Part 7

5.7K 466 9
                                    

Happy Reading....

Nicholas Pov

Namaku Nicholas, usiaku menginjak 17 tahun, aku seorang anak yang tak di inginkan oleh ayahku. Sejak kecil aku selalu di siksa dan di suruh melakukan tindak kriminal oleh ayahku yang bernama Edward alias Ed. Aku mencuri sejak usia lima tahun. Selain mencuri aku juga suka menjadi pengemis jika aku di bawa ke desa oleh ayahku dan profesi mengemis aku lakukan sejak usia tiga tahun.

Aku tak tahu kenapa ayah begitu jahat padaku, aku selalu iri dengan anak-anak seusiaku yang bisa bersekolah. Memakai seragam dan membawa tas berisikan buku.

Sedangkan aku? Aku disuruh menjadi tukang palak bagi anak-anak yang akan pergi atau pulamg ke sekolah dan ada seorang gadis kecil yang selalu membawa uang banyak agar aku berhenti menganggu teman-temannya.

Sejak usia lima belas tahun, gadis itu memang selalu menyelamatkanku dari amukan ayah jika aku tak membawa banyak uang dan aku baru tahu jika nama gadis itu Wanda Winata.

Aku tak memiliki teman satu pun, aku mencuri secara independen tanpa masuk jaringan sindikat atau genk. Tapi aku sangat di takuti karena masa laluku yang pernah membunuh ibuku.

Sebenarnya, aku tak membunuh ibuku dan pria bernama Michael. Namun ayahku memaksa agar aku mengakuinya, dia mengancam akan sangat membenciku dan tak mau bertemu lagi denganku untuk selama lamanya.

Waktu itu aku begitu naif dan takut sehingga aku menurut. Aku menuduh ibuku berselingkuh dengan pria itu dan aku membunuhnya karena memergoki mereka.

Aku marah dan mengambil pistol ayah yang selalu ada di laci dapur dan menembak Michael. Mamma melarangku membuka rahasia mereka, kami bertengkar dan aku tak sengaja mendorong mamma dari lantai dua. Itu versi ayahku yang harus aku akui di pengadilan.

Karena aku masih di bawah umur dan tindakanku termasuk kelas berat, aku hanya di masukan ke dalam penjara anak-anak. Disana kebanyakan anak-anak yang menjadi pencuri dan hanya aku yang menjadi pembunuh. Mereka tak berani menggangguku dan mengucilkanku. Mereka begitu takut ketika melihatku.

Ayahku akhirnya membebaskanku setelah empat tahun lebih aku mendekam di penjara tanpa di tengoki olehnya. Awalnya aku marah karena ayah begitu jahat dan tak adil, janjinya takkan membuangku tak dia tepati namun setelah mendengar penjelasan ayah bahwa dia harus menebusku dengan uang banyak dan dia bekerja demi itu, hatiku luluh.

Namun rasa itu hilang seketika ketika ayah kembali menyuruhku mencuri untuk mencicil biaya yang sudah dia keluarkan untuk menebusku, jika tidak ayah akan membunuhku. Dari situlah aku tak mempercayai yang namanya teman. Jangankan orang lain yang harus aku percayai, ayahku sendiri saja begitu kejam. Apa lagi orang lain?

*****

Wanda mendekatiku dan memberiku beberapa lembar uang.

"Cepatlah pergi, aku tak mau kau tertangkap.." ucap gadis itu.

"Kenapa kau selalu membantuku?" tanyaku dan gadis itu menghela nafas.
"Entahlah, tapi aku yakin kau orang yang baik. Suatu saat hidupmu akan berubah." ucapnya sambil tersenyum. Aku mengangguk.

"Nic..." sapanya sambil menyentuh sudut bibirku yang semalam terkena bogem mentah dari ayahku.

"Luka baru?" tanya Wanda dengan mimik sedih. Aku mengangguk.

"Ini bukan urusanmu." ucapku mencoba menguatkan diri. Tiba-tiba Wanda mendekatiku dan mencium sudut bibirku.

"Semoga lekas sembuh.." bisiknya sambil tersenyum sangat manis lalu pergi meninggalkanku.

Deg

Jantungku berdegup kencang, gadis itu menciumku?

Wanda Pov

Namaku Wanda Winata, aku lahir dari keluarga mafia yang tak di ketahui orang banyak dan orang tahunya keluargaku kaya. Aku memiliki kembaran, namanya Warren, dia kakakku yang over protektif dan bermulut pedas. Namun aku menyayanginya karena jika aku kesusahan, dialah penolongku.

Namun aku memiliki pahlawan lain di hatiku, dia adalah Nicholas Stewart. Sewaktu aku berumur sepuluh tahun, aku pernah kecopetan.

Bodohnya, aku mengejar copet itu, aku berani mengejar karena umur si pencopet di bawah umurku. Namun dengan kasar anak itu mendorongku hingga aku terjatuh dan lututku terluka.

Aku menangis kesal, uang hilang, ponsel juga raib sedangkan kakiku terluka, aku harus meminta tolong siapa? Sedangkan hari mulai gelap dan sepi.

Namun tiba-tiba ada seorang pria tampan mengulurkan tangannya. Pria itu tampak dekil dengan pakaian lusuh namun tak mengurangi ketampanannya. Dia menyuruhku berdiri, mengikat lukaku dengan bandananya lalu menggendongku.

Aku tak tahu jika dia mengetahui dimana rumahku berada.

"Siapa namamu?" tanyaku. Awalnya dia terdiam, namun ketika kami sampai dia menurunkanku di halaman dan berkata.

"Nic.." ucapnya membuatku terkejut.

Dia tersenyum tipis lalu pergi begitu saja dan bodohnya aku. Bukannya berterima kasih aku malah terus menatap kepergiannya. Mungkinkah dia cinta dalam pandangan pertama?

Aku baru tahu jika Nic adalah tetanggaku ketika kasus pembunuhannya mencuat. Nic membunuh ibu dan selingkuhannya, kenapa aku tak percaya? Aku yakin Nic orang yang baik. Namun keyakinanku mulai goyah setelah tahu jika Nic juga seorang pencuri dan pengemis.

Ya Tuhan, berita mana yang harus aku percaya? Namun mengingat mata hijaunya yang penuh penderitaan, aku yakin Nicholas tidak bersalah....

Tbc

My One and Only (Sudah Tersedia Dalam Bentuk PDF) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang