyah Humaira. Aku anak bungsu tepatnya anak kedua dari dua bersaudara. Aku mempunyai satu kakak cowok yaitu Angga Adipati Herlambang.

        Papaku seorang Direktur Utama  pemilik salah satu perusahaan yang berada di Jakarta. Sementara Mama katanya dulu seorang guru PAI di salah satu sekolah Madrasah Aliyah. Akan tetapi setelah ia melahirkanku beliau berhenti bekerja dan memilih menjadi Ibu Rumah Tangga, mengurus anak-anaknya dan suami. Mama benar-benar istri sholehah deh pokoknya.

            Kini kak Angga telah diangkat menjadi seorang Dewan Manager di perusahaan Papa dan juga menyandang gelar suami, dia sudah mengakhiri masa lajangnya di usia ke dua puluh tiga. Usianya selisih lima tahun denganku, tepatnya sekarang dia berusia dua puluh tujuh tahun. Kini usiaku sudah dua puluh dua tahun.

            Aku bekerja menjadi Sekretaris di perusahaan sahabatnya Papa sekaligus seniornya yaitu Om Herman. Aneh bukan? Papaku memiliki perusahan, kenapa aku tidak bekerja di tempat Papa? Alasannya cuma satu Papa ingin aku mandiri tidak bergantung terus pada Papa, selain itu yang pantas meneruskan perusahan Papa yaitu kak Angga karena kak Angga cerdas, berwibawa dan pokoknya sesuai harapan Papa. Aku pun setuju kak Angga meneruskan perusahaan Papa.

        Tapi sekarang, aku masih saja manja pada Papa. Maafin aku ya, Pa hehe. And the last, Papa sekarang menginginkan aku untuk menikah dan menjodohkanku dengan  anaknya Om Herman yang ketiga tepatnya anak bungsu. Aku sama sekali belum tahu namanya apalagi mukanya, yang aku tahu anak Om Herman yang pertama yaitu Kak Rendy seorang Dokter spesialis umurnya selisih tiga tahun dengan kakakku dan dia juga senior kakakku. Serta anak kedua yaitu kak Anisa seumuran dengan kakakku.

          Sementara anak ketiga Om Herman, aku hanya mengetahui usianya yang selisih tiga tahun denganku itu juga aku tahu dari kak Angga dan tentunya dia lebih tua dari aku. Dia berusia dua puluh lima tahun. Soalnya anak ketiga Om Herman sedang berada di luar negeri entah kuliah ataupun bekerja.

          Terus terang aku gak mau menikah dengan hasil perjodohan! Rasanya tidak adil! Kakakku saja tidak di jodohkan, masa aku dijodohkan? Bagaimana pun caranya aku akan membatalkan perjodohan ini!

※※※

"ICA ... ICA!!" gedoran pintu kamar dan suara Mama yang cukup keras, memekikkan telingaku serta membangunkanku dari alam mimpiku.

      Aku langsung beranjak dari tempat tidurku dan menghampirinya. Dengan langkah malas, aku membukakan pintu kamarku.

"Ada apa sih Ma?! Masih pagi," ucapku sambil menguap.

"Astagfirullah, kamu baru bangun tidur? Ini sudah jam delapan pagi! Pasti kamu gak salat subuh?" tanya Mama.

          Aku hanya menggaruk tengkukku yang tidak gatal dan hanya memperlihatkan deretan gigiku yang putih bersih. Seolah mengerti dengan maksudku Mama menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatap tajam ke arahku. Huh serem!

"Semalam kan habis lembur kerja Ma! Capek!" jawabku sambil menunduk dengan memanyunkan bibirku.

"Sekarang kamu cepet mandi! Habis gitu sarapan." repet Mama.

"Emh," jawabku malas.

※※※

        Aku menuruni anak tangga, menghampiri kedua orangtuaku serta  kak Angga dan Mba Nayla juga Rio keponakan kesayanganku yang baru berusia tiga tahun. Mereka sedang sarapan pagi bersama. Kak Angga sebenarnya sudah mempunyai rumah sendiri, akan tetapi Mama menyuruhnya menginap di sini. Mungkin besok lusa, kak Angga kembali lagi ke rumahnya. Jarak rumah kak Angga dengan kedua orangtuaku cukup jauh karena beda kompleks. Sesekali mereka suka main ke rumah dan menginap seperti sekarang.

Bring Me To Jannah [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang